Sebagai perempuan yang suka banget dengan kehidupan hutan dan gunung, saya mencoba terus belajar dan mencari pengalaman terkait dengan keduanya. Ikut seminar, ikut sekolah atau pelatihan di alam terbuka, baca buku atau pengalaman orang-orang yang berkegiatan di alam bebas. Tahun 2019, saya mengikuti sebuah sekolah yang berkaitan dengan alam yang diadakan oleh Wanadri, programnya adalah Sekolah ESAR Wanadri.
|
Selayang pandang tentang Wanadri
Wanadri merupakan organisasi perhimpunan penempuh rimba dan pendaki, organisasi ini merupakan organisasi kegiatan di alam bebas tertua di Indonesia yang berdiri pada 17 Januari 1964 oleh 6 orang pemuda Indonesia sebagai Angkatan Pendiri dan kemudian diresmikan pada 16 Mei 1964 dan sekaligus mengukuhkan angkatan kedua sebagai Angkatan Pelopor.
Arti kata Wanadri sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wana yang berarti Hutan dan Adri yang berarti Gunung. Jadi secara harfiah arti dari Wanadri adalah gunung di tengah hutan. Organisasi yang beralamat di Bandung ini, mempunyai beberapa program besar berupa Kemanusiaan, Lingkungan, Pendidikan, dan Penjelajahan.
|
Pendidikan sendiri dibagi menjadi beberapa program seperti Sekolah
Program-program tersebut ada yang dikhususkan untuk anggota, namun ada juga beberapa yang dibuka untuk eksternal, salah satunya adalah Sekolah ESAR Wanadri ini.
Yuk kenalan dengan ESAR WANADRI?
Ada yang pernah mendengarnya? Atau mungkin pernah mendengar istilah SAR, yap hampir sama. ESAR sendiri merupakan kepanjangan dari Explorer, Search, and Rescue. Selain untuk anggota, sekolah ini juga dapat diikuti oleh masyarakat umum tentunya dengan pemilihan yang sangat ketat.
|
Dalam pelaksanaan sekolah ESAR Wanadri ini, Wanadri sebagai pencetus melakukan kerjasama dengan tim Basarnas pusat di Jakarta sebagai organisasi resmi milik pemerintah yang menangani pencarian dan pertolongan. Kegiatan ini juga melibatkan Basarnas Kota Bandung, Vertikal Rescue Indonesia, pihak Kepolisian dan TNI setempat di Jawa Barat. ESAR yang diadakan oleh Wanadri sendiri adalah ESAR di Gunung dan Hutan yang saat itu dilaksanakan di Gunung Kareumbi.
Bagaimana proses pendaftaran ESAR Wanadri?
Sekolah ESAR Wanadri rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali, terakhir yang saya ikuti adalah 2019, berarti next-nya adalah 2021. Nah bagaimana tahu kapan bukanya, gampang kita bisa check di situs miliknya Wanadri, biasanya pendaftaran dibuka sekitar bulan Agustus dan pelaksanaanya di bulan September. Bisa juga cek di akun instagramnya milik Wanadri.
Saat pembukaan kita diwajibkan untuk melakukan pendaftaran secara online, isi semua data yang diminta secara jujur, termasuk soal kesehatan kita, pengalaman kita berkaitan di gunung atau hutan. Jujur sangat penting, karena hal ini akan menyangkut keselamatan kita kedepannya.
Misalnya kalau punya riwayat sakit tertentu atau sedang mengalami, jika kita lolos maka jujurlah, agar pihak panitia tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan kita. Lalu kita juga diminta mengisi beberapa pertanyaan berupa essay, sekali lagi isi dengan jujur.
So, bagi yang mau daftar untuk tahun depan, semangat ya. Lakukan semaksimal yang kamu bisa, karena saingannya se-Indonesia guys, maka seriuslah selama proses pendaftaran itu.
Bagaimana rasanya menjadi 1 dari 50 orang terpilih se-Indonesia?
