Sebagai perempuan yang suka banget dengan kehidupan hutan dan gunung, saya mencoba terus belajar dan mencari pengalaman terkait dengan keduanya. Ikut seminar, ikut sekolah atau pelatihan di alam terbuka, baca buku atau pengalaman orang-orang yang berkegiatan di alam bebas. Tahun 2019, saya mengikuti sebuah sekolah yang berkaitan dengan alam yang diadakan oleh Wanadri, programnya adalah Sekolah ESAR Wanadri.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Selayang pandang tentang Wanadri
Wanadri merupakan organisasi perhimpunan penempuh rimba dan pendaki, organisasi ini merupakan organisasi kegiatan di alam bebas tertua di Indonesia yang berdiri pada 17 Januari 1964 oleh 6 orang pemuda Indonesia sebagai Angkatan Pendiri dan kemudian diresmikan pada 16 Mei 1964 dan sekaligus mengukuhkan angkatan kedua sebagai Angkatan Pelopor.
Arti kata Wanadri sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wana yang berarti Hutan dan Adri yang berarti Gunung. Jadi secara harfiah arti dari Wanadri adalah gunung di tengah hutan. Organisasi yang beralamat di Bandung ini, mempunyai beberapa program besar berupa Kemanusiaan, Lingkungan, Pendidikan, dan Penjelajahan.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Pendidikan sendiri dibagi menjadi beberapa program seperti Sekolah Pendidikan Dasar Wanadri, Sekolah Pendaki Gunung Wanadri, Sekolah Pelatih Wanadri, Sekolah Jurnalistik Wanadri, Sekolah ORAD (Olahraga Arus Deras) Wanadri, Sekolah Tebing Terjal Wanadri, Pengajaran dan Pelatihan Wanadri, dan ESAR atau Sekolah Search and Rescue Wanadri.
Program-program tersebut ada yang dikhususkan untuk anggota, namun ada juga beberapa yang dibuka untuk eksternal, salah satunya adalah Sekolah ESAR Wanadri ini.
Yuk kenalan dengan ESAR WANADRI?
Ada yang pernah mendengarnya? Atau mungkin pernah mendengar istilah SAR, yap hampir sama. ESAR sendiri merupakan kepanjangan dari Explorer, Search, and Rescue. Selain untuk anggota, sekolah ini juga dapat diikuti oleh masyarakat umum tentunya dengan pemilihan yang sangat ketat.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Dalam pelaksanaan sekolah ESAR Wanadri ini, Wanadri sebagai pencetus melakukan kerjasama dengan tim Basarnas pusat di Jakarta sebagai organisasi resmi milik pemerintah yang menangani pencarian dan pertolongan. Kegiatan ini juga melibatkan Basarnas Kota Bandung, Vertikal Rescue Indonesia, pihak Kepolisian dan TNI setempat di Jawa Barat. ESAR yang diadakan oleh Wanadri sendiri adalah ESAR di Gunung dan Hutan yang saat itu dilaksanakan di Gunung Kareumbi.
Bagaimana proses pendaftaran ESAR Wanadri?
Sekolah ESAR Wanadri rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali, terakhir yang saya ikuti adalah 2019, berarti next-nya adalah 2021. Nah bagaimana tahu kapan bukanya, gampang kita bisa check di situs miliknya Wanadri, biasanya pendaftaran dibuka sekitar bulan Agustus dan pelaksanaanya di bulan September. Bisa juga cek di akun instagramnya milik Wanadri.
Saat pembukaan kita diwajibkan untuk melakukan pendaftaran secara online, isi semua data yang diminta secara jujur, termasuk soal kesehatan kita, pengalaman kita berkaitan di gunung atau hutan. Jujur sangat penting, karena hal ini akan menyangkut keselamatan kita kedepannya.
Misalnya kalau punya riwayat sakit tertentu atau sedang mengalami, jika kita lolos maka jujurlah, agar pihak panitia tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan kita. Lalu kita juga diminta mengisi beberapa pertanyaan berupa essay, sekali lagi isi dengan jujur.
So, bagi yang mau daftar untuk tahun depan, semangat ya. Lakukan semaksimal yang kamu bisa, karena saingannya se-Indonesia guys, maka seriuslah selama proses pendaftaran itu. Pelaksanaan acara dari tanggal 21 – 27 September 2019 yang dibagi menjadi 3 hari di kelas dan sisanya di lapangan (hutan dan gunung).
