Olahraga
paragliding atau dikenal juga dengan istilah paralayang, menjadi salah satu
kegiatan petualangan favorit di Pokhara, Nepal. Atraksi wisata yang masuk
dalam kategori special
interest tourism ini mulai berkembang di
dunia sejak tahun 1950-an, dan pertama kalinya masuk dalam kejuaraan dunia tahun
1989 di Kossen, Austria. Olahraga ini juga ikut berkembang pesat di Sarangkot Hill, Pokhara, Nepal dan
menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan.
Pertama kali saya mencoba paragliding di Kota Bogor tahun 2014. Awalnya deg-degan ternyata menyenangkan, seru, dan bikin nagih. Ketika mendaki gunung di Himalaya, saya kembali mencoba olahraga yang memicu adrenalin dan membutuhkan keberanian ini. Olahraga paralayang menawarkan wisata petualangan dan pengalaman yang takkan terlupakan buat saya.
SARANGKOT HILL, PUSAT PARAGLIDING DI KOTA POKHARA, NEPAL
Sarangkot Hill yang terletak di Kota Pokhara, Nepal menjadi destinasi wisata paragliding paling diminati oleh banyak wisatawan. Berada di ketinggian 1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut), tempat ini menjadi take off point saat melakukan paragliding. Tepi Danau Phewa menjadi tempat landing point, jaraknya tidak jauh dari take off point. Tempat landing ini berupa lapangan luas dengan rerumputan hijau yang sangat indah.
Selain sebagai persinggahan sebelum melakukan pendakian ke beberapa gunung salju di Nepal, tempat paragliding ini juga menawarkan banyak destinasi wisata. Tempat ini dapat ditempuh melalui jalur darat sekitar 8-10 jam dari kota Kathmandu, ibukota Nepal. Atau bisa juga ditempuh dengan menggunakan pesawat dari bandara Kathmandu sekitar 30 menit.
Sarangkot Hill hanya diperbolehkan melakukan aktivitas paragliding dengan ditemani pilot tandem. Jika teman-teman yang sudah mempunyai sertifikat olahraga parasut ini dan ingin melakukan paragliding secara solo, bisa mencobanya di Mandre Danda, kata pilot tandeman saya.
APA SAJA YANG BISA DINIKMATI SAAT PARALAYANG
Sarangkot Hill di Pokhara, Nepal merupakan salah satu tempat paragliding terbaik di dunia. Bagaimana tidak, saat melakukan paragliding, paraglider akan disuguhi pemandangan pegunungan, danau, dan kota Pokhara.
1. Melihat pegunungan salju Himalaya
Saat asik menikmati olahraga parasut ini, kita akan menyaksikan pegunungan Himalaya yaitu Annapurna, Everest, dan beberapa gugusan gunung lainnya seperti Dhaulagiri, Machhapuchhre, dan Manaslu. Semuanya diselimuti dengan salju, terbayangkan indahnya. Pokoknya gugusan gunung salju Himalaya memanjakan mata kita sepanjang terbang di udara.
salah satu view saat paragliding, betahkan terbang di atas kalau viewnya begini? |
Di tambah puncak Fishtail yang sangat indah, ikut menyapa kehadiran saya. Fishtail salah satu puncak gunung tertinggi yang sangat indah di pegunungan Himalaya. Bentuknya runcing, semakin indah saat diselimuti salju.
2. Menikmati Pokhara Valley
Selain pegunungan, kita juga dapat menikmati keindahan kota Pokhara yang merupakan kota terbesar di Nepal saat terbang di udara. Kota ini begitu indah dengan warna-warni bangunan hotel, tempat ibadah, dan pagoda dari atas udara.
3. Menikmati Danau Phewa
Selain Pokhara Valley yang memukau, dari atas kita juga dapat menikmati Danau Phewa yang merupakan danau tawar di pusat kota Pokhara. Danau yang dikenal dengan nama Baidam Tal ini merupakan danau sumber kehidupan warga di sekitar kota Pokhara dan danau ini menjadi pusat wisata di kota ini. Makin seru ya paraglidingnya.
