HARI KE-3 (DESA JELUNDUNGAN - RANTAU MALAM - KORONG HAPE - POS 4)
Pukul 06.00 pagi kami berangkat ke Desa Rantau Malam dengan menggunakan jasa ojeg. Perjalanan sekitar 25 menit dengan kondisi jalan yang sangat wow, offroad, melewati hutan dan beberapa jalan yang masih rusak berlobang, untungnya musim kemarau jadi tanahnya cukup kering, namun tetep aja ngeriiiiii dan bikin deg-degan.
Pukul 06.30an pagi kami sampai di Desa Rantau Malam. Kami langsung diarahkan ke Homestay milik Pak Jaka untuk melakukan ritual adat sebelum melakukan pendakian. Sekitar pukul 09.00 pagi kami melakukan ritual adat yang dipimpin oleh ketua adat saat ini.
salah satu ritual adat yang dilakukan oleh ketua adat sebelum melakukan pendakian ke Bukit Raya |
Setelah selesai ritual adat dan menerima wejangan sebelum melakukan pendakian, pukul 10.00 pagi kami berangkat menggunakan ojek menuju Korong Hape.
Perjalanan menuju Korong Hape ini cukup menguras adrenalin. Bagaimana tidak, kami harus melewati sungai, jadi kami harus turun dulu dari motor dan menyebrang sungai untungnya lagi musim kemarau, jadi airnya hanya selutut.
turun dari motor dulu buat nyebrang sungai dulu sebelum ke Korong Hape |
Dilanjutkan dengan melewati tanah liat dengan tanjakan dan jalan yang wow sekali deh. Offroad lagiiiiiiii…. Sampai saya harus turun dari motor karena takut jatuh untuk beberapa spot karena seram liat jalannya yang banyak berlubang.
salah satu jalur offroad menuju Korong Hape pict taken by Om Ihsan |
Pukul 11.00 siang sampai di Korong Hape. Kenapa disebut Korong hape, karena di tempat ini, teman-teman bisa mendapatkan sinyal, namun providernya hanya yang berwarna merah saja.
santai sejenak di Korong Hape sambil nunggu teman-teman lain pict taken by Om Ihsan |
Dari Desa Rantau Malam, ada 2 jalur pintu masuk untuk memulai pendakian menuju Bukit Raya, bisa dari Korong Hape atau melalui Pos 1 Batu Lintang. Jadi Korong Hape bukanlah Pos 1 tapi menurut porter-porter Rantau Malam, jalur ini dianggap lebih aman dan cepat karena dari Korong Hape kami tidak melewati Pos 1 dan Pos 2, jadi langsung ke Pos 3.
Setelah menunggu semua berkumpul, akhirnya pukul 01.20 siang, kami memulai pendakian dari Korong Hape untuk menuju pos 4 Sungai Mangan.
Pukul 03.20 kami sampai di Pos 3 Hulu Menyanoi di pos ini juga teman-teman dapat menemukan aliran sungai, hanya ambil beberapa photo kami lanjutkan perjalanan menuju Pos 4. Kondisi jalan dari Korong Hape menuju Pos 4 masih dalam kondisi aman, hitungannya masih datar, hanya sedikit saja jalan yang turun naik.
kondisi jalan masih terlihat nyaman alias datar menuju sampai menuju pos 4 |
Pukul 4.40 sore kami sampai di Pos 4 Sungai Mangan, di pos ini pendaki dapat menemukan aliran sungai yang sangat jernih yang hanya berjarak 2 atau 3 meter saja dari tempat mendirikan tenda, jadi kami leluasa dalam memasak air. Di pos ini tenda hanya dapat didirikan 4-5 tenda saja karena memang areanya tidak terlalu luas.
Saya dan beberapa teman yang datang paling duluan, akhirnya mendirikan tenda dan memasak. Sepanjang naik gunung, pertama kalinya saya tidak perlu menggunakan jaket bahkan tidurpun kami tidak perlu menggunakan sleeping bag karena udara di tempat ini cukup hangat. Setelah teman semua berkumpul, kami makan bersama dan beristirahat untuk perjalanan besok.