Bagaimana rasanya menjadi 1 dari 50 orang terpilih se-Indonesia?
Hari yang ditunggu telah tiba, dapat pengumuman LOLOS, masuk menjadi 1 dari 50 orang terpilih dan menjadi 1 dari 9 perempuan yang lolos se-Indonesia loh, senang pastinya. Bukan karena tingkat nasionalnya, tapi karena dari dulu pengen banget bisa terlibat dalam kegiatan Wanadri, dan baru dapat kesempatan tahun 2019 ini pas tentang Sekolah ESAR Wanadri.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Selanjutnya, kami masuk dalam group WA, panitia Wanadri diwakili oleh Bang Eko, menginformasikan semua persiapan, mulai dari perlengkapan, peralatan, terkait kesehatan, surat izin, dan hal lainnya.
Pokoknya koordinasi dilakukan melalui group WA termasuk dengan teman-teman juga. Lumayan tricky juga sih nyiapin perlengkapan dan peralatannya. Satu lagi, setelah lolos, sebelum hari H, kami diminta untuk lari dan melaporkan hasil dari lari tersebut.
Baca juga: Belajar Navigasi Darat di Gunung Turgo
Apa tujuan dari pelatihan ESAR Wanadri?
Inti dari sekolah ini adalah peserta diharapkan memahami secara teori tentang konsep ESAR itu sendiri. Kedua, setelah sekolah ini peserta diharapkan memiliki kemampuan atau kompetensi di lapangan untuk menjadi tim ESAR jika dibutuhkan.
Saya pribadi memang karena sering naik gunung, awalnya ikut sekolah ini untuk safety diri sendiri dulu, namun jika dibutuhkan kedepannya, saya akan coba semaksimal mungkin untuk berkontribusi.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Baca juga: Trail Running Di Gunung Gede Pangrango
Hari pertama, setelah dilakukan upacara pembukaan oleh Wanadri, Basarnas, Kepolisian, TNI setempat dan beberapa tokoh masyarakat sekitar, acara dilanjutkan dengan dilakukan tes fisik, untuk mengetahui sejauh mana kekuatan fisik kita.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Hari kedua dan ketiga, kami dibekali materi kelas tentang dasar-dasar ESAR, pengetahuan tentang navigasi darat, cara mengevakuasi, cara berkomunikasi dengan tim ESAR lainnya, tentang safety, dan lainnya.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Hari keempat Sekolah ESAR Wanadri, kami mulai ke lapangan. Malam hari sekitar pukul 11 malam, kami berangkat ke Gunung Kareumbi, sebagai tempat kami praktek lapangan. Kami dibagi menjadi beberapa tim yang terdiri dari tim penggalian data informasi, tim pengolahan data informasi, tim logistik, tim penyusunan strategi komunikasi, dan tim pendukung medis.
Masing-masing kami dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri 5 orang. Selain 50 orang terpilih, sekolah ini juga digabung dengan anggota Wanadri sebanyak 54 orang, sehingga total peserta adalah 104 orang.
Apa yang didapat dari sekolah ESAR Wanadri ini?
Ilmu
Pastinya ya, saya yang masih awam dalam membaca peta, dengan ikut ESAR Wanadri saya bisa sedikit banyak mengerti tentang navigasi darat, karena salah satu materi yang diajarkan tentang navigasi ini, ini akan bermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hari terlebih saat naik gunung.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Bagaimana menangani dan mengevakuasi korban, bagaimana menggunakan peralatan keselamatan (misal kompas), bagaimana memberi pertolongan, dan banyak hal lainnya.
Belajar Disiplin, Leadership, Manajemen Waktu
Wanadri terkenal dengan pendidikannya yang sangat disiplin, dan ini benar-benar saya rasakan, kebetulan satu kelompok saya, 3 orangnya adalah dari Wanadri. Saya perhatikan mereka benar-benar disiplin, kami juga dituntut untuk seperti itu.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Misalkan jam 10 kami harus tidur dan jam 4 harus sudah bangun, makan hanya boleh dijamnya, hanya membawa barang yang dibutuhkan, dan banyak hal lainnya yang bisa saya terapkan sampai sekarang.
