Ada banyak destinasi wisata menarik di Magelang, mulai dari wisata alam, kuliner, wisata buatan, sampai dengan wisata sejarah atau wisata religi. Berbicara soal wisata sejarah, ada banyak destinasi wisata sejarah yang dapat kamu kunjungi saat ke Magelang dan sekitarnya. Jaraknya memang banyak yang lumayan jauh dari Kota Jogja.
Namun pastinya anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa saat mengunjunginya. Salah satu wisata sejarah atau religi yang rekomended untuk dikunjungi adalah Gereja Ayam Bukit Rhema.
Tentang Gereja Ayam Bukit Rhema
Bukit Rhema atau lebih dikenal dengan nama Gereja Ayam Magelang, mulai dibangun pada tahun 1992 oleh Daniel Alamsyah. Gereja ini dibangun karena Daniel mendapatkan petunjuk untuk membangun sebuah rumah ibadat untuk berdoa di tempat yang masih asing.
Awal mula destinasi wisata ini terkenal adalah karena digunakan sebagai tempat syuting film AADC, sehingga kemudian menjadi destinasi populer. Gereja Ayam ini terletak di Bukit Rhema Borobudur, Gereja ini merupakan sebuah rumah doa bukan sebagai gereja. Dan aslinya lambang yang mirip ayam itu bukanlah ayam tetapi burung merpati.
Tempat ini memang terbukti menjadi tempat berdoa. Di dalam gereja ini banyak ruangan kecil di bawah tanah tempat berdoa. Tempatnya bersih dan sejuk. Pastinya akan khusyu jika digunakan untuk berdoa.
Sayangnya pembangunan gereja ini terhenti karena masalah dana. Sehingga tidak dilanjutkan, sampai saya berkunjung ke tempat ini, gereja ini masih belum rapi. Namun ada juga yang mengatakan dihentikan karena ditolak oleh warga setempat namun ada juga yang mengatakan jika biaya pembangunannya terlalu mahal. Namun kemudian pada tahun 2014 dibuka kembali namun beralih fungsi menjadi tempat wisata dan dibuka untuk umum.
Gereja Ayam di Bukit Rhema kian booming ketika film AADC mengambil salah satu adegannya di tempat wisata ini. Berawal dari itulah, tempat ini makin banyak dikenal oleh para traveler Jogja dan juga daerah lainnya.
Atraksi Wisata Di Gereja Ayam Bukit Rhema
Ada banyak atraksi wisata yang dapat wisatawan lakukan saat berkunjung ke tempat wisata Gereja Ayam Bukit Rhema.
1. Wisata Religi
Sesuai dengan tujuan awalnya, bahwa gereja ini digunakan untuk berdoa. Bukit Rhema menyediakan memiliki beberapa ruang doa pribadi yang cukup nyaman dan suasananya cukup tenang. Ruangan ini dapat digunakan untuk berdoa. Ruang inilah yang disebut dengan Bukit Rhema. Ruang doa ini berada di lantai bawah tanah. Namun jangan khawatir, meskipun di bawah tanah, tetapi memiliki pencahayaan yang cukup.
2. Pemandangan alam yang hijau
Dari atas puncak gereja ayam ini kita dapat melihat pemandangan alam yang sangat asri dan hijau. Dan ketika kita menuju tempat wisata ini kita akan melewati hutan hijau yang sejuk dan segar.
3. Menikmati sunrise
Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan indahnya sunrise kota Magelang. Tetapi untuk mendapatkan pemandangan indah tersebut, kamu harus berkunjung lebih pagi. Termasuk saya waktu itu, pukul empat pagi sudah sampai di pintu masuk karena mengejar sunrise yang katanya super cantik dengan view Borobudur dan deretan beberapa bukit yang berada di kota Magelang.
4. wisata edukasi
Di dalam gereja ayam yang terdiri dari 7 lantai ini, setiap lantai mempunyai fungsi masing-masing. Di setiap lantai tersedia beberapa lukisan yang ditempel di dinding gereja yang syarat akan edukasi. Setiap lantainya ini memiliki lukisan dengan tema yang berbeda. Misalnya tentang kehidupan, nasionalisme terhadap negara dan bangsa, sampai dengan edukasi bahaya narkoba.
