Setiap orang mempunyai kebiasaan buruk yang dapat berdampak pada banyak hal dalam kehidupan sehari-harinya. Kebiasaan yang terus menerus dilakukan cenderung sulit untuk ditinggalkan. Nah agar hidup kita lebih produktif dan bermanfaat, saya punya beberapa cara menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.
Sudah saya terapkan dalam kehidupan shari-hari saya. Tidak mudah memang untuk terus konsisten, tapi terus berusaha, perlahan kebiasaan buruk itu akan berubah menjadi kebiasaan baik. Buat kamu yang hobbynya jalan-jalan, perubahan ke kebiasaan baik ini pasti sangat membantu kamu dalam proses persiapan ataupun saat traveling.
Lalu bagaimana cara saya menghilangkan kebiasaan buruk itu ?
1. Tidak lagi menunda sesuatu
Salah satu kebiasaan buruk saya adalah suka menunda sesuatu. Sampai akhirnya pekerjaan itu menumpuk dan membuat saya kelabakan dalam menyelsaikannya. Sistem kebut sejam. Akhirnya saya pusing sendiri. Hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal.
Akhirnya pelan-pelan saya merubah kebiasaan buruk itu, saya tidak lagi menunda apapun itu, ada waktu langsung kerjakan. Seringan apapun pekerjaan itu.
2. Disiplin waktu
Hampir sama dengan nomor 1, kebiasaan negara +62 pada umumnya, janji pukul 10 datangnya akan pukul 11 atau bahkan lebih. Pernah pesawat take off di pukul 9 pagi, jam 7 saya baru berangkat dari rumah di Bekasi. Alhasil terlambat dan harus membeli tiket baru. Yang rugi siapa? diri kita sendiri.
Semenjak kejadian itu, saya selalu mengukur waktu. Tiba lebih awal lebih baik dari pada terlambat. Sejak itu pula saya selalu spare waktu lebih ketika saya hendak traveling, baik saat hendak berangkat ataupun saat di tempat tujuan.
3. Well prepare
Masih ingat dulu waktu SD, biasanya saya akan mempersiapkan pakaian sekolah, buku, spatu, tas dan lainnya untuk esok pagi. Kebiasaan baik itu perlahan menghilang. Saya sering mengerjakan kegiatan tanpa well prepare. Apa yang terjadi? Semuanya dilakukan secara tergesa-gesa. Akhirnya banyak yang miss dan tidak sesuai dengan ekspektasi.
Pelan-pelan saya ubah kebiasaan buruk itu. Saya selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik. Dipersiapkan jauh-jauh hari agar tidak ada yang terlewat.
4. Buat jadwal
Nah salah satu cara menghilangkan kebiasaan buruk, selalu rencanakan kegiatan yang akan kita lakukan untuk hari ini, besok, minggu ini, bulan depan, bahkan tahun depan. Rencana-rencana tersebut mendorong kita untuk terus beraktifitas dan tidak menunda sesuatu.
Deretan to do list tersebut mengarahkan kita terhadap hal-hal yang ingin dicapai. mengarahkan kita juga menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline. Juga, membantu mengingatkan aktivitas apa saja yang belum terselesaikan.
5. Biasakan aktif dengan aktifitas positif
Nah, salah satu cara lain untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah dengan selalu mengisi waktu kita dengan aktifitas positif, bermanfaat, dan produktif. Hal ini perlahan akan mengikis kebiasaan buruk kita dalam kehidupan sehari-hari.
Misal ikutan volunteering, membaca, bercocok tanam, ikut webinar, atau hal baik lainnya.
6. Komitmen dan konsisten
Poin ini sangat penting. Komitmen menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghilangkan kebiasaan buruk. Dengan kita komitmen terhadap diri sendiri akan berubah untuk menghilangkan kebiasaan buruk, akan mendorong kita terus melakukan hal-hal baik. Saat hendak melakukan kebiasaan buruk, ingatkan kembali komitmen yang sudah kita buat.
