Bulan Oktober 2019, saya mendapatkan 2 berita yang membahagiakan. Pertama saya lolos konferensi nasional di Universitas Negeri Jember sekaligus terpilih menjadi 1 dari 10 peserta yang diundang sebagai pembicara dalam konferensi tersebut. Berita baik kedua, saya juga lolos dalam kegiatan volunteer yang diadakan oleh RuBI (Ruang Berbagi Ilmu).
Dua-duanya sama-sama harus menyiapkan materi dan waktunya berurutan, sementara lokasinya yang satu di Jember yang satu di Bali. Sempat kewalahan juga, siapin materi buat konferensi dan materi untuk kegiatan relawan. But thank to God, everything was good. Serunya, ini pertama kalinya voluntourism yang diatur oleh sebuah komunitas, biasanya sendiri kan.
Voluntourism Bersama RUBI
Bulan September 2019, saya cari-cari kegiatan volunteering, nemulah pembukaan education volunteering yang diadakan oleh RuBI (Ruang Berbagi Ilmu). Dari namanya sendiri sudah jelas ya, kalau komunitas ini volunteering dalam bidang pendidikan.
Pendaftarannya waktu itu via online. Daftarnya cukup mudah, mengisi data pribadi, memilih lokasi volunteering, kebetulan waktu itu dibuka relawan untuk daerah Bali, Aceh Singkil, Jember, Lombok Utara, serta Kepulauan Sula.
Saya memutuskan memilih Bali tepatnya di Karangasem. Selain itu pendaftar wajib memilih bidang apa yang mau kita ambil, ada team Narasumber (Motivasi Guru, MBS, dan K13) dan team Dokumentasi.
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah menjawab pertanyaan berupa essay. Ternyata penilaiannya besar di essay, so kalau ada teman-teman yang mau ikut volunteering di RuBI, bagusin essay-nya.
picture taken by tim dokumentasi |
Pengumuman tiba, saya lolos menjadi salah satu relawan RuBI di Bali. Semua peserta yang lolos, masuk dalam group WA dan tadaaaaa saya baru tahu kalau ternyata RuBI itu bukan untuk mengajar anak-anak, tetapi sharing knowledge dan spirit dengan para gurunya dan kebetulan waktu itu saya mengambil bidang Motivasi Guru (Motgur).
Shock? Definitely. Why? Karena Motivasi Guru (motgur) masuk dalam kategori narasumber (narsum) yang menjadi ujung tombak kegiatan tersebut. Output sharing ini diharapkan dapat memotivasi guru-guru dalam mengajar, sharing bagaimana mendorong kreativitas mereka di tengah keterbatasan, termasuk memberikan masukan bagaimana mereka improve knowledge mereka sendiri. Wagelaseh ya, saya aja masih butuh motivasi, apalagi motivasi cinta, ups curhat.
Oh ya, selain narsum dan team dokumentasi, group wa tersebut juga berisi panitia lokal (panlok), dan panitia dari pusat yang memberikan arahan untuk kegiatan tersebut. Karena kami dari berbagai kota di Indonesia, kami membahas materi dan persiapan untuk kegiatan melalui wa group, kadang ada meet up gitu untuk group kecil yang lokasinya berdekatan.
picture taken by tim dokumentasi |
Berangkat ke Bali
Karena memang acaranya bersamaan dengan konferensi di Jember, maka saya berangkat dari Jember. Selesai presentasi, saya langsung izin panitia untuk izin pulang cepat dan lanjut ke Bali. Naik travel, satu-satunya cara supaya saya bisa mengejar sampai subuh di Bali. Pesawat tidak ada sore hari dari Jember.
Baca juga: Pantai Melasti Ungasan, Hidden Paradise Di Balik Batu Kapur Bali
God is Good, subuh saya sudah sampai Bali dengan lancar, dan dijemput Ka Arni salah satu Panlok Bali yang superb banget, istirahat sebentar dikamarnya yang nyaman. Siangnya kami bertemu dengan teman-teman relawan yang baru sampai dari Jakarta di bandara Ngurah Rai.
Sempat khawatir gak bisa mingling sama mereka (padahal udah biasa solo traveling, mungkin karena ini volunteering pertama saya yang terorganisir, biasanya kalau mau voluntourism kan sendiri). Ternyata orangnya asik-asik semua, bahkan sampai sekarang almost setahun kita masih keep contact via group dan chat bisa ribuan dalam sehari dengan mereka dengan pembahasan dari serius sampai ambyar.
