Saat traveling, membeli tiket penerbangan langsung memang lebih nyaman ketimbang harus membeli tiket pesawat transit, tapi kadang hal ini harus dilakukan karena tidak ada pilihan penerbangan langsung atau dari sisi harga tidak sesuai budget.
Tapi ada loh yang sengaja mencari tiket pesawat transit, nah ini sih yang travel junkie lebih memilih ini hehehe. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika membeli tiket pesawat transit untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah mengenai prosedur saat transit.
Istilah transit sendiri banyak yang menyebutnya sebagai pindah pesawat, ganti penerbangan atau penerbangan lanjutan (connecting flight), semuanya sama saja. Transit sendiri ada yang menggunakan satu maskapai atau ada juga yang berbeda maskapai.
Transit Satu Maskapai
Tidak turun pesawat
Saat tiba di bandara transit, penumpang akan tetap stay di pesawat hanya menunggu penumpang yang turun dan naik saja dari bandara transit. Waktunya juga tidak lama, biasanya hanya 1-2 jam saja. Nah ini pernah saya alami waktu saya dari Bali ke Jakarta, sempat transit di bandara Surabaya.
Turun Pesawat
Penumpang diminta turun pesawat, dan menunggu di ruang boarding tapi tetap menggunakan pesawat yang sama. Kalau kata teman yang di Angkasa Pura, katanya sih biasanya lebih ke proses maintenance pesawatnya dulu sebelum berangkat kembali, sembari menunggu penumpang tambahan. Nah yang ini biasanya tidak perlu lapor ke petugas transit.
Turun pesawat, beda pesawat, maskapai sama
Nah, kalau yang ini penumpang diminta turun pesawat, biasanya lapor ke bagian transit dna check in kembali, karena akan dipindahkan ke pesawat baru, namun masih menggunakan maskapai yang sama. Misalkan masih sama-sama menggunakan pesawat Garuda dari awal keberangkatan sampai ke bandara tujuan akhir.
Jadi apa saja yang harus diperhatikan ketika membeli tiket pesawat transit.
Beda Maskapai
Nah ini jelas banget ya, kalau kita transit beda pesawat otomatis akan turun pesawat, ambil bagasi (kalau ada), dan check in seperti naik pesawat pertama. Misal tujuan kamu Ke Turki, dari Jakarta menggunakan Qotar Airways, transit di Doha (Dubai), dari Doha - Dubai dilanjutkan menggunakan pesawat Turkish Airlines.
Dari Indonesia Naik Nah ini yang butuh waktu lebih panjang jika transit menggunakan maskapai yang berbeda. Apalagi kalau lokasi bandaranya di tempat yang berbeda, kita harus keluar bandara artinya harus antri ke imigrasi masuk dan keluar sebelum pesawat berikutnya.
Pengalaman saya sih seperti ini. Lumayan menguras waktu dan tenaga pastinya. Untuk lebih detail mengenai transit ini bisa dibaca di blog miliknya Airpaz ya.
Jadi apa yang harus diperhatikan, saat kita membeli tiket transit, check it out di bawah ini:
1. Harga Tiket
Pastikan harga tiket penerbangan langsung memang lebih mahal daripada tiket penerbangan lanjutan, sehingga kamu harus memutuskan penerbangan lanjutan alias transit.
Misalkan harganya sampai 2 kali lipat. Jika harganya beda tipis, lebih baik pilih penerbangan langsung. Nah , bagaimana cara mendapatkan tiket murah, kamu bisa baca artikel saya yang berjudul 25 Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah (Part 1) dan (Part 2).
Source picture: Canva |
2. Waktu penerbangan
Kedua, apa yang harus diperhatikan saat membeli tiket pesawat transit atau penerbangan lanjutan adalah soal waktu. Perhatikan jeda waktu
transit, beri jeda panjang dari pesawat satu ke waktu pesawat berikutnya,
jangan terlalu mepet.
Pengalaman saya, pernah membeli tiket pesawat transit, jeda waktu landing ke penerbangan berikutnya hanya 4 jam, dan itu keburu-buru gitu. Mepet banget karena harus antri imigrasi, ambil bagasi, check in pesawat lanjutan, belum lagi kalau terminal mereka berjauhan, belum lagi kalau pesawat sebelumnya terlambat. Repot banget deh. So, beri jeda panjang, saat kamu hendak membeli tiket sambungan ya, setidaknya 5 jam.
