Berbicara pariwisata di Indonesia memang tak pernah ada habisnya. Apalagi bagian timur Indonesia. Tidak hanya soal kuliner, wisata alam, sampai dengan wisata ada budayanya yang sangat memukau. Dan salah satu destinasi wisata adat budaya yang wajib untuk dikunjungi di timur Indonesia, tepatnya di Manggarai, Pulau Flores adalah Sawah Jaring Laba-Laba yang menyimpan budaya luar biasa masyarakat lokal Manggarai, Flores.
Sawah Jaring Laba-Laba Atau Lodok Lingko, Budaya Unik Pembagian Lahan Di Manggarai
Sawah Jaring Laba-laba dikenal juga dengan nama Lingko Lodok. Tempat wisata ini, masuk sebagai salah satu sawah unik di Asia Pasifik berdasarkan Lonely Planet. Sawah Lingko Lodok ini terletak di beberapa lokasi yaitu di Kecamatan Lembor Manggarai Barat, Kecamatan Ruteng Manggarai, dan di Kecamatan Lambaleda Manggarai Timur, dimana semuanya masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai.
Sawah Lingko Lodok ini mempunyai bentuk yang sangat unik, dimana bagian tengahnya berbentuk kecil dan semakin keluar semakin meluas, persis seperti jaring laba-laba. Masyarakat lokal menyebutnya lingko, yaitu sistem pembagian sawah atau lahan milik warga setempat.
Sementara lodok adalah pusat dari lingko itu sendiri atau bagian tengah yang berbentuk bundaran. Lodok yang menjadi titik pusat ini, ternyata mempunyai fungsi yaitu sebagai tempat warga untuk mengadakan berbagai upacara adat.
Sawah-sawah ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Sistemnya menggunakan rumus jari tangan yang telah disesuaikan dengan jumlah penerima tanah warisan dan juga garis keturunan. Unik sekali ya sistem pembagiannya.
Sistem pembagian lahan ini, dilakukan oleh ketua adat yang disebut tu’a teno. Dalam adat budaya pembagian lahan ini, ketua adat, ketua kampung atau tu’a golo akan mendapatkan bagian sawah lebih besar dibanding masyarakat lain.
Sistem pembagian lahan ini sudah berjalan dari zaman dahulu dan masih lestari atau dilakukan sampai sekarang oleh masyarakat di sana. Bagaimana, apakah kamu penasaran untuk mengunjungi sawah adat ini? Dan ini dia pengalaman saya mengunjungi Sawah Jaring Laba-laba yang unik ini.
Pengalaman Mengunjungi Sawah Jaring Laba-Laba
Ketika saya berkunjung ke tempat wisata Jaring Laba-laba ini, sekitar pukul 11 siang waktu setempat dan matahari sedang tinggi-tingginya. Tempat wisata ini dikelola oleh masyarakat setempat yang rumahnya dekat dengan wisata ini. Karena memang untuk masuk ke tempat wisata ini kita akan melewati pemukiman warga setempat.
Bagaimana menuju ke Lodok Lingko?
Kalau kamu berangkat dari Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, kamu akan menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dan atau sekitar 30 menitan dengan kondisi jalan yang cukup bagus, lebar, dan aman menggunakan kendaraan roda empat. Kebetulan waktu itu saya menggunakan roda empat.
Sepanjang jalan menuju tempat ini, kamu akan menikmati indahnya perkebunan kopi, cengkeh dan juga tanaman padi sawah yang mulai menguning. Kebetulan saya berkunjung di musim kemarau dan padi sudah hampir siap dipanen. Membuat perjalanan tidak begitu terasa. Setibanya di tempat ini, warga akan menyambut wisatawan dan membayar biaya masuk.
Untuk menuju tempat wisata ini, kita akan trekking ringan, mungkin sekitar 5-10 menit tergantung kecepatan kaki teman-teman. Jalannya berupa tanah dan masih aman menggunakan sandal atau sepatu. Namun di musim hujan sepertinya akan sangat licin. Jadi lebih aman berkunjung di musim kemarau dan tetap menggunakan sepatu yang nyaman.
Harga tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk dapat masuk ke tempat wisata ini, wisatawan akan membayar Rp20.000 per orang dan parkir seiklhasnya. Pembayarannya masih manual dan tidak ada karcis yang diberikan. Wisatawan dapat berkunjung kapan saja ke Sawah Jaring Laba-Laba ini, karena lokasinya ada di area warga, maka buka selama 24 jam. Tapi tentunya mengunjungi tempat wisata ini akan lebih baik pada siang sampai sore hari.
Harga masuk tersebut sudah termasuk jasa guide masyarakat lokal. Waktu itu saya ditemani oleh anak-anak lokal sebanyak 2 orang yang masih usia sekolah. Anaknya sopan-sopan dan sepanjang jalan mereka bercerita banyak soal sekolahnya dan juga wisatawan yang berkunjung. Sehingga perjalanan trekking menuju Sawah jaring Laba-laba ini tidak begitu terasa.
Waktu terbaik
Menurut saya jika ingin menikmati keindahan alam Lodok Lingko ini, kamu harus berkunjung di musim-musim panas. Agar apa? Agar kamu bisa menikmati pemandangan indah dimana sawah juga sedang proses dari hijau ke coklat atau kuning dan mataharinya cerah, sehingga kamu dapat menikmati pesawahan yang menguning atau hijau dengan dihiasi langit yang sangat biru.
Plus kamu juga bisa menerbangkan drone di atas sawah-sawah ini dan masyarak lokal mengizinkan untuk menerbangkan drone. Sehingga kamu dapat mengambil dokumentasi pemandangan yang sangat indah dengan udara yang cerah.
Itu dia pengalaman saya mengunjungi Sawah Jaring laba-laba di Manggarai ini. Pastinya saya sangat menyukai keindahan pemandangan sawahnya yang saat itu sangat hijau dengan campuran sedikit warna kuning. Udaranya meskipun panas namun tetap segar dan anginnya sejuk. Ditambah dengan langitnya yang biru cerah. Meskipun tidak lama setelah itu mulai sedikit mendung.
Ada yang pernah berkunjung ke tempat wisata Sawah Jaring Laba-laba di Flores ini? Boleh banget untuk sharing pengalamannya di kolom komentar.