Kami berasal dari berbagai profesi, ada dokter perawat, bidan, dosen, pengusaha muda, guru, penulis, kepala sekolah, ASN, mahasiswa S2 bidang pustakawan, pelari, eksekutif muda, entertainer, dan termuda adalah mahasiswa S1 yang berprestasi. Saya bisa banyak belajar juga dari mereka, karena mereka juga sudah berpengalaman dalam education volunteering ini.
picture taken by Kak Tody |
Kami lanjut perjalanan ke Karangasem dan tiba sore hari, langsung koordinasi dengan perwakilan panitia di sana. Oh ya kelompok motivasi guru (motgur) hanya ada 4 orang, dengan semangat kami gladi resik materi untuk esok hari sampai pukul 2 malam. Saya masih lanjut di penginapan sampai pukul 4, padahal pukul 7 acara sudah harus dimulai. Thanks so much dear, Kak Danang, Kak Echi, dan Kak Tatas untuk semua bantuan dan semangatnya.
Hari H, Deg-degan ga sih?
Hari H, guru-guru dibagi menjadi 4 kelas, dan kami team motgur masing-masing memegang satu kelas. Deg-degan? Voluntourism kali ini degdegan pakai banget, bagaimana tidak, saya sok-sok-an mau kasih motivasi guru yang sudah puluhan tahun mengajar hahahaha. Ok, untuk membuat diri saya semangat, saya bilang ke diri sendiri.
Saya coba luruskan pikiran saya jika saya sama sekali tidak berniat menggurui mereka, tentunya mereka secara pengalaman dan pengetahuan jauh di atas saya, tapi mungkin saya ada sedikit pengalaman yang bisa dibagi yang mudah-mudahan bisa menjadi motivasi para guru hebat tersebut untuk lebih bersemangat.
picture taken by Tim Dokumentasi |
picture taken by tim dokumentasi |
Finally, semua berjalan dengan lancar, engaging-nya mulai dapat setelah beberapa menit dimulai, meski saya masih cenderung kaku hahahahah. Hampir 3 jam saya give and take sharing dengan bapak ibu guru. Semuanya menyenangkan, saya malah banyak belajar dari bapak ibu guru di sini, bagaimana mereka sabar mengajari anak-anak belajar.
picture taken by tim dokumentasi |
Dua hari kami melakukan kegiatan volunteering ini, dan kami bergantian memberikan sharing dengan teman-teman lain. Sangat menyenangkan, banyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan ini. Selain menambah teman, bisa jalan-jalan keliling Bali, dan yang paling penting, kegiatan ini membuat soft skill dan hard skill saya meningkat.
Jiwa leadership dan mandiri saya berasa meningkat. Rasa takut perlahan terkikis, semangat berbagi semakin besar, dan rasanya selalu happy, jika saya selesai melakukan kebaikan seperti ini. Merasa makin menemukan arti hidup dan berbagi itu indah.
picture taken by tim dokumentasi |
Hari kedua, kami selesai dan pamit dengan semua peserta dan anak-anak yang sekolah di Karangasem, sedih banget, berasa sudah sangat dekat dengan mereka, padahal baru 2 hari loh, mungkin ini yang namanya, sehati ya. Oh ya, selang kegiatan ini, beberapa hari sebelumnya adalah Hari Guru Nasional Indonesia, tanggal 25 November. Kegiatan ini juga didedikasikan untuk para GURU HEBAT di Indonesia.
Pemandangan Gunung Agung di belakang sekolah |
Sampai jumpa lagi Bapak Ibu Guru Hebat, jasamu abadi, tak pernah lekang oleh masa, tak ternilai dengan harta, tak terukur dengan ucap syukur dan terima kasih. Semoga guru-guru di Indonesia mendapatkan kelayakan dan kesejahteraan dalam hidupnya.