Source picture: Canva Edited by writer |
3. Tempat transit
Tips lainnya tentang yang harus diperhatikan saat membeli tiket pesawat transit adalah perhatikan kota atau negara tempat transit apakah termasuk kota atau negara hub atau bukan. Misalkan kalau di Indonesia adalah Jakarta, bandara Soekarno Hatta merupakan bandara paling sibuk, karena berada di pusat pemerintahan, otomatis bandara ini akan selalu ramai dengan kegiatan perpindahan orang.
Atau semisal Malaysia dan Singapore, kedua negara ini menjadi negara transit yang paling sibuk di Asia. Saya mengantri di imigrasi pagi hari dan hari biasa saja memakan waktu 2 jam lebih. So, jangan lupa cek bandara tempat kita transit kondisinya seperti apa.
4. Bandara Transit
Pengalaman saya, pernah menggunakan bandara transit dengan ketibaan di KLIA Terminal 1, ternyata bandara keberangkatan berikutnya berbeda yaitu di KLIA Terminal 2 dan butuh waktu sekitar 40 menit menuju ke sana. Waktu itu saya hanya punya waktu 2,5 jam ke jam penerbangan berikutnya.
Semisal landing di Soekarno Hatta dan berangkat lagi dari Halim, nah loh, bisa gagal terbang kan. Masih mending kalau misalkan Terminal 1 ke Terminal 2 atau 3 kan tapi tetap lumayan memakan waktu juga kan?.
So, cek dengan benar dan browsing, bandara landing dengan bandara berikutnya sama atau berdekatan. Jika berjauhan, better ubah niat kamu membeli tiket transit atau cari yang jeda waktunya panjang.
5. Bagasi
Apakah kamu membawa bagasi saat bepergian? Ini wajib diperhatikan saat kamu hendak bepergian dengan pesawat sambungan atau penerbangan transit. Ada kejadian, saya lihat ada orang yang komplain bagasinya hilang, ternyata masuk ke pesawat tujuan lain, jadi saat tiba di bandara transit, bagasinya tidak ada, nah repotkan.
Sebisa mungkin tidak ada bagasi. Jika kamu tetap membawa bagasi, pastikan bagasi kamu masuk ke pesawat yang kamu tuju, koordinasikan dengan petugas agar dia memonitoring petugas bagasi memasukan bagasi kita sesuai tujuan kita. Satu lagi jangan simpan barang penting di bagasi ya.
Source picture: Canva |
6. Antrian imigrasi
Ini masih berkaitan dengan bandara di kota atau negara hub. Perhatikan kamu transit di kota atau negara mana, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap lama atau tidaknya antrian imigrasi. Jika transit di kota atau negara sibuk, sudah bisa dipastikan 24 jam antriannya akan memakan waktu lebih panjang. Jadi, perhatikan ini, jika anda membeli tiket pesawat transit.
7. Perhatikan kesehatan
Tips lain mengenai apa yang harus diperhatikan saat membeli tiket pesawat transit adalah soal kesehatan. Hal ini kadang suka luput dari perhatian atau bahkan tidak terpikirkan sama sekali, demi mengejar tiket murah, kamu mengabaikan kesehatan.
Perjalanan udara membuat tubuh kita lebih cepat lelah, so perhatikan kesehatan kamu, karena berpindah dari pesawat satu ke pesawat lain cukup menguras tenaga kita. Pastikan fit ya badannya.
8. Ambil waktu transit paling lama
Nah, ini sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Kalau kamu yang hobby traveling, justru long layover flight alias transit dengan waktu yang cukup lama menjadi kesempatan emas buat kamu.
Teman-teman traveling saya, justru memanfaatkan penerbangan sebagai momentum emas buat jalan-jalan di negara transit. Ambil masa transit paling lama, dan manfaatkan selama masa tunggu ke pesawat berikutnya untuk berkeliling di kota atau negara tersebut.
Misalkan penerbangan ke Turki transit lewat Dubai atau Doha, ambillah paling lama, kamu bisa tuh ngabisin waktu transit kamu mengelilingi sekitar Dubai atau Doha, ya one day trip gitu deh. Tapi ada yang harus diperhatikan soal visa, saat kamu menjadi turis transit, ada yang mewajibkan mendaftar visa ada juga yang tidak, cek aturan pembuatan visa di negara kamu transit ya.
9. Proses transit
Perhatikan proses transit, ada yang mengharuskan kamu keluar gate terlebih dahulu, ada juga yang tidak, ini sangat penting untuk diketahui karena akan berkaitan dengan waktu. Jika transit anda dengan pesawat berbeda otomatis ini akan melakukan check in ulang.