Hari yang ditunggu telah tiba, dapat pengumuman LOLOS, masuk menjadi 1 dari 50 orang terpilih dan menjadi 1 dari 9 perempuan yang lolos se-Indonesia loh, senang pastinya. Bukan karena tingkat nasionalnya, tapi karena dari dulu pengen banget bisa terlibat dalam kegiatan Wanadri, dan baru dapat kesempatan tahun 2019 ini pas tentang Sekolah ESAR Wanadri.
|
Selanjutnya, kami masuk dalam group WA, panitia Wanadri diwakili oleh Bang Eko, menginformasikan semua persiapan, mulai dari perlengkapan, peralatan, terkait kesehatan, surat izin, dan hal lainnya.
Pokoknya koordinasi dilakukan melalui group WA termasuk dengan teman-teman juga. Lumayan tricky juga sih nyiapin perlengkapan dan peralatannya. Satu lagi, setelah lolos, sebelum hari H, kami diminta untuk lari dan melaporkan hasil dari lari tersebut.
Baca juga: Belajar Navigasi Darat di Gunung Turgo
Apa tujuan dari pelatihan ESAR Wanadri?
Inti dari sekolah ini adalah peserta diharapkan memahami secara teori tentang konsep ESAR itu sendiri. Kedua, setelah sekolah ini peserta diharapkan memiliki kemampuan atau kompetensi di lapangan untuk menjadi tim ESAR jika dibutuhkan.
Saya pribadi memang karena sering naik gunung, awalnya ikut sekolah ini untuk safety diri sendiri dulu, namun jika dibutuhkan kedepannya, saya akan coba semaksimal mungkin untuk berkontribusi.
|
Baca juga: Trail Running Di Gunung Gede Pangrango
Hari pertama, setelah dilakukan upacara pembukaan oleh Wanadri, Basarnas, Kepolisian, TNI setempat dan beberapa tokoh masyarakat sekitar, acara dilanjutkan dengan dilakukan tes fisik, untuk mengetahui sejauh mana kekuatan fisik kita.
|
Hari kedua dan ketiga, kami dibekali materi kelas tentang dasar-dasar ESAR, pengetahuan tentang navigasi darat, cara mengevakuasi, cara berkomunikasi dengan tim ESAR lainnya, tentang safety, dan lainnya.
|
|
|
Hari keempat Sekolah ESAR Wanadri, kami mulai ke lapangan. Malam hari sekitar pukul 11 malam, kami berangkat ke Gunung Kareumbi, sebagai tempat kami praktek lapangan. Kami dibagi menjadi beberapa tim yang terdiri dari tim penggalian data informasi, tim pengolahan data informasi, tim logistik, tim penyusunan strategi komunikasi, dan tim pendukung medis.
Masing-masing kami dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri 5 orang. Selain 50 orang terpilih, sekolah ini juga digabung dengan anggota Wanadri sebanyak 54 orang, sehingga total peserta adalah 104 orang.
Apa yang didapat dari sekolah ESAR Wanadri ini?
Ilmu
Pastinya ya, saya yang masih awam dalam membaca peta, dengan ikut ESAR Wanadri saya bisa sedikit banyak mengerti tentang navigasi darat, karena salah satu materi yang diajarkan tentang navigasi ini, ini akan bermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hari terlebih saat naik gunung.
|
Bagaimana menangani dan mengevakuasi korban, bagaimana menggunakan peralatan keselamatan (misal kompas), bagaimana memberi pertolongan, dan banyak hal lainnya.
Belajar Disiplin, Leadership, Manajemen Waktu
Wanadri terkenal dengan pendidikannya yang sangat disiplin, dan ini benar-benar saya rasakan, kebetulan satu kelompok saya, 3 orangnya adalah dari Wanadri. Saya perhatikan mereka benar-benar disiplin, kami juga dituntut untuk seperti itu.
|
Misalkan jam 10 kami harus tidur dan jam 4 harus sudah bangun, makan hanya boleh dijamnya, hanya membawa barang yang dibutuhkan, dan banyak hal lainnya yang bisa saya terapkan sampai sekarang.