Bapak Ibu Guru Kelas 1-3picture taken by tim dokumentasi |
Terima kasih untuk team Karangasem yang selalu awesome, Kak Wulan, Kak Zainab, Kak Arni, Kak Ode, Kak Usop, Ka Dans, Kak James, Kak Yunita, Kak Echi, Kak Tatas, Kak Danang, Kak Chika, Dede Ichan, Kak Pipit, Kak Mita, Kak Monik, Kak Ipeh, Kak Ram, Kak Josep, Kak Aad, Kak Winda, Kak Dina, Kak Pia, dan Koko Tody. Kalian luar biasa. Terima kasih juga untuk RuBI sudah membuat kegiatan bermanfaat ini, jaya selalu. Teruslah berbagi ilmu.
team RuBI dan Guru Karangasem picture taken by tim dokumentasi |
Selamat HARI GURU NASIONAL, untuk semua guru di Indonesia.
106 Comment
acaarnay asyik sepertinya terlihat gembira semua
ReplyDeleteya mba happy semua, kita punya banyak pengalaman dna berbagi dengan mereka
Deletembak Mei cantik sekali menggunakan kain Bali warna biru itu :) semua terlihat happy ya mba
ReplyDeleteterima kasih mba WInda
DeleteKeren banget kamu Mei, aku jadi kangen juga masa-masa volounteer gini. Berbagi sama anak-anak tuh menyenangkan dan kita jadi punya pengalaman dan cerita baru ya.
ReplyDeletebanget mba menyenangkan alhamdulillah merasa hidup kita bermanfaat
DeleteSeru banget pasti ya. Belajar sambil mengajar di tempat baru
ReplyDeleteJalan2 sambil berbuat kebaikan, ya. Seru dan sangat mengedukasi, deh
DeleteThis is so cool. Always love to see contribution and real action from people to people
ReplyDeletethanks mba Indah
DeleteWaahh seru banget mba, sampai ke Bali segala! Aku jadi kepengen, semoga pademi ini segera berakhir jadi bisa kesana juga <3
ReplyDeletesoon mba Tiara
DeleteBaru tahu ada kegiatan volunteering seperti ini. Pasti jadi pengalaman yang mengesankan ya, Kak?
ReplyDeletebanget kak, takkan terlupakan
DeleteSuka deh beca cerita kaya gini, berharap juga dapat kesempatan punya pengalaman yang sama kaya gitu.
ReplyDeleteMenginspirasi banget.
aamiin terima kasih kak
DeletePengalaman yang luar biasa mba, bisa bermanfaat dan sharing ilmu ya, menambah relasi juga ketika mengikuti volunteering seperti ini
ReplyDeletebetul mba seru banget alhamdulilah
Deleteseru banget mbak kegiatannya. insipratif banget asli!
ReplyDeletealhamdulillah, terima kasih mba
DeleteGa kebayang emang sih, bukan guru tapi harus kasih suntikan motivasi buat guru. Hebat banget kak bisa siapin semua materinya. Acung jempol 👍👍
ReplyDeletethanks to my God mba, lancar semua
DeleteIkut senang baca pengalamannya mbak. Aku pengen juga bisa ikut acara serupa, terutama yang sama anak-anak :')
ReplyDeleteayo cobain mba Icha
DeleteSenangnyaa...
ReplyDeleteApakah Rubi ini bisa memilih lokasi yang akan dikunjungi untuk berbagi?
Kebayang, kak Mei...kebagian topik motivasi guru.
Sukses selalu, kak Mei.
ya mba kita bisa milih lokasi yang kita mau
DeleteWaah...kebayang berarti yaa..
DeleteSetelah volunteer ini bisa jalan-jalan gak?
ya kalau mau lanjut jalan-jalan bisa
DeleteSeru sekali pengalamannya kak, apalagi bisa berbagi ilmu kepada guru. Semoga pandemi ini segera berakhir jadi guru dan murid bisa kembali berinteraksi di sekolah yaa. Kangen sekolah akutu...
ReplyDeleteaamiin mba Atiyasa, sebagai guru pasti kangen sama anak-anak didiknya ya mba
DeleteSeru banget mbak banyak pengalaman yang bermanfaat juga buat sesama, pengen ikut acara kayak gitu
ReplyDeletecoba aja mba daftar buka tiap tahun kok
DeleteAcara yang sangat berkesan... menjadi guru memang memberikan banyak latihan baik lahir dan batin.. Salut dengan dirimu yang sudah memnginspirasi guru guru agar lebih termotivasi untuk mengajar
ReplyDeletemasih belajar kak, terima kasih
DeleteSangat menginspirasi mba, keren banget deh. Aku dulu pernah bercita-cita jadi guru tapi gak kesampean.
