Lokasi Candi Mendut
Candi Mendut merupakan salah satu candi yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 38 km dari Yogyakarta. Untuk dapat mencapai tempat ini kami butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan mobil, karena kami melaju dengan santai.
Candi Mendut ini berdiri dengan kokoh picture taken by Afia |
Candi ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi wisatawan jika berkunjung ke Magelang. Lokasinya juga mudah dijangkau karena letaknya di pinggir jalan raya besar.
panas :) |
photo diambil oleh Afia yang lagi belajar photo katanya :) |
Tiket masuk Candi Mendut
Saat tiba di candi ini, awalnya pengunjungnya hanya kami bertiga. Lokasi penjualan tiketnya tepat dekat pintu masuk. Harga tiket masuknya adalah Rp 3.500 per orang. Sehingga kami dapat dengan leluasa bertanya kepada petugas yang jaga dan mengambil beberapa gambar.
Ketika kami hendak pulang, baru beberapa turis asing dari Jepang tiba di candi ini. Mereka terlihat excited dengan bangunan peninggalan zaman dahulu ini.
relief yang ada di dalam Candi Mendut taken by Afia |
Tentang Candi Mendut
Candi Mendut adalah candi peninggalan agama Budha. Merupakan candi 3 serangkai yang terdiri Candi Borobudur, Candi pawon, dan Candi Mendut. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 dan merupakan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
Berdasarkan data dari candi.perpusnas.go.id, seorang arkeolog Belanda bernama J.G. de Casparis memperkirakan bahwa candi ini dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan Prasasti Karangtengah yang isinya menyebutkan bahwa Raja Indra telah membangun bangunan atau tempat suci bernama Wenuwana (hutan bambu). Dan Capsaris menterjemahkan istilah ini sebagai Candi Mendut.
Pada masa penjajahan Belanda, candi ini kembali ditemukan pada 1836, kecuali atapnya. Dan tahun 1897 - 1804 Belanda melakukan pemugaran untuk bangunan ini. Dan dilakukan pemugaran kembali pada 1908 namun terhenti karena ketidaktersediaan dana. Pemugaran ketiga kalinya dilakukan pada tahun 1925.
Saat ini candi yang berbentuk segi empat ini memiliki tinggi bangunan setinggi 26.40 m. Jika anda berkunjung ke candi ini, anda akan melihat banyak selasar yang lebar dan dilengkapi dengan langkan. Anda juga akan menemukan relief cerita, berbagai pahatan bunga, dan sulur-sulur yang unik dan indah.
Sambil mendengarkan cerita bapak guide, saya berimaginasi cerita di zaman dulu saat dibangunnya seperti apa. Candi bercorak Budha ini termasuk candi yang populer di Indonesia. Guide yang membawa kami menjelaskan mengenai asal usul candi ini, dan katanya candi ini lebih ramai dikunjungi oleh wisatawan asing. Biasanya banyak untuk penelitian. Seperti hari itu ada beberapa orang Jepang yang ingin meneliti candi ini.
Sama dengan candi-candi lainnya, bangunannya terlihat kokoh sebagai peninggalan zaman dulu yang memiliki sejarah yang harus dijaga. Di depan halaman candi ditanami rumput hijau nan asri dan pohon besar masih bertengger kokoh, memperkuat bahwa candi ini dibangun ribuan tahun lalu. Terdapat juga beberapa tumpukan batu yang biasanya dijadikan penelitian untuk diidentifikasi terkait dengan sejarahnya.
hasil arahan dari Afia gayanya :) |
Di sekitar candi terdapat pasar kecil yang menjual oleh-oleh yang bisa dibeli oleh para pengunjung sebagai cendera mata.
Setelah selesai mengobrol dengan Bapak Guidenya, kamipun pamit pulang. Saat kami pulang, barulah datang sekelompok turis asing dari Jepang dengan jumlah yang cukup banyak.
See you Magelang ……
58 Comment
Ke candi pakai payung merah oke juga ternyata ya Mbak
ReplyDeleteHehehehe eye catching ya, bagus vuay diphoto
DeleteWah asyiknya. Tempatnya bisa dimonopoli sesuka hati yaa kalau pas sepi gini .hihihi
ReplyDeleteYa bisa sepuasnya kalau pas lagi ga ada pengunjung lain hehheh
DeleteFotonya jadi bagus pas sepi ya mba, nggak ada yang nimbrung sana-sini, he, he.
ReplyDeleteYa baru pada datang pas udah siangan dan itupun para peneliti dari Jepang
Deleteaku sering ke borobudur tapi belom pernah mampir mendut. ini yang pas dipinggir jalan raya kan mba mei? mau foto disitu kadang isinnnn takut diliatin org lewat. besok besok mbok aku ditemenin kesanaaaa
ReplyDeleteYa dipinggir jalan, gpp banyak ko yang photo dari pinggir heheh
DeleteBeberapa kali lewat daerah candi Mendut tapi seumur umur belum pernah mampir. Enaknya kalau ke sini weekdays atau weekend, kak? Rencana mau bawa rombongan gitu
ReplyDeleteBoth of it ok, karena kata penjaganya sepi. Yang banyak ke sini para peneliti2 gitu katanya
DeleteFix aku mendut belum pernahh selalunya cuma lewat aja pas mau ke borobudur atau mau rafting doang kwkwkwk
ReplyDeleteAyo dicoba ke sana Mba
DeleteKalau ke borobudur bisa sekalian mampir ke sini nih~ di dekat candi mendut ada vihara juga dan kita bisa berkunjung ke sana...