HARI KE-4 (POS 4 - POS 7 BAYANGAN)
Pukul 06.40 pagi kami sudah siap untuk melanjutkan perjalanan. Jalanan masih terhitung datar, hanya beberapa meter sebelum sampai ke Pos 5 Hulu Rabang, jalanan mulai turun dan agak curam.
Pukul 09.05 pagi kami sampai di Pos 5 Hulu Rabang, di tempat ini ada sungai yang sangat jernih, dan bisa mandi kalau tahan dengan dinginnya. Kami sempat masak-masak juga di tempat ini dan bisa mendirikan tenda juga bagi yang ingin ngecamp di sini.
ada pos 5 Hulu Rabang ada sungai yang lumayan besar dan bisa mandi :) |
sungai yang kami lewati saat di pos 5, jernih sekali dan adeeeemmmm |
Pukul 10.10 pagi kami melanjutkan perjalan kami, menuju pos 6 Hulu Jelundung, jalanan mulai menanjak. Pukul 12.20 kami sampai di pos ini. Di pos ini juga masih bisa menemukan aliran sungai yang hanya berjarak 5 meter saja. Kami istirahat sebentar bikin kopi dan masak mie.
Pukul 02.05 siang kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 7 Linang, Porter bilang kalau lokasinya tidak terlalu luas hanya cukup 3 atau 4 tenda saja. Sementara di depan kami ada kelompok pendaki lainnya, jadi bisa dipastikan bahwa kami tidak bisa ngecamp di pos 7. Akhirnya kami memutuskan untuk ngecamp di Pos 7 Bayangan. Sekitar ½ jam di bawah Pos 7.
makan malam bersama kawans dan porter guide
|
HARI KE-5 (POS 7 BAYANGAN - PUNCAK - POS 7 BAYANGAN)
Pukul 04.50 pagi kami sudah memulai perjalanan untuk summit. Pukul 05.15 pagi saya dan beberapa teman sudah sampai di Pos 7, ternyata betul areanya sempit. Istirahat sejenak dan pukul 05.30 pagi saya lanjutkan perjalanan menuju puncak.
Jalan yang harus kami lewati sangat panjang, naik dan turunan yang sangat curam bahkan beberapa spot ada yang kemiringannya 90 derajat, sehingga kami harus pegangan ke akar-akar dengan cukup hati-hati.
rutenya yang luar biasa menuju Pos 7, merayap dan merangkak pict taken by Om Maw |
Mendekati ke arah puncak, hutan berlumut mulai nampak dan banyak pohon-pohon dan akar-akar yang rindang.
hutan lumut dan pohon-pohon yang rendah, jadinya harus nunduk-nunduk jalannya pict taken by Om Maw |
Sehingga nampak beberapa spot terbentuk seperti gua dan kami harus melewatinya dengan merundukan badan.
hutan lumut, salah satu rute yang harus dilewati menuju pos 7 boleh naikin puunnya atau merangkak buat lewatin pohon-pohon ini pict taken by Om Maw |
yang ini harus sampai bergelantungan :) pict taken by Om Maw |
Dari awal perjalanan saya melihat hasil kerja Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya membuat papan petunjuk mengenai jarak. Mendekati arah puncak, saya mulai ambil peduli dengan papan-papan petunjuk jarak tersebut. Saya menghitung setiap seratus meter perjalanan saya, Setidaknya saya tahu, bahwa rute yang panjang dan melelahkan sedikit demi sedikit berkurang.
Di 1000 meter terakhir terasa berat buat saya karena sudah kehabisan air dan dengkul mulai terasa lelah. Namun di 500 meter terakhir papan petunjuk jarak tersebut dihiasi dengan tulisan-tulisan pemberi semangat yang lumayan membantu semangat saya kembali J, kreatif juga ya taman nasionalnya.
Akhirnya setelah 6 jam perjalanan lebih, pukul 11.05 siang, saya dan beberapa teman sampai ke puncak. Sambil menunggu yang masih di belakang, kami istirahat dan ambil beberapa photo.
full team, family picture, the power of tripod congrat guys |
Pukul 12.40 siang, kami melanjutkan perjalanan turun. Saya bersama 2 orang turun dengan mencoba berjalan santai. Sampai ke Pos 7 Bayangan sekitar pukul 06.20 malam. Karena rute turun sama saja dengan rute pada saat naik, menanjak dan turunan ditambah dengkul kami sudah cukup kelelahan.