Picture taken by Shankar |
4. Menikmati sensasi udara dingin dari ketinggian
Selain pemandangan yang indah, kita
juga bisa merasakan sensasi udara dingin karena hamparan salju. Bagaimana rasanya terbang di
ketinggian yang hampir mencapai 2000-3000 mdpl, jika udara sedang bagus, wooww
banget kan? apalagi pemandangannya gugusan gunung salju yang gak ada di negara kita. Sesuatu banget pastinya buat kita warna negara tropis.
5. Selfie di atas ketinggian
Nah yang hobby selfie bisa banget dong kita selfie-selfie dengan pemandangan belakang gunung tertinggi di dunia ini, ya Everest. Ambil video juga boleh banget, tapi ingat hati-hati ya kamera atau HP-nya jatuh.
6. Bercerita tentang Nepal
Bercerita di atas ketinggian juga menjadi pengalaman seru loh. Saya sih ga pernah ya ngobrol di atas ketinggian hanya dengan menggunakan parasut. Punya sensasi sendiri loh dan mungkin lebih seru dibandingkan dengan menikmati makan malam di atas ketinggian seperti yang ada di beberapa negara.
7. Tidur
Kekonyolan yang saya lakukan adalah tidur saat terbang. Habisnya lumayan lama juga ya 30 menit di atas ketinggian dengan udara yang mencapai 1 derajat. Persis seperti pertama kali melakukan paragliding di Bogor hehehe. Saking dinginnya dan udara di atas adem bikin pengen tidur hehe. Tapi ini jadi pengalaman tersendiri loh, belum pernah kan tidur di atas ketinggian hehehe apalagi di bawah kaki kita hamparan gunung es yang indah dan menjadi atap dunia. Nah, kalau kamu dikasih kesempatan paragliding di atas gunung es, cobain deh tidur sejenak, dan rasakan sensasinya.
8. Landing Point
Nah, tempat landing point-nya berada di tepi Danau Phewa. Lapangan luas yang mempunyai rerumputan tebal ini juga bisa kita nikmati loh saat landing. Apalagi buat teman-teman yang panikan, liatin aja tuh pemandangan rumput yang warnanya selalu kecoklatan, biar paniknya ilang. Nah di sana juga kita bisa melihat banyak binatang kerbau loh yang sedang makan. Letaknya persis di pinggir danau.
Buat saya ini jadi atraksi wisata tersendiri sih. Setelah turun kamu bisa selfie ria di pinggir Danau Phewa dengan latar belakang rumput coklat dan beberapa binatang Yak, khas Negara Nepal. Hampir mirip dengan padang Sabana-nya milik Bromo.
landing-nya seru ya kalau view-nya begini hehehe, caramel view |
Baca juga: Mendaki Puncak Poon Hill Di Himalaya
TIKET PARAGLIDING
Tahun 2016 akhir, waktu saya ke sana, saya bertanya ke beberapa tour
agent yang ada di sekitar hotel tempat saya menginap, sekitar Danau Phewa. Harganya
berkisar antara 1 juta – 1,3 juta rupiah. Setiap tour agent harganya memang bervariasi.
Kemudian saya iseng bertanya ke pemilik hotel, ternyata mereka mempunyai paket harga diskon untuk semua tamu yang menginap dihotel mereka. How lucky I am, waktu itu saya mendapat harga 800 ribu rupiah, masih jauh lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh tour agent. In my opinion still worth it dengan experience yang bakal didapat.
So, jika teman-teman berkunjung ke
Nepal dan berniat untuk melakukan olahraga parasut ini, bisa bertanya ke pemilik hotel terlebih
dahulu tempat kita menginap. Biasanya mereka mempunyai harga khusus untuk para
tamu yang menginap dihotelnya karena bekerjasama dengan beberapa tour agent.
Dan saya rasa ini lebih aman buat kita.
Update tahun 2020, ternyata harganya masih sama rata-rata 1,2 juta rupiah.