Termasuk membagi makanan untuk setiap hari ini juga mengajarkan kedisiplinan buat saya. Bawa barang-barang sesuai dengan kebutuhan, setiap pagi tas kami akan dicek, apakah perlengkapan dan peralatan atau hal lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Selain itu saya juga lebih banyak belajar memenej waktu, dna belajar lagi mengenai kepemimpinan.
Pengalaman
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan saat sekolah ESAR ini, pertama kali ke Gunung Kareumbi, hutannya masih alami dan kebetulan pas musim panas, jadi semua rumputnya kecoklatan, indah sekali.
|
Kedua, saya sedikit takut dengan golok atau benda tajam gitu, dan saya pertama kalinya memegang golok ukuran 50 cm, bisa dibayangkan lah ya, udah kayak jagal hehehehe.
Ketiga, pas mulai latihan evakuasi, masuk hutan yang sangat rapat, penuh dengan pohon dan rerumputan tinggi. Bayangkan kita harus membuka jalur dengan memotong pohon-pohon besar dan rerumputan itu. Menebas akar-akar dan menerobos pohon-pohon yang penuh dengan duri. Dengan kondisi hutannya miring loh bisa sampai 70 derajat gitu.
|
Seru sih sih, jadi sangat menghargai banget para relawan yang di gunung, perjuangannya luar biasa, saat ada orang yang hilang di gunung. Menggunakan golok besarnya ini loh, gak bakal lupa seumur hidup kayaknya hahaha.
|
Biasanya saya kalau naik gunung bawa carrier ukuran 40-50 liter, ikut ESAR Wanadri pertama kalinya bawa carrier sampai 80 liter. You can imagine. Badan saya semungil ini, bawa ukuran 80 liter. Tenggelam lah hehehe, but, I know I am strong, perempuan ga boleh keseringan mengeluh kalau kata angin. Jadi kalau ada yang bilang aku perempuan manja, sini main sama aku lebih jauh hehehehe.
|
Selalu siaga dalam kondisi apapun
Manajemen perbekalan
Kegiatan ini mengajarkan saya juga untuk selalu tidak berlebihan, misalnya kalau mau naik gunung 3 hari ya bawa perbekalan dan perlengkapan atau lainnya untuk 3 hari juga. Jangan berlebihan.
|
Belajar tentang Safety
Nah kadang banyak orang yang suka naik gunung asal aja, tanpa memperhatikan safety dari sisi perbekalan, perlengkapan dan peralatan. Di sini saya semakin belajar, kita tidak bisa mengendalikan alam, tapi kita bisa mengendalikan diri kita dengan selalu melakukan persiapan yang matang kalau kita mau naik gunung. At least, paham sedikit-sedikit tentang navigasi darat.
Sumber: Dokumentasi ESAR Wanadri 2019 |
Belajar adaptasi
Yang lolos ESAR Wanadri ini berasal dari seluruh Indonesia, beda suku, beda agama, beda budaya, beda bahasa, saya banyak belajar bagaimana bisa mingling dengan semuanya, beradaptasi dan tetap bertoleransi dengan mereka.
Salah satu adaptasi saya di Gunung Kareumbi ini adalah, pertama kalinya saya tidur di gunung menggunak bivak, tentu saja ini menjadi hal baru dan badan saya belajar menyesuaikan juga, jadi someday kalau mengalami lagi, badan kita ga shock.
Nambah Teman
Pastinya ya kalau ini, nambah teman dari berbagai daerah di Indonesia, dan mereka ternyata udah pada berpengalaman semua, keren-keren deh, saya masih pemula jadi banyak belajar dari mereka.
Semoga sharing-nya bermanfaat buat teman-teman yang ingin ikut Sekolah ESAR Wanadri berikutnya, sekolah ini sangat cocok buat kamu yang mau belajar tentang disiplin, leadership, atau suka dengan kegiatan di alam bebas.
Sampai jumpa di Sekolah ESAR Wanadri Tahun 2021.
Wanadri, Jasamu Abadi.