ReplyDeletesemangat ayo pasti bisa masih ada kesempatan
DeleteYa amounseru banget ya acaranya disana, menyenangkan dan menginspirasi sekali. Pingin jadi guru cuma tkut anak"nya nangis kalau lihat aku 🙈🙈🙈
ReplyDeletehahahah nangis takut diitinggal sama mba Ribka
DeleteDi awal koq saya ikut deg-degan hehe ... alhamdulillah ya berlangsung dengan baik dan terjalin engagement ... mantap ... suka baca pengalamannya, Mbak. Teruslah menginspirasi.
ReplyDeletealhamdulillah mba lama-lama cair
DeletePengalaman voluntering yang sangat berharga ya mba karena kepercayaan diri semakin bertambah dan juga pengalaman ilmu dari para guru, kebayang acaranya pasti seru banget
ReplyDeleteseru banget mba alhamdulillah
DeleteKeren pengalamannya btw hrs ada latar belakang .pendidikan ga ya untuk jadi voluntering ini?
ReplyDeleteso far teman-teman yang saya temui dari berbagai latar belakang pendidikan mba, jadi boleh apa saja, jika untuk RuBI, tapi kalau untuk mengajar anak-anak biasanya kayak KI itu juga berlatar belakang dari berbagai profesi
DeleteWah pasti seru ya. Jadi keinget pengalamanku volunteering ke sebuah sekolah TK dan SD di dusun terpencil di NTT. Di tempat itu anak-anaknya enggak fasih bahasa Indonesia. Jadilah kami bahasa tarzan. Wkwkwk. Jadi kangen volunteering nih.
ReplyDeletesempat ngalamin kak pas saya ke pedalaman kalimantan hehehe, tapi sedikit banyak mereka ngerti sih
DeleteMemotivasi itu bukan pekerjaan mudah karena harus tahu bagaimana cara menyampaikannya tanpa kesan menggurui atau paling tahu.
ReplyDeleteMenjadi guru di zaman sekarang bukanlah hal yang mudah karena setiap zaman punya tantangan tersendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Sungguh berat tantangan guru di masa pandemi ini. Mereka butuh suntikan semangat sekaligus ruang untuk merushkan kegelisahan agar ada yang mendengar serta menanggapi. Syukurlah ada RUBI
Pengalaman yang sungguh berharga sekali
betul mba butuh effort luar biasa bisa memberikan motivasi ke mereka
DeletePengalaman yg luar biasa mba. Salut bs terpilih jd relawan pendidikan.smg rubi sukses slalu jg ��
ReplyDeletethanks mba Zahra
DeleteKeren banget mba Mei. It will be a good or maybe the best experience you ve done
ReplyDeleteone of my best experience mba Noorma
DeleteYou are awesome. Memberikan motivasi kepada orang² itu butuh power di dalam diri sendiri dulu dan makanya mereka para motivator itu mengagumkan buat aku
ReplyDeletethanks mba Cilya, just spread love and positif energy
DeleteMba Mei saya malah salfok sama pemandangan Gunung Agungnya, bagus banget! Itu kelihatan dari sekolahnya ya?
ReplyDeleteya kalau mumet ngajar enak bisa lihat pemandangan gunung agung ya
DeleteWah beberapa temenku juga voluntourism sama RuBi jugaa hehehe. Apakah kalian ketemu? Kayanya dia ke NTT apa Papua ya. Entah di tahun yang sama atau beda hehehe. Tapi seruuu liat foto fotonya!
ReplyDeleteoh teman-teman NTT belum pernah ketemu mba Fa
DeleteJadi pengalaman yang berkesan menjadi relawan RuBi, semoga ada lagi acaranya, jadi pengen daftar juga
ReplyDeleteada tiap tahun kak Fenn
Deletekereeeen, pengalaman tak terlupakan ya ini.
ReplyDeleteselain bisa berbagi ilmu jadi nambah keluarga baru juga ya ini dengan RuBi.
betul banget ka diah jadi banyak sanak family baru
DeleteWah seru Mbak kegiatan di Bali.