10. Bawa ‘teman setia’
Jika masa tunggu kamu lumayan panjang namun tidak cukup untuk berkeliling sekitar kota atau negara transit, jangan lupa bawa teman setia kamu, bawa cemilan kecil, buku, atau alat pemutar musik yang bakal nemenin kamu selama menunggu pesawat lanjutan. Atau kamu bisa menyambungkan internet ke wifi bandara.
Source picture: Canva |
Nah, kurang lebih itu dia tips dari saya tentang apa yang harus diperhatikan saat membeli tiket penerbangan transit. Semoga bermanfaat.
Tapi saran saya, jika memang harga tiket penerbangan langsung (direct flight) harganya beda tipis dengan penerbangan transit, lebih baik pilih penerbangan langsung saja, selain menghemat waktu dan tenaga, tidak ribet dengan harus check in berkali-kali apalagi jika membawa anak kecil, memindah bagasi jika membawa bagasi dan juga berpotensi resiko kehilangan bagasi.
Apalagi terminalnya berjauhan, bandara yang luas dengan gate yang banyak berpotensi membuat kamu kesasar apalagi baru pertama kali, belum lagi pengecekan keamanan, dan hal lain di luar kontrol kita dan yang paling penting adalah meminimalkan resiko ketinggalan penerbangan. Gak mau kan kita harus mengeluarkan uang lagi?
Kalaupun jika kamu ingin mengambil penerbangan transit untuk melihat negara transit, pastikan ambil wkatu transit yang paling panjang. Agar persiapan waktunya lebih banyak.
Jika ada tips lainnya dari teman-teman, silakan tulis di kolom komentar.
67 Comment
Lengkap banget nih ulasan tentang transitnya :) aku juga takut ketinggalan pesawat klo transit gitu, apalagi klo pindah pesawat di bandara gede ya.. hua. Setuju bgt harus bener2 dicek serba-serbinya
ReplyDeletebetul banget mba Dew, soalnya aku pernah mengalaminya, hampir ketinggalan pesawat gara-gara bandaranya beda lokasi
DeleteYa tuhaaaan, kapan aku bisa traveling lagiiii . Baca ini rasa sakaw pgn pgn antri di bandara, pgn muterin bandara Krn transit hahahahha.
ReplyDeleteAku LBH milih penerbangan transit :D. Supaya bisa eksplor lama di negara transitnyaaa :D.
Tapi kalo memang harga tiket yg direct ga mahal, ya apsti aku milih itu.
Cuma aku sempet ambil pelajaran dari kesalahanku transit mba.
Jadi pernah waktu itu mau ke Phillipines. Aku beli tiketnya yang transit di KL. Trus pulang ketengan. Jadi Jakarta-KL-Manila itu pesawatnya sama.
Tapi pas pulang lewat clark, clark-singapura pake airasia, trus lanjut sing-jakarta pake Garuda.
Naaaah, siapa nyangka pas pulang si airasia reschedule jdwal dan aku ga dikabarin. Udh periksa segala macam inbox dan scam g ada email dr mereka.ternyata ganti jdwal jd terbang 2 hari kmudian. Ya mana bisa, secara aku kerja. Akhirnya refund, aku harus pesen tiket baru dari maskapai lain yg harganya berkali-kali lipat, daaaaan tiket sing-jkt ku yg pake Garuda Angus. Airasia ga mau ganti Krn beda maskapai.
Dari situ aku belajar, kalo semisal aku traveling ke kota yg ga umum bagi turis, jgn pernah LG beda2 maskapai. So kalo sampe kejadian kayak di atas, setidaknya mereka akan refund semuanya, termasuk penerbangan yg lanjutan. Kalo beda2 maskapai susah jadinya. :)
sabar-sabar mba tar bisa ko jalan2 lagi hahaha ajak aku ya
DeleteLengkap banget ulasannya. Nah, bener tuh kesehatan yg paling utama, apalagi kalau perjalanan memakan waktu lama. Apalagi klo ganti pesawat, kadang waktu nunggu lama bikin capek
ReplyDeleteya kalau lagi ga sehat soalnya ga enak banget apalagi harus pindah2 pesawat
DeleteTulisannya keren dan bermanfaat sekali, Mbak Mei. Walau belum pernah mengalami naik pesawat dan harus transit, tapi wawasan saya semakin bertambah. Apalagi memang banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan saat transit ya, Mbak. Misalnya perhatikan jeda waktu juga. Soalnya siapa tahu ada penundaan penerbangan. kalau transit hanya sebentar dan di dalam pesawat. kalau beda pesawat dan beda maskapai, malah repot.