Konsisten juga sangat diperlukan untuk membuat sebuah perubahan. Jadi terus lakukan semua yang perubahan baik yang sudah kamu rencanakan. Tuangkan dalam kegiatan sehari-hari.
7. Perbanyak bergaul dan sharing
Terkadang kita mempunyai kebiasaan buruk karena wawasan kita kurang. Pergaulan kita kurang luas, sehingga cara pandang kita terbatas. Juga jarangnya berbagi atau bertuka pikiran dengan orang lain. Nah, dengan banyak bergaul, perlahan tapi pasti akan membantumu menghilangkan kebiasaan burukmu.
8. Berikan penghargaan untuk perubahan baikmu
Memberikan penghargaan atas perubahan diri ke arah lebih baik sangatlah penting. Hal ini akan menumbuhkan semangat diri untuk terus berubah ke arah lebih baik. Hal ini juga salah satu bentuk self love terhadap diri kita sendiri.
9. Traveling, salah satu cara menghilangkan kebiasaan buruk
Nah, salah satu cara yang aku lakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah dengan pergi traveling. Traveling membuka pikiran kita lebih luas, melihat banyak hal dari berbagai perspektif, memperkaya pengalaman, membuka wawasan, lebih open minded, dan membuat kita mengenal banyak hal.
Perlahan tapi pasti, traveling mengikis kebiasaan buruk saya. Soal waktu, cara pandang, kegiatan, menilai sesuatu dan banyak hal lainnya. Traveling juga mendorong saya lebih produktif, misalkan melakukan volunteering atau kegiatan baik lainnya yang bermanfaat buat banyak orang. Sehingga kebiasaan buruk perlahan tergantikan dengan hal-hal positif.
So, jangan pernah takut untuk pergi traveling ya.
10. Tetap percaya diri
Nah, tips terakhir cara menghilangkan kebiasaan buruk kamu adalah dengan tetap membangun rasa percaya diri kamu, bahwa kamu bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Salah satu untuk tetap percaya diri bisa dibantu dengan Rexona Invisible Dry Deodorant Spray yang akan melindungi kamu dari bau keringat dan bau badan hampir 48 jam. Teknologi motion-sensenya akan merespons setiap gerakan kamu dan membuat butiran yang menempel di kulit kamu menjadi harum. Selain itu, formulasinya tidak meninggalkan noda hitam di baju putihmu.
Nah sekarang, sudah tahukan bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk yang ada di dalam diri kita. Yuk, lakukan perubahan pada diri kita agar menjadi orang yang lebih produktif dan bermanfaat buat orang lain.
78 Comment
justru katanya kalau mau tahu sifat seseorang yang sebenarnya harus di bawa traveling bareng ya hahaa
ReplyDeleteTIps nya Ok banget nih. aku setuju. akupun kadang nyoba beberapa dari tips di atas buat menghilangkan kebiasaan buruk aku yang suka buang-buang waktu untuk hal yang nggak berfaedah.
ReplyDeleteBener banget kalo menunda sesuatu itu adalah kebiasaan yangs sangat buruk. Padahal kalo udah memulai juga selanjutnya mengalir aja deh. Memulainya itu yang butuh kerja ekstra hahaha. Dan bener banget traveling bisa menghilangkan kebiasaan buruk. Bisa membuka wawasan banget!
ReplyDeleteTerima kasih tipenya. Dengan Travelling bisa mempelajari tempat baru, budaya baru, kebiasaan masyarakat setempat yang baru, mendapatkan pengalaman berharga. Tentu untuk seperti ini ego harus dikurangi agar Travelling terasa bermakna
ReplyDeleteBikin perencanaan matang penting banget nih apalagi kalo mau traveling kayak mba Mei ya.