ReplyDeleteAkupun merasakanya ketika pertama kali berbicara di depan umum apa lagi yg menjadi peserta senior, sesepuh atau orang yg pengalamanya jauh di atas kita.
Yg penting tenang di nikmati biasanya setelah jalan 10 menit akan bisa normal hehe
betul yang penting energi kita positif pasti dirasa juga positif
DeleteBahagia banget pastinya bisa berbagi ilmu dengan banyak orang ya mbak. Jadi inget pengalaman pas KKN kuliah dulu. Oh iya, itu Voluntourism Rubi daftarnya di mana? Ada kriteria khusus kah?
ReplyDeleteonline di webnya kak, ga ada yang penting essaynya bagus
DeleteMba Mei jadi feminim hehe. Tapi ini memang pengalaman yang tak terlupakan ya mba.
ReplyDeletekalau di darat saya feminim ka Diah hehehe
DeleteSeru sekali, Mba. Pengalaman yang sangat berharga saat kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain. Entah sedikit atau banyak aku yakin sharing yang disampaikan mendatangkan manfaat.
ReplyDeleteseru banget mba Erin, bikin nagih
DeletePastinya seru dan berkesan sekali ya Mbak bisa ikut kegiatan volunteer kayak gini. Dan yah tadinya saya kira kegiatan RuBi ini untuk ngasih motivasi dan bagi ilmu ke anak-anak sekolah ternyata untuk guru ya.. tapi emang sih bukan cuma anak2, guru juga butuh motivasi (ini ngerasain banget karena punya pengalaman jadi guru, hehe)
ReplyDeletebetul RuBI khusus guru kak
DeleteWah senengnya bisa terpilih. Berurutan pula. Pengalaman luar biasa bisa berbagi motivasi dengan yang lain..
ReplyDeleteseru alhamdulillah mba Muyas
DeleteKeren nih mbk. Aku udah lama banget nggak begini. Belum ada yang kasih panggung lagi sejak koronce. Hahah
ReplyDeletewah suka ikutan acara volunteer juga kak
DeleteSenangnya bisa mengedukasi sambil berbagi keceriaan, semangat terus ya mb...
ReplyDeleteterima aksih mba, aamiin
DeleteWah keren bingit kak Mei jadi nara sumber, berbagi motivasi. Sering diundang gini kak?
ReplyDeletesering kak Mila, tapi biasanya sharing tentang penelitian atau berkaitan dengan alam bebas
DeleteSeru banget kegiatannya. Pengalaman yang hebat. Inspiratif banget.
ReplyDeleteaamiin terima kasih
DeleteMbak Mei ini banyak sekali ya kepandaiannya, dari mulai travelling, jadi guru,programmer juga ya? salut deh..
ReplyDeleteheheheh masih belajar kak, masih proses memperbaiki diri hehehe
DeleteMbaak, saya tuh penasaran dengan dua hal ini
ReplyDelete1. Bagaimana metode penyampaian kepada para guru?
2. Masih kontak dengan para guru di sana? Bagaimana cara mengajar mereka sekarang?
Menyenangkan ya pengalaman ini .... saya yang baca saja merasa senang.
metodenya sama saja mba Mugniar, karena kebetulan saya sering sharing di depan orang dewasa juga, beberapa kali jadi pembicara, lebih mudah sih pemilihan bahasanya untuk apa yang mau kita sampaikan, hanya saja, harus pintar memilih penekanan kata, intonasi, agar tidak berkesan menggurui mereka (saya selalu terapkan ini saat saya jadi berbicara dengans siapapun termasuk anak kecil), lebih banyak interaktif dengan mereka, biar tidak berkesan kita menggurui, biar mereka ga bosan juga, kita juga dapat feedback dan komunikasi dua arah lebih dapat engagementnya seperti metode public speaking pada umumnya.
Deletesampai hari ini masih dari group RuBI mba, kami akan mengadakan zoom meeting juga dengan mereka, sama juga mereka mengalami PJJ bahkan ada guru2 yang mendatangi murid2nya karena di sana masih banyak yang belum ada jaringan internet
Seneng kalau baca tulisan-tulisan yang inspiratif kayak gini. Bisa kebayang serunya juga. Hahaha. Ga sekadar jalan tapi juga memberi manfaat bagi sesama ya.