89 Comment
Keren banget mbak pengalamannya seru, butuh fisik dan mental yang kuat untuk ikut kegiatan kayak gini ya salut
ReplyDeletebetul mba, tapi kalau sudah hobby fun aja, nikmatin banget
DeleteJujur aku juga pengen lagi kegiatan fisik di alam seperti ini. Tapi kalau anak aku yang jalanin, aku agak deg2an. Hehhe. Semagat mba pasti jadi bekal kehidupan di masa depan
ReplyDeleteya pasti khawatir ya mba, ibu aku juga sama kok, anaknya mah cuek aja
DeleteWoowww menarik banget. Berdiri sejak 1964! Baru dengar tentang ini, kak. Selama ini aku penasaran dimana training untuk tim relawan dan penyelamat kok bisa sekuat dan sehebat itu. Udah kayak avengers ajah! Ternyata ada sekolah ini, bisa jadi pilihan melatih survive di alam bebas. Thanks for sharing with us! Ijin share ke family yaaa biar pada baca
ReplyDeletesiap mba Sofia, silakan
DeleteGa kebayang ngangkut 80 liter seorang diri. Mbak mei emang wanita yang sudah teruji kekuatannya 😀👍
ReplyDeletepadahal mah di lapangan juga nangis hehehe
DeleteKalo saya dah nyerah kali disuru bawa beban segitu haha. Cari troly aja wkwkwk
DeleteSewaktu masih sekolah dulu di SMA dulu organisasi pecinta alam wanadri ini terkenal banget di kalangan teman-teman saya. Kalau ada ada kakak yang bergabung ke sini pasti jadi omongan di kelas. Kita semua memandang kagum kepada mereka :)
ReplyDeletebetul sekali namanya sangat familiar dna ga mudah masuk sana
DeleteWow! Pengalamannya berharga banget.
ReplyDeleteMei passionnya emang bertualang di hutan dan gunung ya.
kalo saya sih gak sanggup kayak ginian, heheh...
merasa bahagia aja gitu kalau ada di belantara hutan
DeleteKeren deh dek Mei, powerfull. Aku naik bukit yg tingginya nggak seberapa dan dipandu aja udah nggak sanggup. Tapi kalo udah passionnya pasti bakal dilakuin juga ya, dek
ReplyDeletehayu hayu nyobain mba Ika, ya seru banget soalnya suka kegiatan alam begini
DeleteWajah-wajah penakluk gunung yang menginspirasi dan panutan banget.
ReplyDeleteMenemukan orang-orang yang sehobi sangat membahagiakan ya mba Mei
Betul mba cantik, satu frekuensi lebih mudah
DeleteYa ampun mbak Mei. Aku bacanya sambil geleng2.. Keren banget uy, bisa terpilih dr 50 orang seindonesia. Uhuyyy
ReplyDeleteDites fisik segala ya, kuat bgt mbak. Pround of u..
Pasti byk bgt hal yg bisa didptkan dr sekolah ESAR ini ya
alhamdulillah mba, banyak ilmu yang didapat
DeleteMenarik bgt ini asli keren. ESAR ternyata ada ya. Ikut kelas begini kalau aku kemungkinan mudah lelah mba.. Walau sehat dan ngga ada riwayat sakit serius, tapi punya masalah dengan stamina.