ReplyDeleteWah kemarin ga nyoba ke Viharanya
DeleteBelum pernah kayaknya ke candi Mendut. Lihat relief di dalamnya kok kaya adem gtu ya, palagi klo bener mengunjungi
ReplyDeleteYa didalamnya adem gitu, mungkin faktor dari bebatuannya
DeleteCandi ini candi Hindu ya kalo diliat dari bentuk stupanya.. :)
ReplyDeleteBudha Mba itu ada ditulisanku :)
DeletePernah satu kali aku foto-fotoan di Candi Mendut, tapi ga sampai masuk, cuma di sekitarnya :D
ReplyDeleteKecil ko tempatnya kalau masuk juga ga perlu lama, ada pohon2 lucu buat pepotoan
DeleteBerwisata ke candi itu menyenangkan... Sayangnya kalau candi di jawa tengah baru ke borobudur saja. Kapan-kapan ke Candi mendut juga ah... Tfs mb..
ReplyDeleteYa Mba bagus ko tempatnya
DeleteKayanya ke sana pas lagi sepi yah Mbak? Itu fotonya semacam lagi private photo session gitu di sana. SELOOOO SYEKALI~~~
ReplyDeleteYa sepi cuman kami bertiga hehhe
DeleteKarena deket sama Candi Borobudur, Candi Mendut jadi kalah pamor. Orang dari luar kota lebih milih ke Borobudur aja terus skip Mendut. Padahal Candi Mendut nggak kalah bagus ya mb
ReplyDeleteBetul Mba, sayangnya juga dari pemerintahnya promosinya kurang mungkin
DeleteSering banget lewat candi ini kalau mudik. Kalau malam, gagah banget keliatannya dari luar.
ReplyDeleteAku siang2an ke sini, kalau malam katanya ramai yang jualan kulinee diluarnya
DeleteMeiii aku suka banget liat fotonya. Boleh ya ikut2an teride pakai warna gonjren saat ke candi.
ReplyDeletehehhehe biar eye catching Mba, kontras biar photonya makin keceehhh
DeleteSudah lama aku nggak main main ke candi nih mba. Kayaknya perlu ngajak keluarga ke sini biar tahu tentang sejarah juga :)
ReplyDeleteenak mba sepi pas aku ke sana
Deleteaku belum pernah main ke candi kalo yang di pulau jawa nih, candi mendut jadi salah satu destinasi deh kalo mampir ke magelang
ReplyDeleteya enak lokasinya juga di pinggir jalan utama Mba
DeleteCiri khas candi bikinan penganut Buddha mesti kayak Candi Mendut begini ya, dasar bangunannya kubus, supaya seimbang dari segala sisi.
ReplyDeleteSaya sendiri lebih senang candi yang sepi, karena berarti motretnya gampang, nggak ada risiko bocor. Nggak kayak motretin Candi Borobudur, duuh bocor di sana-sini.
betul banget Mba pas ke sini saya longgar kosong cumana d akami bertiga, siangan baru ad akelompok dari jepang untuk wawancara
DeleteAsik banget ya kalau tamasya ke candi gini bisa sekalian belajar sejarah.
ReplyDeletenambah wawasan ya Mba
DeleteBangganya aku sebagai warga Indonesia adalah mengetahui banyaknya situs prasejarah yang dapat kita nikmati dengan mengunjungi tempat seperti candi ini ❤️
ReplyDeleteproud to be Indonesian ya Mba
Deletelho tiketnya murah ya, jomplang banget sama borobudur yang mahal banget:( kalau ke sana mampir deh ke mendut
ReplyDeleteya mungkin candinya kecil
DeletePas mau ke borobudur sempet lewatin candi mendut, tapi belom sempet mampir sampe sekarang 😅
ReplyDeletecobain mba ke sana hehehe
DeleteBelum pernah kesini saya, hehehe...bagus ya, tiket masuk juga murah sekali. kalau pas lagi sepi begini enak bisa foto sesukanya dan sepuasnya hihihi
ReplyDeleteya ga ada yang ganggu dan ga perlu ngantri
DeleteMurah ya ke Candi mendut. Tapi sayang minat orang Indonesia itu kurang berminat pada budaya. Ini PR buat pemerintah menarik orang buat datang ke candi
ReplyDeleteiya mba negara kita suka yang mass tourism
DeleteAku belum sempet ke Mendut nih kak
ReplyDeletePengen juga kapan kapan kemari. Semoga keturutan. Bulan ini sibuk bangwt mempersiapkan nikahan kakakaku.
semoga lancar acara nikahan kakanya ya Mba
DeleteSelalu senang baca tulisan tentang tulisan wistaa bersejarah kayak gini, menambah ilmu
ReplyDeleteterima aksih Mba
DeleteMenarik sekali ya saat mengunjungi situs candi, seperti candi mendut iini. banyak ragam cerita sejarah yang bisa diangkat dan diceritakan kembali
ReplyDeleteseperti sedang melihat masa lalu
Deleteduh aku paling suka nih kalo berkunjung ke tempat bersejarah kaya gini, apalagi kalo ada info lengkap yang bisa di dapet saat kita berkunjung, semoga tempat bersejarah kaya gini selalu terawat dan dijaga dengan baik oleh semua pengunjungnya ya
ReplyDeleteayo ke sana Mba Dee
DeleteWish list banget kalo k Magelang aku pengen k candi Mendut deh mba, karena menurutku ngunjungin lokasi wisata semacam candi gini seru aja buat jadi bahan obrolan keluarga
ReplyDeleteayo mba cobain
DeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.