ReplyDeleteKebiasaan buruk memang suka melekat tapi harus dilepas kalo mau berhasil. Nice sharing Mba Mei :))
Setuju banget kak, kadang kalau jenuh cuma keliling jalan² keluar dan ketemu orang dengan kondisi yang perlu dibantu membuat saya banyak bersyukur, pulang² pikiran udah gak jenuh lagi dan banyak² bersyukur
ReplyDeletebetul juga ya mbak travelling juga bikin pikiran kita lebih fresh nih, kadang emang kita butuh me time dengan travelling biar recharge energi
ReplyDeleteKadang abis traveling aku jg jadi pribadi yang lebih sabar sih wkwkw. Meskipun ntar balik lagi ke sifat aslinya 🙄🙄
ReplyDeleteBenar banget ini, Mbak .... komprehensif. Bisa dijadikan 1 buku ini topiknya, sub-sub bab "cara menghilangkan kebiasaan buruk" sudah ada ...
ReplyDeletehihi bener juga yaa. Mau beli bukunya akuu kalau udah jadi hihi
DeleteMemperbaiki kebiasaan buruk aku yang gak bisa well prepared
ReplyDeleteSebagai pecinta traveling aku setuju banget sama pendapat Mba. Traveling bukan sekedar nambah stok foto atau ngabisin duit. Justru kegiatan ini bisa menambah value diri. Salah satunya dengan tumbuhnya kebiasaan baik.
ReplyDeleteSetujuuu banget. Saya kangen piknik. Gegara pandemik saya jadi gabisa kemana2.
ReplyDeleteNampol banget Kak Mei. Aku masih sering menunda dan ngak bikin jadwal akhirnya ya berantakan hehehw
ReplyDeleteSetuju banget mbak. Traveling itu memang banyak manfaat positif. Dari traveling kita jd lbh banyak belajar tentang sekitar dan orang2.
ReplyDeleteBaru terpikir manfaat travelling juga tipsnya dari mba. Yang aku ngerti tuh traveling hilangin stress aja.. ternyata banyaak ya
ReplyDeleteIya nih kerasa bgt, kalau lg traveling gitu semua harus prepare well ya. Karena kalau ada yg ketinggalan berabe bgt. Jadi disiplin ini baiknya bisa diterapkan dlm kehidupan sehari-hari ya.
ReplyDeletebener banget, kalo traveling ga pintar bagi waktu, nanti jadinya ga dapet jalan2 ke banyak tempat
ReplyDeletesering sy kesal dg diri sendiri. Buat target sendiri tp tidak bisa menyelesaikan sendiri. Seolah menganggap remeh karena ah deadline dibuat sendiri. tapi kalo deadline dr org lain malah mau ga mau jd selesai.
ReplyDeleteManfaat traveling yang paling terasa buat aku kayaknya yang nomor 7 sih. Aku rada no social life gara-gara kebanyakan kerjaan. Hiks.
ReplyDeletenomor 2, 3 dan 4 aku rasa yang paling pengaruh untuk menghilangkan kebiasaan buruk kita. terutama yang saat ini lebih sering rebahan deh, jadi kalau mau rebahan bisa produktif dengan prioritas kepada 3 hal tersebut
ReplyDeleteUhhh yang poin satu, menunda sesuatu masih penyakit aku banget.
ReplyDeleteNggak baik memang. Semoga bisa segera pulih deh pelan2
Dari pengalaman, komitmen dan konsisten itu sepertinya paling sulit ya
ReplyDeleteSaya masih mencoba mengubah kebiasaan menunda. Jadi kalau tugasnya bisa selesai dalam 2 menit langsung dilakukan, butuh waktu memang, tapi harus tetep diubah!
ReplyDeleteBaca ini, asli jadi kangen travelling. Tapi emang bener sih, apalagi yg solo traveller macem aku, kalau biasanya nunda dn tukang ngaret, pas liburan sendiri jadi pada nyatetin tuh jadwal kereta, pesawat dn nyiapin transportasi d tempat tjuan mkwkwkw. Kangen euy!