ReplyDeleteterima kasih mba, ayo coba aja gpp
Deletewaaa foto paling atas seru banget liatnyaaa, berjajar gitu, kayanya seru banget kalo naik gunungnya rame rame yaaa, keren banget bisa terpilih jadi 50 orang Mbak, semangat teruuus
ReplyDeleteterima kasih ka Deem, seru banget
DeleteExplore, search and rescue yaaa mba...memang perlu pendidikan dan pelatihan khusus untuk yang satu ini. Kebayang serunyaa
ReplyDeleteya betul mba seru banget, bikin happy
DeleteMba aku baru tau tentang Wanadri ini. Adekku masih kuliah dan suka naik gunung, kayaknya aku mau kenalin dia Wanadri lewat tulisan mbaa. Thnakou ya mba udah berbagi pengalamaan
ReplyDeleteya mba cocok buat yang suka naik gunung atau kegiatan di alam bebas gitu
Deletejadi setiap orang di bekali golok ya mbak mksdnya? buat memangkas dahan kah? btw kalau isi tas di periksa rasanya kurang nyaman juga ya hahaha nanti ketauan bawa apa aja
ReplyDeletekan memang hanya boleh bawa yang diminta mba, ya wajib bawa golok semua
Deleteseruu banget perjalanannya. aku jadi betah baca tulisannya sampe akhir. Menarik deh .. ternyata naik gunung pun ada tata caranya gak bolehb asal
ReplyDeletebetul mba ada aturannya biar kita aman
DeleteMbak Meiii... asik banget ceritanya. Aku belum pernah ke daerah sana. Dan aku enggak kuat kalau naik gunung. Dulu pernah ke NTT, ke dusun terpencilnya kudu naik turun bukit, perjalanan dua jam jalan kaki. Kalo aku bilang itu keajaiban aku bisa jalaninnya. Wkwkkw.
ReplyDeleteayo cobain naik gunung seru banget deh
DeleteKerenn banget sih mbaa..aku jadi dapat pencerahan nih karena anakku seneng bngt naik gunung padahal masih smp aku jadi bisa arahin nanti pas dewasa daftar wanadri aja biar tersalurkan hobi dia yg suka naik gunung dan dpat banyak ilmu
ReplyDeletebetul mba biar dia naik gunungnya dapat ilmu dan dengan cara yang benar
DeleteKeren banget itu pelatihannya, ga hanya teori tapi praktek langsung ya dan mengajarkan banyak hal terutama kedisiplinan. Aku ngiri deh pada naik gunung huhu aku terakhir naik gunung waktu SD.
ReplyDeleteayo cobain kak seru banget
Deletewah Wah dari 50 orang yang lolos perempuan nya cuma 9 orang aja ya, pasti perempuan perempuan tangguh nih yang terpilih.Selamat ya mbak.
ReplyDeleteterima kasih mba Put
DeleteYang join di sini pada orang-orang keren banget, serius. Kemampuan naik gunung nggak semua orang bisa, fisik dan otak harus jalan. Kamu keren banget sih kak
ReplyDeleteterima kasih mba, tapi saya masih belajar ko
Deletekeren ini, tahun 1997 saya sudah tahu wanadri karena kebetulan dulu ada tim SAR dari jakarta kalau abis nge-SAR nginep di rumah karena kebetulan salah satu tim adalah sepupu dan dia bilang kalau mau uji nyali suruh ikut diksar wanadri.
ReplyDeletejadi mengingatkan obsesi yg belum kesampaian ini
ayo kak ikutan masih ada kesempatan hehhe seru
DeleteDuh mba, keren bangettt.. ngeri juga ya udah miring harus menebas2 hutan pakai golok lagi.. hebaaattt mba Mei
ReplyDeletemenjadi team SAR harus siap dengan kondisi mental dan fisik mba
DeleteKeren banget kak Mei udah pengalamannya yg gak kaleng-kaleng nih apalagi keberaniannya keliatan banget kak
ReplyDeletemasih belajar saya mba Grandys
Deletewaaah seru banget ya kak, kalo bacain cerita kak mei, ga pernah bosen.
ReplyDeleteterima kasih kak Cynda
DeleteKalo inget Wanadri, aku inget mantanku, tp skr tetap jadi temen :p, yg anggota enadri, dan dulu sempet ikutan naklukin 7 summit bbrp THN lalu. Namanya ardeshir. Cerita2nya dia pas naik ke 7 gunung tertinggi itu, serunya bikin ikutan bangga, tp lgs Haqul yaqqin aku ga bakal mampu naik begitu hahahahahaha. Liat video nya naikin carlsten pyramid aja udah serem :D.