61 Comment
Nah lebih mantap kopi dan pisang girengnya juga mantap
ReplyDeletesayangnya ga da yang bawa pisang goreng ya Om Maw, besok-besok diagendakanlah ya :)
ReplyDeleteWah, Ketinggalan part 1 nya nih.. Harus mundur ke part satu dulu biar bisa lebih menikmati jalinan ceritanya...
ReplyDeleteheeheheh part I serunya mengarungi perjalanan darat dan sungai selama 21 jam heheheh
DeleteSaat nonton film Negeri Dongeng yang bagian pendakian ke Bukit Raya ini saya sudah geleng2. Gunung yang tidak terlalu tinggi tapi hutannya masih sangat lebat dan menguras tenaga. Membaca cerita ini lagi2 bayangin sensasi capeknya kaya apa. Tapi pasti seru banget ya mbak.
ReplyDeletePake banget, perjalanannya mencapai 21 jam sebelum ke kaki pendakian
DeleteLiat dari foto-fotonya, medannya "wow" banget ya mb. Sampai perlu gelantungan gitu :)
ReplyDeleteYa Mba tapi seru banget
Deleteaku merasa amazing banget mbak baca ceritamu, seru yak medannya, tapi kalo aku wah mungkin enggak mampu, hahahaa
ReplyDeletePasti bisa, yuk di coba hehhehe
Deletestrong banget mba mei! as always i admire you!
ReplyDeleteThanks Agi, you too, selalu bikin aku kagum bagaimana kamu menulis
DeleteWouw, 5 hari untuk sampai ke puncak bukit raya. Ngebayangin serunya pendakian gunung seperti Bukit raya yg banyak pepohonannya.
ReplyDelete3.5 hari aja Mba 😂😂😂
DeleteKeren. Penuh perjuangan ya mbak dirimu untuk naik ke atas... Tapi semua terobati dengan keindahan yg ditawarkan .😍
ReplyDeleteBetul sekali, tak ada kesuksesan dengan jalan yang mudah biar nikmatnya disyukuriq
DeleteWah jalanan selama pendakian lumayan menegangkan ya :D tapi pasti terbayar dengan serunya bisa bersama teman-teman
ReplyDeleteterbayarkan banget mba seruuuuu
DeleteWah seru banget. Ini sih pengalaman yang gak akan bisa dilupain sih.. trakhir nya ada makan makan pula.. lelah ny pasti terbayarkan deh..
ReplyDeletemakan paling ditunggu-tunggu deh pokoknya
Deletebaru aja mau nanya disana susah sinyal nggak hahahaa ternyata cuma ada di Korong hape aja ya mbak, itupun providernya hanya yang berwarna merah saja hahahaaa
ReplyDeletebetul banget mba cuman sampai post korong hape aja
DeleteSeru banget ya mba, dapat pengalaman baru sama teman-teman.
ReplyDeleteNext ajak juga ya mba
siapp ayo mba ayo ikutan
Deletewahhh seru banget sih, selalu pengen coba naik gunung lagi. tapi terhalang keraguan, karena kalau ragu - ragu mending ngga usah berangkat sama sekali. ;(
ReplyDeletehehehhe diyakinkan aja, ragu sama yakin beda tipis hehehe
Deletekeren banget!! btw mba boleh tau ritul ini fungsinya buat apa? aku selalu tertarik sama ritual kebudayaan gitu, ada maknanya tersendiri soalnya
ReplyDeletesebagai bentuk kita minta izin ke tempat yang akan kita datangin, kepercayaan mereka semua tempat ada penjaganya, untuk keselamatan kita juga. dari kita sebagai pendatang ya tentu saja bentuk penghormatan terhadap budaya-budaya yang mereka miliki
DeleteSeru ya bisa petualang rame2 gini. Pengalamannya pasti ga bakal terlupakan ☺️
ReplyDeletemalahan bikin nagih mba hehehe
DeleteSunpah seru bnget. Aku dr dulu denger kota borneo tuhkaya bakal tertantang bgt untuk wisata disana . Hwaa smg ada rezeki agar bisa berwisata ke borneo :)))
ReplyDeleteaamiin mba, seru deh bikin nagih borneo itu
DeleteOMG liat fotonya aja aku udah sakit betis mba, tapi seru ya bisa berpetualang seperti ini pasti ketagihan deh. itu pulangnya ngga meriang mba hehehe
ReplyDeletemeriangnya pengen balik lagi mba hahahah
Deleteduh aku tuh ingin banget coba ramean berpetualang, pengalamannya itu loh gak terlupakan dan bisa diceritakan ke anak cucu lainnya.