Termasuk membagi makanan untuk setiap hari ini juga mengajarkan kedisiplinan buat saya. Bawa barang-barang sesuai dengan kebutuhan, setiap pagi tas kami akan dicek, apakah perlengkapan dan peralatan atau hal lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Selain itu saya juga lebih banyak belajar memenej waktu, dna belajar lagi mengenai kepemimpinan.
Pengalaman
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan saat sekolah ESAR ini, pertama kali ke Gunung Kareumbi, hutannya masih alami dan kebetulan pas musim panas, jadi semua rumputnya kecoklatan, indah sekali.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Kedua, saya sedikit takut dengan golok atau benda tajam gitu, dan saya pertama kalinya memegang golok ukuran 50 cm, bisa dibayangkan lah ya, udah kayak jagal hehehehe.
Ketiga, pas mulai latihan evakuasi, masuk hutan yang sangat rapat, penuh dengan pohon dan rerumputan tinggi. Bayangkan kita harus membuka jalur dengan memotong pohon-pohon besar dan rerumputan itu. Menebas akar-akar dan menerobos pohon-pohon yang penuh dengan duri. Dengan kondisi hutannya miring loh bisa sampai 70 derajat gitu.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Seru sih sih, jadi sangat menghargai banget para relawan yang di gunung, perjuangannya luar biasa, saat ada orang yang hilang di gunung. Menggunakan golok besarnya ini loh, gak bakal lupa seumur hidup kayaknya hahaha.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Biasanya saya kalau naik gunung bawa carrier ukuran 40-50 liter, ikut ESAR Wanadri pertama kalinya bawa carrier sampai 80 liter. You can imagine. Badan saya semungil ini, bawa ukuran 80 liter. Tenggelam lah hehehe, but, I know I am strong, perempuan ga boleh keseringan mengeluh kalau kata angin. Jadi kalau ada yang bilang aku perempuan manja, sini main sama aku lebih jauh hehehehe.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Selalu siaga dalam kondisi apapun
Hal lain yang saya pelajari adalah, anggota Wanadri setiap kali habis masak dan makan akan selalu langsung merapikan perlengkapan masak, makanan, dan peralatan lainnya ke dalam tas dengan rapi, lah saya kalau naik gunung, selesai masak dirapiin besoknya heheh. Ternyata hal ini dilakukan agar jika kita dibutuhkan kita sudah siap berangkat.
Manajemen perbekalan
Kegiatan ini mengajarkan saya juga untuk selalu tidak berlebihan, misalnya kalau mau naik gunung 3 hari ya bawa perbekalan dan perlengkapan atau lainnya untuk 3 hari juga. Jangan berlebihan.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
|
Belajar tentang Safety
Nah kadang banyak orang yang suka naik gunung asal aja, tanpa memperhatikan safety dari sisi perbekalan, perlengkapan dan peralatan. Di sini saya semakin belajar, kita tidak bisa mengendalikan alam, tapi kita bisa mengendalikan diri kita dengan selalu melakukan persiapan yang matang kalau kita mau naik gunung. At least, paham sedikit-sedikit tentang navigasi darat.
|
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
Belajar adaptasi
Yang lolos ESAR Wanadri ini berasal dari seluruh Indonesia, beda suku, beda agama, beda budaya, beda bahasa, saya banyak belajar bagaimana bisa mingling dengan semuanya, beradaptasi dan tetap bertoleransi dengan mereka.
Salah satu adaptasi saya di Gunung Kareumbi ini adalah, pertama kalinya saya tidur di gunung menggunak bivak, tentu saja ini menjadi hal baru dan badan saya belajar menyesuaikan juga, jadi someday kalau mengalami lagi, badan kita ga shock.
Nambah Teman
Pastinya ya kalau ini, nambah teman dari berbagai daerah di Indonesia, dan mereka ternyata udah pada berpengalaman semua, keren-keren deh, saya masih pemula jadi banyak belajar dari mereka.
Semoga sharing-nya bermanfaat buat teman-teman yang ingin ikut Sekolah ESAR Wanadri berikutnya, sekolah ini sangat cocok buat kamu yang mau belajar tentang disiplin, leadership, atau suka dengan kegiatan di alam bebas.
Sampai jumpa di Sekolah ESAR Wanadri Tahun 2021.
Wanadri, Jasamu Abadi.