ReplyDeleteTernyata Wanadri udh dr THN 60an yaa. Aku baru taunya ya setelah temenku itu diliput dan membawa nama Wanadri. Seru juga kegiatan belajarnya ini Mei. Aku belum pernah sih gotong Carrier 80 liter :o, dan jujur ga yakin bisa angkatnya. Tp kalo ada, mungkin aku mau coba, utk ngetes kuat ato ga :D.
wahahah mantannya anak wanadri ya, ga nyangka niy mba Fan
DeleteKegiatannya menarik ya, sejak SMA kepingin ikutan acara begini seperti jelajah alam, tapi ga pernah dapat izin orang tua
ReplyDeletegpp lakuin yang diizinin sama orang tua aja mba biar berkah
DeleteKereeen banget mbak! Aku salut loh bisa lolos untuk menjadi beberapa peserta Sekolah Esar Wanadri ini. You are indeed inspiring!
ReplyDeletethanks so much mba fara, mba juga inspring banget buat aku dari sisi parentingnya
DeleteSuka deh sama sekolah Alam seperti ini, untuk bisa survive di gunung maupun hutan pastinya tidaklah mudah ya kak
ReplyDeletebetul mba harus dipelajari dna dipraktekin
Deleteaku baru denger ada sekolah alam seperti ini mbak, dan temen temen yang berhasil joint dan lolos dari seluruh indonesia, kerenn
ReplyDeletebisa nambah temen juga, dan ilmu ilmu soal alam seperti ini makin bertambah, penting juga buat survive diri
Sangat Super Keren Mbak, sangat beruntung bisa tergabung di komunitas pecinta alam, dan bisa naik gunung tuk penjelajahan bersama.
ReplyDeleteDari dulu saya juga sebenarnya kepingin ikut pendakian ke gunung menikmati alam sambil belajar tapi belum kesampaian.
Terakhir ikut penjelajahan kemah waktu SMA di malang, seneng sekali waktu itu, sekarang sudah di rantau jadi nggak tau kapan bisa lagi.
Aku pertama kali baca tentang Wanadri ini dari majalah Hai, waktu masih SMP di Medan. Waktu pindah ke Bandung (SMA), rasanya seneng banget pas lewat (lewat doang :D) markas Wanadri. Maklumlah, zaman itu kan masih ABG absurd. Gitu aja udah seneng. :D
ReplyDeleteawalnya aku kira esar, kayak e serifikat gitu hahaternyata explore ya. Saya Juga suka latihan latihan seperti ini, dulu waktu jadi anak pramuka pernah diajar sama tim sar juga
ReplyDeletePasti seru banget ya kak bisa ikutan sekolah Esar Wanadri! Jujur baru tahu tentang sekolah alam seperti ini, pingin ikutan juga deh jadinya
ReplyDeletewah fisikmu kuat banget ya
ReplyDeletesebagai anak gunung karbitan kayak aku, auto mundur :))
Luar biasa banget pengalamannya mba. Masya Allah aku mah cemen banget tau haha
ReplyDeleteAku baru tu esar wnadri ini dan keren banget ya mba. Keren lagi mbakny yang bisa ikut bagian dalam gerakan ini
ReplyDeleteSalut daku sama kak Mei, yang beneran tangguh. Soalnya daku nggak bisa seperti itu, ya memang kita sama-sama kelelep dengan kerir hahah, tapi buat naik bukit aja daku ngos-ngosan, belum sanggup eui
ReplyDeleteAsli keren bgt ka, ilmu dan pengalaman yg "mahal" banget. Pas muda dulu aku kepengen bgt ngerasain sekolah di alam kayak gitu
ReplyDeleteKeren dan Cocok sekali buat orang yang suka tantangan dan ingin belajar kepemimpianan ya kak.
ReplyDeleteAda ya sekolah daki gunung 😍mantab mb, aku jadi pengen 👏
ReplyDeletewaaa keren banget Mbak Mei, semangat teruuuuss, kepo banget sebenernya pengen sekali aja nyobain naik gunnung, tapi masih maju mundur nih, mau mulai rajin olahraga dulu dari sekarang ah heheh
ReplyDeleteMbak Mei ini pengalaman luar biasa banget, mbak nemu aja sih informasi ttg wanadri ini.
ReplyDeleteAku baru denger loj si wanadri ,gunung kareumbi juga baru denger.
Jadi ilmu baru nih buat aku.