ReplyDeletebetul mas banyak yang harus diperhatikan, insyallah nanti mas Bambang bakal ngalamin, saya doakan
DeleteSangatt bermaanfaat tulisan ini, dan jadi auto kangen naik pesawat. Tapi betul banget itu yang tidak ada bagasi supaya tidak repot cari cari barang di bagasi apalagi waktunya mepet. Deg-degannya berasa hehhee
ReplyDeleteya apalagi pesawatnya beda duuhh
Deleteseumur-umur aku belum pernah naik pesawat sampai transit hahahah kasian ya.. tapi tulisanmu bermanfaat banget.
ReplyDeletekalau bisa ga usah transit2 mba capek
Deleteaku selalu menikmati transit yang panjang mbaaa. Bahkan aku mencari transit yang panjang supaya bisa keluar dan eksplorasi hehehe. yang pasti harus diperhatikan banyak hal penting ini yaaa
ReplyDeleteya sama mba aku juga begitu, biar bisa jalan2 di negara transit ya
Deletesaya pernah juga mbak, pas ke singapura 2 tahun lalu, di tiket katanya terminal 2, pas ke terminal 2 ternyata di pindah ke terminal 5 yg baru dibangun, mana letaknya cukup jauh dan waktunya mepet, gila kami lari2 geret2 koper sama anak kecil donk hahahaa untung keburu
ReplyDeleteSiap, info penting nih kalau suatu saat harus naik pesawat yg transit-transit 😘
ReplyDeleteaamiin silakan di bookmark mba hehehe
Deletewah bisa jadi panduan kalau pas naik pesawat yang transit, tapi kalau aku pribadi sih memang lebih senang yang direct. Tapi pernah juga transit deng dan itu aku harus turun pesawat dengan berpindah pesawat juga.
ReplyDeletenah capek kan ya mba ribet hehehe
DeleteSave dlu nih artikel nya penting banget, habis pandemi mari kita mulai berburu tiket lagi hahaah
ReplyDeleteaamiin mba, silakan
Deleteaku sepertinya jarang dapat pesawat transit yang tetep stay dalam pesawat, seringnya turun dulu trus baru naik lagi atau ganti pesawat ..
ReplyDeletedan lebih sering milih yang langsung karena harganya lebih murah kan ya daripada yang transit haha
ya kalau ada yang langsung enak pilih langsung
DeleteSetuju yang kl emang bs dapet pesawat direct, pilih direct aja, soalnya lebih efektif n efisien, apalagi kl bepergian bawa anak2 kecil kayak saya, transit beda pesawat sungguh merepotkan hehehe
ReplyDeletebetul mba kalaua da direct pilih direct aja biar ga capek
DeleteIya, kalau pake transit mending pilih jadwal yang jedanya agak panjang. Gapapa juga sih misal terpaksa harus nunggu lama di bandara, daripada kena cancel kan malah gagal terbang kita. Urusan bisa kacau balau.
ReplyDeleteTahun 2005 dulu aku ingat banget, pertama kali terbang ke luar negeri, singgah di KL, malah senang bisa bolak balik dari bandara internasional ke domestik naik kereta monorail itu. Katro banget deh mondar-mandir aja gitu karena gabut. :))
ya aku juga mba gitu, mungkin kita punya jiwa petualang malah seru
Deleteiya yaa kayanya kalo transit mending pilih jam yng lumayan panjang biar bisa lebih santai juga, seenganya bisa jalan2 disekitar situ hihihi, biar fresh juga hehehhe
ReplyDeletebetul banget mba deem
Deletewuaaaah, baca ini jadi pengen melancong ke negara lain.. huhuhu. Makasi infonya ya kakaaaa
ReplyDeletesami-sami semoga bermanfaat
DeleteWew ga kebayang kalo transitnya beda bandara. Hehe. Aq pernah nya sama bandara tapi jam nya mepet. Nah lho itu kalo pesawat sebelumnya molor kan gawat
ReplyDeletedeg-degan mba DIan hehehe
DeleteSelama terbang aku belum pernah ngalamin harus transit sih. Seringan cari yang direct. Tp berkat artikel ini aku juga jadi tahu deh pas transit haris ngapain aja hehehe..