LAMA WAKTU PARAGLIDING
Kita akan menikmati pemandangan
pegunungan salju Himalaya selama kurang lebih 30 menit. Waktu itu saya ditawarkan
tambahan waktu oleh pilot tandem saya. Namun saya menolaknya karena kaki saya sudah
dingin banget. Lebih dari cukup guys kalau buat saya, di atas saya hampir
kedinginan. Waktu itu ditawarin juga karena Kebetulan sedang sepi, karena musim
salju, kata pilot tandeman saya biasanya kalau musim salju, wisatawan yang melakukan olahraga paralayang ini sedikit berkurang namun tetap ramai.
JAM OPERASIONAL
Sebenarnya Sarangkot Hill, Pokhara adalah area terbuka kita bisa datang kapan saja.
Namun aktivitas paragliding atau paralayang akan dilakukan sesuai dengan
kondisi cuaca dan angin dan kesiapan dari tour agent. Meski sudah siang tetapi kalau cuaca kurang baik
mereka tidak akan melakukan aktivitas paragliding. Hal ini dilakukan dengan
alasan keselamatan.
So, kata guide sana tidak ada jam operasional pasti kapan buka dan tutupnya. Kecuali untuk kantor tour agent yang menemani kita nanti. Mereka rata-rata biasanya buka jam 9 pagi sampai jam 4. Berdasarkan regulasi yang ada, pilot tandem saya bercerita hanya diperbolehkan maksimal 2x membawa tamu dalam sehari.
FASILITAS YANG DIDAPAT
Jika saya mengeluarkan uang untuk sebuah kegiatan, biasanya saya akan memastikan
fasilitas apa saja yang akan kita dapat. Termasuk membayar sejumlah uang untuk
paragliding ini. Dengan membayar sejumlah 800 ribu waktu itu saya mendapatkan
beberapa fasilitas dari tour agent hotel.
1. Asuransi jiwa
Nah ini penting banget ya teman-teman, sebelum kita melakukan pembayaran
untuk paket yang kita ambil, pastikan kita mendapatkan asuransi keselamatan.
Karena olahraga ini beresiko tinggi terhadap keselamatan, fatalnya bisa kematian
dan cacat. Naudzubillah ya bukan mengharapkan tapi mencegah lebih baik buat
saya. Hal ini juga bentuk selfcare sama diri kita loh menurut saya. Sebelum
berangkat ke lokasi paralayang di Sarangkot Hill, kita akan dimintakan data diri untuk
keselamatan kita.
2. Dokumentasi (Foto dan Video)
Nah selama kita melakukan paragliding ini, tour agent akan mengambil foto dan video kita. Setelah turun, mereka akan mengcopy semua video dan foto ke CD dan kemudian jadi milik kita deh. Kamu juga boleh membawa kamera atau HP kamu untuk mengambil foto dan video tapi hati-hati ya, resiko jatuhnya tinggi.
Baca juga: Cara Mudah Mengurus Visa On Arrival (VOA) Nepal
3. Antar jemput dari hotel – lokasi – hotel
Nah dengan membayar 800 ribu tadi, saya sudah mendapatkan juga fasilitas antar jemput dari hotel. Dari hotel tempat saya menginap sekitar Danau Phewa di pusat Kota Pokhara, membutuhkan waktu sekitar 30 menit menuju tempat ini. Selama perjalanan menuju Sarangkot Hill, kita juga bisa menikmati pemandangan indah gugusan gunung Himalaya loh.
4. Guide profesional
Soal kualitas para pilot tandem sudah tidak diragukan lagi, semua pilot yang menemani wisatawan sudah memegang lisensi alias sertifikat internasional. Berdasarkan informasi dari tour agent dan pilot tandem saya, semua pilot di Pokhara dilatih secara langsung oleh badan sertifikasi paralayang dunia, sehingga jika mereka sudah lulus, bisa membawa terbang di negara mana saja. So, tidak usah khawatir ya soal keamanan. Secara teknis dan keahlian mereka memiliki kelas internasional.