Satu lagi, aku salut sm kekuatan fisiknya, biarpun badannya kecil tapi bisa lari dan climbing dgn lancar. Top.
Selalu siaga dalam kondisi apapun nah ini diperlukan banget ya kekuatan fisik apalagi kondisi medannya cukup lumayan
ReplyDeleteWuih.. Kuliat semua bawa kerir gede2.. Mba mei emang setrong. Keren sekolahnya
ReplyDeleteSeru kegiatannya apalagi berhubungan dengan alam
ReplyDeleteBikin adrenalin tertantang
Apa daya punya bayi
Selalu keren cerita perjalanan mba mei,daki gunungnya dan ngajar di kaki gunung. Sukses selalu kak
ReplyDeleteSuami aku dulunya anak mapala dan terakhir aktif mendaki sebelum nikah sama aku. Setelah nikah, ga sempat.
ReplyDeleteDan beliau amat merindukan kekompakan saat mendaki.
Baca ini jadi ingat waktu kuliah, maklum dulu pas kuliah ambil jurusan kehutanan hehe. Serius deh, keren banget ada pelatihan survival kayak gini. Jadi kangen kan huhu
ReplyDeleteBanyak juga ya peserta Esar nya.. Ilmunya pasti bermanfaat banget.. tapi semoga gak banyak kasus yang butuh diSAR ya..
ReplyDeleteDuh keren nih, Esar Wanadri. Jadi belajar banyak dan tambah pengalaman hidup. Apalagi pegang golok yang gede gitu, takut pasti, tapi untuk survive kita di tuntut untuk bisa dan berani.
ReplyDeleteKeren bangettttt, fisik pastinya oke ya, Mbak, bisa lolos sampai tahapan ini. Pengalaman berharga menurutku ikut kegiatan kayak gini tuh. AKu dulu baru hiking sama teman baru aja rasanya juga belajar banyak hal baru. Apalagi ketemu teman dari seluruh Indonesia. Proses adaptasinya ibarat ilmu kehidupan.
ReplyDeleteSuka banget sama sekolah yang berhubungan dengan alam kaya gini apalagi di gunung jadi memacu adrenalin juga dan pastinya seru
ReplyDeleteBaca ini aku jadi ingat pernah latihan navigasi darat dan langsung dilepas untuk cari jalur sendiri di Gedongsongo. Dan kesasar dooonkkk :))
ReplyDeleteWaktu itu diklat untuk persiapan Tim Putri Undip ke Kerinci tahun 95. Sampai dengan lulus aku nggak pernah berhasil baca peta. :D
Dari judulnya aku pikir esar itu nama anak. Eh ternyata sekolah mendaki gitu ya. Yang pasti harus punya fisik dan mental yang sehat dan kuat. Rasa empati juga harus dimiliki, terutama sesama tim.
ReplyDeleteSpeechlees, sampe bingung mau komen apa saking takjubnya sama kamu mba. Suka bangett sama perempuan yang hobi naik gunung. Sehat-sehattt teruss mba, biar bisa menjelajah gunung-guning di seluruh dunia
ReplyDeleteArtikel ini muncul di page 1,hebat dan karena emang kontennya sangat relevan. Terima Kasih informasi yang di berikan. Saya jadi tahu tentang sekolah ini.
ReplyDelete80 liter diangkut seorang diri... Mbaa.. aku gabisa bayangin gimana kondisinya orang² dulu itu ya.. kuat banget.. hehehehe
ReplyDeleteMbaa keren banget huhuhu ... Liat mba di ESAR saya jadi inget naik gunung uda mau 6th gak menjejakan kaki buat naik gunung
ReplyDeletemba mei pasti yang pake jaket merah ya?
ReplyDeletekeren banget sih ini acaranya. Jadi memfasilitasi teman2 yang suka berpetualang di alam untuk punya bekal yang terstruktru dan ada kelasnya juga yaa. Bagus nih, jadi nggak cuma ikut2an doank, punya bekal juga
Keren banget ini acaranya. Ternyata beroetualang di Alam harus banyak ilmunya.
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.