Selepas dari dari Kampung Pitu, saya melanjutkan perjalanan ke salah satu ikon Nglanggeran yang saat ini gambarnya banyak menghiasi sosial media, yap namanya Embung Nglanggeran. Perjalanan ditempuh sekitar 15-20 menit dari Kampung Pitu. Melewati pemandangan indah Gunung Api Purba, jalannya pun sudah cukup bagus beraspal, hanya saja sebagian masih dalam tahap perbaikan.
Di tempat ini, teman-teman dapat menikmati pemandangan embung yang diresmikan pada Februari 2013 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dan juga wisata disekitarnya. Peresmian dilakukan oleh seorang sultan Yogyakarta mempunyai pengaruh besar terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke tempat ini.
Harga Tiket Masuk
Untuk dapat masuk ke embung buatan di Jogjakarta ini, wisatawan cukup membayar retribusi Rp 10.000,00 per orang ditambah parkir motor Rp 2.000,00 per motor.
Pesona Embung Nglanggeran |
Lama Perjalanan
Untuk mencapai ke embung buatan di Jogjakarta dibutuhkan sekitar 2 jam dengan menggunakan motor dari arah Kota Yogyakarta. Kondisi jalannya sangat bagus, namun sudah mulai menuju desanya jalanan berupa semen dan ada juga juga bebatuan. Ketika kami ke sana tahun 2017, tempat ini masih dalam proses perbaikan untuk jalannya.
Sugeng rawuh di Kebun Buah Nglanggeran ⌣⌣ |
Salah satu hospitality yang di dapat di embung buatan di Jogjakarta ini disediakan area parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan empat atau bahkan untuk bus. Karena letaknya di ketinggian, setelah memarkir kendaraan, saya masih harus menaiki beberapa anak tangga untuk dapat menikmati embung ini.
Saat melewati anak tangga terlihat tulisan Sapta Pesona milik Kementerian Pariwisata Indonesia dan ikon durian yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sapta Pesona |
Menikmati Embung Nglanggeran
Saat sampai, mata saya sudah otomatis fokus pada embung yang yang berwarna kehijauan itu, yap Embung Nglanggeran. Embung buatan di Jogjakarta ini berukuran 60mx40m ini pada awalnya dibangun untuk menampung hujan dan airnya difungsikan untuk membantu perkebunan buah milik warga seluas 20 ha. Saat saya berkunjung, ada beberapa spot dalam tahap perbaikan. sayangnya saat saya sampai ke tempat ini, cuacanya sedang mendung.
Terlihat pemandangan nan hijau di sekeliling embung buatan di Jogjakarta ini dan terdapat beberapa gazebo untuk berteduh bagi pengunjung yang datang.
Gazebo untuk berteduh |
Di Embung Nglanggeran ini sedikit berjalan ke arah atas, disediakan dua gardu pandang untuk dapat menikmati dan mengambil photo embung ini secara keseluruhan. Teman-teman yang ingin menikmati sunset bisa mengunjungi tempat ini pada sore hari dan harga tiketnya sedikit berbeda. Yogyakarta memang benar-benar istimewa, tempat wisata di kota ini tak ada habisnya. Terletak di desa yang dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik Se-ASEAN tahun 2016 ini memang betul-betul indah.
Pusat Pengolahan Milik UGM, Pemkab Gunungkidul, dan Litbang Kementan
Di sekitar Embung Nglanggeran, arah pintu keluar terdapat sebuah bangunan megah hasil kerjasama UGM, Pemkab Gunungkidul dan Litbang Kementan. Di tempat ini dilakukan pengolahan beberapa produk yang dihasilkan oleh warga, salh satunya adalah pengolahan kakao dan susu sapi etawa. Teman-teman bisa mampir ke tempat ini untuk dapat melihat pengolahannya.
Pusat Pengolahan Coklat di sekitar Embung Nglanggeran |
Dikarenakan tidak ada kendaraan umum, saya sarankan jika ingin berkunjung ke Embung Nglanggeran untuk membawa kendaraan pribadi ya teman-teman. selain itu akan memudahkan teman-teman juga untuk mengunjungi tempat sekitar embung ini.
14 Comment
mbak, Embung Nglanggeran tu artinya apa ya? aku penasaran, kalau di sunda kan embung tu ga mau, kalau ini?
ReplyDeletelokasi Embung Nglanggeran bener-bener asri, segar, dan menenangkan.. iya itu artinya apa ya kak?
ReplyDeletewaaa aku kayanya belum pernah denger embung nglanggeran ini, ternyata tempatnya enak dan asri yaa, kayanya bikin betah nih hehe
ReplyDeleteSepuluh menit dari situ bisa sampai ke rumahku, kakak. Ehe
ReplyDeleteMeski rumahku dekat, aku nyaris gak pernah ke sini kecuali beberapa kali itu gara-gara acara dan juga nganterin tamu.
Aku males buat bawa kendaraannya. Kalau udah di lokasi sih okey aja. Ehe
Beneran ya kata orang bule, Indonesia tuh banyak tempat wisata yg indah dan tdk kalah menariknya di banding ke LN
ReplyDeleteCantiknya Indonesia ya, banyak banget tempat-tempat yang bisa memanjakan mata termasuk Embung Nglanggeran ini.
ReplyDeleteSebenarnya wisata Embung Nglanggeran ini bangus banget. Tapi memang pembangunannya belum optimal sehingga msh banyak yg kurang klik utk wisata keluarga disini.
ReplyDeleteTeman-teman kerap meracuni saya dengan cerita ngetripnya ke Embung Nglanggeran ini. Sayangnya saya belum kesampaian ke embung "di atas awan" ini. Semoga setelah pandemi covid ini berlalu, bisa menikmati pesona Embung Nglanggeran
ReplyDeletePemandangan Embungnya keren banget ya kak. Bisa foto ala2 berbagai macam nih di Instagram 😍
ReplyDeletePemandangannya indah banget ya mba. kebayang deh kalau duduk di Gazebo itu pasti seger banget anginnya sambil ngeliatin pemandangan yang luar biasa indah.
ReplyDeleteMa Syaa Allah Tabarakallah pemandangannya indah banget ya, Mau punya pemandangan seperti ini setiap hari ya
ReplyDeleteMasyaAllah, indah banget di embungnya. Ini deketan berarti sama bukit (?) Nglanggeran ya Mbak?
ReplyDeleteEmbung itu semacam danau buatankah? Pemandangannya indah banget, kebayang duduk santai di gazebo sambil melihat pemandangan embung yang memesona
ReplyDeleteSudah diwakili Mei, liat sampai ke atas. Waktu itu aku cuma di parkiran aja, panas dan liat tangganya udh males, hahahaha.
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.