ReplyDeletebetul mba Nieke, terima kasih mba
DeleteBerbicara di depan umum untuk memotivasi jelas bukan hal mudah. Salut pada Mbak Mei. Juga pada apa yang dilakukan demi menjadi anak bangsa yang berkontribusi. Karena bangsa kita butuh kerka sama satu sama lainnya dalam berbagai profesi demi meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Sumber daya manusia jarus bisa terus diasah wawasan dan kemampuannya sehingga bisa lebih baik dan maju mengelola sumber daya alam maupun menerapkan cara hidup yang baik demi perubahan ke arah lebih baik. Salut untuk RUBI juga.
ReplyDeleteterima kasih teteh, teteh juga sangat menginspirasi buat saya apalagi urusan blog dan komitmennya
DeleteMba Mei, saluuuut ih. Aku jujur masih sangat bermasalah utk bicara di depan orang2 yg ga dikenal. Pasti groginya parahlah. Krn ga terbiasa dan ga dilatih juga
ReplyDeleteIkutan deg deg bacanya, pas tau yg harus dimotivasi malah guru :D. Jadi penasaran ih cara kamu menyampaikan materinya mba. Pgn belajar dari situ :)
saya juga masih belajar mba cantik, gpp pelan-pelan aja kita pasti bisa kok
DeleteKegiatannya mirip dengan kelas Inspirasi kayaknya ya, dek? Aku pernah ikutan sekali, waktu itu ngajar di pelosok Semarang. Itung2 ngobatin kangen waktu jadi guru SD dulu. Kegiatan volunterr emang selalu ngangenin. Pengen deh bisa ikutan lagi di lain daerah
ReplyDeletebetul mba, KI ngajar anak-anak, kalau RuBI sharing sama gurunya, ayo mba ikutan lagi
DeletePengalaman yang luar biasa Mbak Mei. Bisa berbagi motivasi dengan guru-guru di Karangasem. Sampai sekarang saya belum juga ikut mendaftar voluntir di mana saja di Indonesia. Biasa lah alasan klasik, sibuk hehehe..
ReplyDeleteKagum dengan dirimu Mbak. Traveling ke mana saja dan masih mau berbagi seperti ini. Semoga makin semangat berbagi di mana saja ya.
gpp kak, sibuk untuk urusan keluarga juga kan ibadah, bisa melalui doa juga udah ibadah, tidak harus yang terlihat juga, semnagat kakak
DeletePengalaman yang berharga dari sebuah kegiatan mulia nih, Mei.
ReplyDeleteBerbagi ilmu kepada anak2 dan juga guru.
Dan yang menyenangkan karena daerahnya di Jember dan Bali, jadi bisa skaligus berwisata.
betul mba Ery bisa sekalian keliling
DeleteIkutan semangat bacanya say, terasa banget kebahagiaan dan semangatmu untuk berbagi, insya Allah para guru juga jadi bersemangat dan banyak terinspirasi dari sharingmu hari itu yaa
ReplyDeleteaamiin allahuma aamiin mba Dew, semoga memberi semangat positif ke mereka
DeleteBerbagi memang menimbulkan kecanduan tersendiri!
ReplyDeleteSelain keluar dari rutinitas juga meningkatkan silaturahmi.
Jadi benarlah, silaturahmi memang meningkatkan rezeki.
Aku percaya rezeki bukan melulu materi.
Kebahagiaan hati, termasuk sudahlah pasti!
ya betul ka Rosana, kebahagiaan hati sudah tak bisa diungkapkan lagi
DeleteBarokallah Kak. Saya ikutan degdegan ahahah saya paling lemes kalau suruh ngajar anak-anak atau orang dewasa kalau nggak pepet.
ReplyDeleteSeru ya dan berjalan lancar. Keren kamu Kak.
alhamdulillah semua berjalan lancar kak, saya masih proses belajar
DeleteSeru banget kak pengalaman nya. Jadi volunteer itu menyenangkan ya kak jadi bisa bertemu dengan banyak orang dan sharing ilmu itu rasanya luar biasa yyaa. Nice story kak. Suka pemandangan alam desa di bali. Moga bisa ke sana
ReplyDeleteIngin suatu waktu bisa seperti itu. Jiwa saya sebenarnya suka berpetualang, berinteraksi dengan anak-anak, untuk sementara masih di rumah saja😊
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.