ReplyDeleteDengan traveling berarti kita jadi lebih mengenali siapa kita, siapa orang bepergian dengan kita dan sekeliling kita jadinya lebih memahami sifat ngilangin kebiasaan yang jelek pada diri, gitu kali ya mba :)
ReplyDeleteIyess banget, travelling melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik, supel, fleksibel karena harus adaptasi setiap saat. Juga melatih diri mengatur keuangan lebih baik dan lebih detail, jangan sampai sangking maruk belanja sana sini, ongkos pulang ga ada lagi 😂😂😂. Kalok soal rexona wajib ada du tas, karena travelling bikin keringatan bahkan tak sempat mandi terkadang, tinggal oles rexona, aman dah 😘😘
ReplyDeleteTerimakasih sekali untuk artikelnya. Sangat memotivasi. Aktifitas seharian memang sangat butuh deodorant seperti itu. terimakasih juga untuk info ini
ReplyDeleteYa ampun mbak. Benerrr, sepakat banget. Tanpa sadar memang traveling bikin pola hidupku berubah, kaya makin displin, tiap hari nyusun jadwal, dll. Duh kok malah jd kangen traveling ya, semoga pandemi cepet kelar deh biar leluasa buat traveling lagi. Kl aku nih, traveling nggak traveling selalu sedia rexona😅
ReplyDeleteAh iya memang klo traveling
ReplyDeleteitu mengajarkan disiplin, trjadwal dà n beradaptasi di berbagai kondisi.
Setujuuuu lah. Sejk traveling aku jd lebih bisa mengatur waktu, dan LBH disiplin. Ga mungkin di negara orang apalagi yg terkenal tepat waktu, trus kitanya malah santai2.. yg ada hrs beli tiket baru, Ato dicap jelek Ama temen yg mau dijumpai di negara itu. Reputasi masalahnyaaaa :D. Jd mau ga mau pasti berubah
ReplyDeleteKalo masalah hrs well prepare itu terbukti dr itin yg slalu aku tulis komplit, lengkap Ama budget dan plan B. Aku juga bukan tipe traveler yg maunya go show. Lah cutinya terbatas dulu, yakali buang2 waktu sampe sana :D.
Membentuk kebiasaan baru memang nggak mudah ya tapi asal kita berusaha konsisten nanti juga lebih ringan dan akan terasa kurang jika tidak melakukan kebiasaan baru itu
ReplyDeleteNomor 1 nih yang jadi PR besar buatku. Masih suka menunda-nunda, akhirnya jadi ngaret deh kelarnya. Padahal kalau langsung dikerjakan, jadi lebih ringan ya kerjaannya.
ReplyDeleteSetuju, poin-poin diatas memang penting sekali untuk mulai diterapkan yaa Kalo aku sih terkadang masih suka menunda sesuatu nih huhu
ReplyDeleteYg paling sering aku lakuin itu serinh nunda2 kerjaan kwkwkw makanya sering kali keteteran klo lg bnyk kerjaan. Thank you for sharing mba , hrus mulai diterapkan nih haha
ReplyDeleteIya setuju. Setelah pergi travelling biasanya pikiran jadi lebih segar gitu nggak jenuh lagi.
ReplyDeleteAku setuju mbak sama semua point-poit-nya, yang lebih kerasa di aku sih jadi lebih open minded kalau di berbagai belahan bumi itu banyak yang bisa dilihat. Kalau ada yang bilang orang yang nggak update pake omongan: "kamu mainnya kurang jauh" itu bener sih menurutku hahaha.
ReplyDeletesetuju mbak, selain itu traveling alias jalan-jalan memang waktunya tadabbur alam menikmati ciptaan keindahan Allah Ta'ala ya Mbak
ReplyDeleteBener bgt, aku pribadi sih anggep traveling sperti hp yang dir3start kebebtukan pabrik, fresh semua
ReplyDeleteBener banget siiih, traveling itu bisa dibilang waktu dmn kita bisa tau apa yang bakal kt lakuin kalau dalam keadaan challenging (harus atur itinerary, kadang ketinggalan jadwal transport). Semoga bisa cepet Travelling lagi..
ReplyDeleteSetuju tapi sekarang lagi ga bisa traveling euy. Covid gelombang dua mengancam hiks. mau mudik sekaligus traveling jadi ga bisa..
ReplyDeleteAkutu sering banget melakukan sesuatu, lalu terdistrak.
ReplyDeleteRasanya time fly so fast. Gak kerasa uda siang, lalu malam.