ReplyDeletekalau yang perjalanan pendek banyak yang direct mba, enak
DeleteDulu waktu jd hcbp area Indonesia Timur sering tu transit2 gitu tp untung g ada drama parah. Paling kesel penerbangan nunggu 4 jam kemudian. Kan lama banget kan ya
ReplyDeletehehehe kalau di Indonesia mungkin kelamaan, kalau di luar negeri deg-degan batasnya 4 jam apalagi kalau harus pindah pesawat
Deletepenting banget nih informasinya. dulu ketika umroh sempet transit 10 jam di Abu Dhabi, terus kepikiran kalau pergi tanpa travel untuk masalah transit gini gimana ya. Penring banget tips ini buat traveler yang sukanya pergi sendirian kek aku gini.
ReplyDeletenah bisa jalan-jalan padahal lumayan 10 jam mah
Deletelengkap banget ini tipsya mba, makasih yaa noted nih siapa tau nanti saya naik pesawat hehehe saya belum pernah naik pesawat
ReplyDeleteaamiin kak Ria, insyallah pasti bisa
DeleteTransit beda maskapai, apalagi kalo bandaranya bwesaaar dan kita baru pertama kali ke bandara itu, tamnbah lagi bahasanya asing, rasanya perjuangan banget dah :D
ReplyDeletenah bingung pasti, jadi biar bisa nyobian transit enak tuh
DeleteBeneran kangen travelling jadinya, kak Mei..
ReplyDeleteMenikmati waktu transit ini bisa macem-macem siih..memang garink kalau sendirian.
kalau udah biasa seru aja kak Len
DeleteBerguna banget nih kak,sapa tahu aku dapet tiket ke luar negeri after pandemi,hihi,ngareb.
ReplyDeleteaamiin insyallah pasti ngalamanin
DeleteDaku pernah transit beda maskapai waktu ke Labuan Bajo, itu sempat ada kendala di pesawat pertama karena ternyata tiba di Bali untuk transit telat, jadilah menginap dulu di sana, baru keesokan harinya dilanjutkan.
ReplyDeletekalau ditanggung maskapai gpp enak hehehe
DeleteHua makasih banyak infonya kak bener2 harus diperhatikan banget yes. Aku pernah ngalamin transit waktu ke Gorontalo aja sih dan Alahmdulillah aman.
ReplyDeleteya kalau penerbangan Indonesia so far aman sih
DeletePengalamannya bagus banget dan terimakasih udah ngeshare tipsnya di blog, sebagai orang awam aku cuma denger cerita pesawat transit, bandara transit, tapi belum pernah mencoba sendiri. Semoga suatu hari kesampaian, nanti baca lagi tulisanmu hehe
ReplyDeleteinsyallah ka Lia nanti pasti bisa ngalamanin
DeleteWaaah, bermanfaat banget deh tulisan ini. Nambah wawasan banget. Kalo pas transit terus ketinggalan penerbangan itu yang bikin takut. hihi
ReplyDeleteya betul serem banget ya harus ketinggalan pesawat
DeletePengalaman pertama pas transit pas aq ke jepang dan hongkong, agak ribet menurutku wkwkwk. Karena aq kan orang nya ga Mau ribet hahaha
ReplyDeleteheheheh ya enaknya langsung ya kak
DeleteInformasi bermanfaat banget nih buat aku suatu saat kapan naik pesawat lagi. Soalnya jujur aku takut naik pesawat hahahhah.. jadinya ga bakalan deh aku mikirin transit gimana2 . Pastinya cuma gimana mengatasi rasa takutnya. Terimakasih kak infonya. Bisa buat kakakku juga nih yang sering jalan2 ke Luar negeri
ReplyDeletesiapp mab semoga bermanfaat buat kakaknya
Deletekebetulan aku jarang banget pake pesawat yang harus transit..tapi emang harus hati-hati sih ya..dan tetep fokus biar gak perlu mengalami hal yang bikin perjlanan jadi gak menyenangkan hehe
ReplyDeleteya enaknya yang direct mba DIane
DeleteYa ampun aku udah kangen banget traveling pakai pesawat, ke bandara pagi-pagi. Rindu antri imigrasi, rindu antri ambil bagasi, rindu bertemu dengan berbagai macam orang. Ah ku rindu juga transit pesawat.
ReplyDeleterindu ngantri masuk pesawat, rindu antri di imigrasi ya
DeleteBaca artikel ini jadi kangen banget terbang ke suatu tempat. Semoga bisa segera kita bisa perjalanan pakai pesawat lagi.
ReplyDeleteAamiin mba segera
DeleteAku sudah dua kali naik pesawat antri waktu berkunjung ke Papua. Memang sih harus teliti dan lebih cermat mendengarkan informasi.
ReplyDeletembak kl transit beda maskapai turun dari pesawat ke imigrasi dulu atau ngambil bagasi dulu
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.