5. Kulineran
Selain menikmati keindahan alam dan sejarahnya, para pengunjung Gereja Ayam Bukit Rhema dapat menikmati kulineran khas Magelang atau sekitarnya. Apalagi informasi terbarunya, sekarang sudah dibuka sebuah kedai bernama Kedai Rakyat W’Dank Bukit Rhema yang berada di bagian belakang Bukit Rhema.
Saat ini tiket masuk Bukit Rhema yang kamu beli sudah termasuk free Singkong. Singkong buatan warga setempat ini diberi nama Singkong Desa atau Latela Gombong Cassava. SIngkong hasil pemberdayaan masyarakat setempat ini disajikan dengan sambal tradisional, membuatnya semakin nikmat dinikmati di tengah segarnya udara.
6. Berfoto
Bagi yang hobinya foto, tempat wisata ini menjadi salah satu sport untuk mengambil berbagai foto indah dengan view alam dan juga pada saat sunrise dapat mengambil view Borobudur yang sangat megah nan indah. Terutama jika kamu mengambil foto-foto dari puncak gereja ini.
Selain itu bangunan Gereja Ayam Bukit Rhema ini juga memiliki desain arsitektur yang unik dan cantik, sehingga sangat cocok untuk dijadikan objek foto. Spot foto terbaik bagi para pengunjung adalah dari puncak gereja ini yang berupa ekor ayamnya.
Karena hanya muat beberapa orang, akhirnya dibatasi maksimal enam orang, jadi pengunjung harus antri. Dari atas ini kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah dari ketinggian.
7. Bersepeda
Buat yang hobi olahraga, kamu juga bisa loh menuju tempat wisata ini dengan menggunakan sepeda. Jadi bisa berwisata sambil berolahraga. Jalurnya cukup aman untuk menggunakan sepeda.
8. Prewedding dan pernikahan
Tempat wisata ini juga dapat dijadikan sebagai tempat prewedding dan pernikahan. Namun untuk melakukannya, kamu wajib untuk melakukan booking terlebih dahulu ke pihak pengelola Gereja Ayam Bukit Rhema.
Alamat Dan Cara Menuju Gereja Ayam Bukit Rhema
Gereja Ayam Bukit Rhema beralamat di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah atau sekitar 1-2 jam dari Kota Jogja. Lokasinya tidak jauh dari Puthuk Setumbu kawasan Bukit Menoreh. Kamu dapat melakukan trekking sekitar 15-20 menit saja. Karena kawasan hutan, kondisi jalan saat itu sedikit basah, sepanjang jalan dikelilingi oleh hutan terbuka.
Untuk dapat menuju tempat wisata ini, kamu dapat menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Tersedia area parkir yang memang tidak begitu luas untuk kendaraan roda dua dan empat. Pintu masuknya dapat melalui pintu masuk Bukit Menoreh.
Tiket Masuk Gereja Ayam Bukit Rhema
Dengan membayar Rp 10.000 per orang, wisatawan bisa masuk dan berkeliling gereja ini. Gereja Ayam ini sebenarnya bangunan yang diatasnya dibangun dengan desain awalnya adalah seekor merpati namun banyak orang menganggapnya sebagai seekor ayam. Sehingga terkenallah menjadi Gereja Ayam. Penjaganya menjelaskan tempat ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berkunjung dan berdoa.
pintu masuk |
Setelah puas menikmati pemandangan dan mengambil beberapa foto, akhirnya kami memutuskan untuk pulang, kita turun dengan menggunakan jalur yang sama saat berangkat. Namun kata petugas tiket, wisatawan dapat pulang melalui jalur berbeda dengan menyewa ojek.
Nah penasaran untuk mencoba mengunjungi tempat wisata religi ini? Saya sarankan jangan berkunjung di akhir pekan, karena akan sangat ramai sekali, sehingga anda tidak akan menikmati suasana indahnya. Berkunjung di hari biasa, akan lebih menyenangkan. Tidak perlu antri untuk dapat berfoto di puncak gerejanya.
Ada yang pernah berkunjung ke tempat wisata ini? Boleh share pengalamannya di kolom komentar.