Huhuu...kudu banget mengubah kebiasaan buruk begini.
Rata-rata orang yang sering bepergian, travelling, ini pasti orangnya simple.
DeleteKebayangnya di aku, kak Mei orangnya gak ribet dan semuanya serba praktis juga on time.
Tapi sesekali pernah yaa, kak...mengalami kejadian menegangkan (misal ketinggalan tranportasi) gitu?
ReplyDeleteTipsnya ok semua nih.
Dan saya paling sering menunda2 pekerjaan, heheh...
Tapi kalo soal rasa percaya diri, saya jangan ditanya deh.
Gak pernah ada dalam kamusku rasa tidak PD atau malu.
Yang ada kadang malah malu2in, hahaha..
Travelling emang obat termujarrab yah hehe semua orang menyukainya. Habisnya seru dan hepi
ReplyDeleteMasih yang suka nunda aku kak, kadang di hari yang bersamaan kacau deh ada yang tertinggal ada yang nggak kegarap duh sedih deh.
ReplyDeleteKebiasaan buruk ini pun tidak hanya dalam traveling tapi kehidupan sehari-hari pun ada. Tipsnya dapat diterapkan juga dalam keseharian. Sangat menginspirasi
ReplyDeletebener banget mba, waktu masih kuliah aku sering banget trip dan bener-bener melatih disiplin waktu juga menjaga kesehatan supaya rencana dapat berjalan lancar.
ReplyDeletebener bgt mbak! dgn travelling juga kita jadi lebih terkonsep ttg budget yg bisa kita gunakan mau nginap dimana, pakai baju apa, berapa lama disana, atau rencana kecil seperti meet up dgn teman lama dsb haha jadi kangen travelling!
ReplyDeleteRasulullah SAW juga menganjurkan bepergian kl ingin mengenal lebih dekat seseorang. Karena di dalam traveling itu seperti yang Mbak Mei tuliskan ya, jadi satu cara menghilangkan kebiasaan buruk, belajar berdisiplin, seni packing, dan banyak hal positif lainnya, dengan traveling ya Mbak, noted.
ReplyDeleteBagi seorang traveler, kebiasaan2 buruk akan menghambat perjalanan ya Mbak makanya harus berusaha mengubahnya menjadi kebiasaan2 baik.
ReplyDeleteWah, aku tipe yang suka menudna nih mbak, makasih ulasannya lumayan menyadarkan diri sendiri. Btw, rambut mbak Mei tampak sehat dan indah ya.... Jadi kepingin. Hehe
ReplyDeleteYes bener kak.. di saat traveling pasti kita well prepared menyiapkan segala keperluan kita.
ReplyDeleteKebiasaan ini paling penting agar hidup kita teratur ya kak.
Traveling emang banyak manfaatnya ya selain bikin refresh
Lagi bayangin aja, udah niat travelling tapi telat semuanya alamt bubar tuh tavelling. Apalagi travelling rombongan auto disiplin waktu nggak boleh lelet apalagi dlewer haha
ReplyDeleteTravel itu memang perlu direncanain sih. Kalau nggak, jadinya malah keluar duit yang banyak dan bisa jadi waktunya yang kurang karena nggak ada rencana mau ke mana aja.
ReplyDeleteKalau Travelingnya model open trip saya suka kak, soalnya kita harus disiplin dan tertib dalam waktu karena kalau tidak terganggu deh jadwal trip untuk banyak orang jadi ya harus bisa mendisiplinkan diri sendiri dulu ya
ReplyDeletePelajaran paling utama memang nih jangan menunda pekerjaan dan disiplin waktu, sekali nagih procrastinasi suka kebawa dan akhirnya jadi males huhu bahaya banget. Terutama buat org moody sepertiku, ini hrs selalu ada reminder
ReplyDeleteHuhuhu, kayaknya dari tulisan ini aku emang butuh banget traveling deh mba.
ReplyDeleteBeberapa waktu terakhir aku merasakan emang kurang fokus, kurang disiplin, lambat dan sulit membuat prioritas.