ReplyDeleteya yang kita tanam hari ini akan menjaid sejarah buat anak2 kita
Deleteini baru petualangan yg sesungguhnya. btw pas seberangi sungai, motornya gimana? dituntun lewat sungai jugakah?
ReplyDeleteya mba lewatin sungai juga heheh
DeleteBaca artikel dari mei berasa ikut bertualang, apalagi irt kayak aku jarang ke mana-mana, menikmati banget cerita pendakiannya
ReplyDeletehehehe alhamdulillah kalau menikmati ceritanya heheheh
DeleteMantappp banget petualangan ke borneo nya mbak, jadi pengen deh semoga bisa ada kesempatan melancong adventure kaya gini
ReplyDeleteaamiin pasti bisa ke sana mba insyallah
DeletePetualangannya seru nih Mbak, meski kalau saya diajang berpetualang seperti ini langsung angkat tangan duluan. Ku nggak sanggup naik bukit apalagi naik gunung, hehe cukup menikmati petualangan oranv lain saja :)
ReplyDeletetapi kalau udah nyoba ketagihan loh mba heheh
Deletewaah asik dan seru banget nih kayanya yaaah, aku udah lama ga liburan atau pergi2 ke tempat jauh, jadi pengen juga hehhe
ReplyDeleteayo liburan ke sana mba heheh
DeleteDuh, seru banget deh ih. Kujadi inget masa-masa kuliah lapangan dulu. Kangeeeeen. Huhuhu... kapan lagi ya kubisa masuk-masuk hutan dan naik gunung gitu. Walopun capek, bahagianya gak tertandingi. :D
ReplyDeleteayo mba kita berpetualang bareng
DeleteSeru nyaaaa, ku jadi kangen masa dulu yang suka masuk - masuk hutan gini, seneng aja yah dulu tuh apalagi sama temen2, jadi kangen banget nih naik gunung.
ReplyDeleteayo mba naik gunung bareng
Deletesebagai IRT, saya ngiri. sebab saya belum pernag begitu. ini baru petualangan yg sesungguhnya. btw pas seberangi sungai, motornya gimana? dituntun lewat sungai jugakah?
ReplyDeletedituntun mba karena airnya lumayan juga
DeleteSaat melihat foto offroadnya, aku jadi inget kapan hari ke Kabupaten Tanggamus di Lampung, saat akan berburu pelangi di Air Terjun Tirai. Waaahhh medannya kurang lebih sama, naik motor trail sampe deg-degan banget lhooo.. Tapi puas banget ya melakukan perjalanan yang menegangkan gini.
ReplyDeletedeg degan pas di sana pas lihat photo seru dan pengen lagi
DeleteWah jalanan selama pendakian lumayan menegangkan ya :D tapi pasti terbayar dengan serunya bisa bersama teman-teman
ReplyDeletebetul banget mba
DeleteSeru banget mba perjalanan ke bukit.. ku udah lama banget ga mendaki, kangen banget jadinya gara-gara baca ceritamu :D
ReplyDeleteayo mba daki bareng
DeletePetualangannya seru nih Mbak, meski kalau saya diajak berpetualang seperti ini langsung angkat tangan duluan. Ku nggak sanggup naik bukit apalagi naik gunung, hehe cukup menikmati petualangan orang lain saja :)
ReplyDeleteheheheheh seru loh mba kalau udah sekali bikin nagih hehehe
Deleteheheheheh seru loh mba kalau udah sekali bikin nagih hehehe
DeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.