Traveling adalah stress healing. Kalo pikiran tenang, stres dan kebiasaan buruk pasti berkurang. Apalagi gaya hidup, bisa membaik. Cuma yaaa, harus didukung dompet juga ya mba say. Hehehe
ReplyDeleteseru banget ya bisa travel, belajar banyak hal terutama apa yang tidak pernah kita temui. sedikit banyak travel juga jadi bikin kita bisa mengurangi kebiasaan buruk, seperti membuat jadwal dan preparations yang matang. kalo gak bisa brabe travelnya
ReplyDeleteUdah lebih dari setahun lebih nih belum berani traveling meski udah kangeeeen banget.
ReplyDeleteCaraku utk menghilangkan kebiasaaan buruk selain traveling ya cukup nonton film yang memotivasi aja sih. Sekarang kan banyak aplikasi nonton film. Baik yang berbayar dan gratis.
Yang gratis juga banyak. Salah satunya di Telegram. Ini obat kangen travelingku. Jadi wisatanya ya via virtual aja dulu. Hehehe..
Traveling emang banyak pelajarannya, terutama tentang persiapan dan manajemen waktu
ReplyDeleteSedikit cerita, pernah saya dan suami hampir ga bisa pulang ke Indo dari Thailand karena telat masuk boarding room 😅
Nyampe bandara telat karena mepet balik dari jalan-jalan
Untung ada staff yang baik jadi kita diduluin cek bagasinya
Saya masih terus berproses untuk menghilangkan kebiasaan buruk, Mba. Paling berat itu ya menjaga konsistensi, tapi memang harus dipaksa supaya nggak malas lagi.
ReplyDeleteKalau saya apa ya,.. Hmmmm, biasanya sih olahraga atau menyibukkan diri aja, biar terlupa dengan kebiasaan buruk tersebut. Yah bisa dengan ngeblog atau bermain gim aja udah cukup bagi saya. Traveling juga bisa sih, tapi ditunda dulu deh selama pandemi. Mau traveling jauh, lagi pada lockdown juga.
ReplyDeleteBut anyway, terima kasih banyak tips kerennya, jadi tau banyak hal mengenai cara menghilangkan kebiasaan buruk versi Mba Mei.
Kmrn pas mudik ngerasain lg sih tips yg mbak Mei tulis itu kalau diterapkan emang bisa bangun kebiasaan yg baik lho. Bisa jadi karena dikejar waktu ya jd lebih disiplin
ReplyDeleteBaca artikel kak mei bikin aku mikir, kayaknya aku kudu buat planning travelling buat ngilangin kebiasaan burukku yang suka mepet dan ngaret.
ReplyDeleteBiar otak fresh sekaligus jadi pribadi baru yang lebih disiplin nih
Memang imbasnya adalah diri kita sendiri. Maka dari itu perlunya untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik ya. Pengingat diri buat daku juga nih kak, semoga kita Istiqomah ya melakukannya
ReplyDeleteSistem kebut sejam.
ReplyDeleteAku melongo di poin ini. Nggak sanggup deh kalau aku Teh.
Nah bergaul dan sharing untuk menghilngkan kebiasaan buruk ini rasanya cukup tricky deh.
Terus poin well prepared tuh iya banget lho Kak. Pas traveling kalo teledor yaaa nggak nyaman jadinya selama di jalan.
Bener banget nih tipsnya. Kalau saya travelling apalagi traveling sendiri itu lebih banyak melihat apa yang diri ini selalu lakukan ke yang lain, bertemu hal baru dan pastinya banyak belajar.
ReplyDeleteBener juga ya, travelling bisa dijadikan salah satu jalan buat menghilangkan kebiasaan buruk. Setelah travelling pikiran jadi seger, bisa jadi lebih produktif atau.... setelah travelling tabungan menipis jadi semangat lagi kerjanya hehehehe
ReplyDeleteBener juga nih. Berdasarkan pengalaman, traveling bikin lebih disiplin, fokus dan cermat. Apalagi kalau travelingnya rame-rame, bisa jadi ajang memahami orang lain juga. Jadi kangen traveling.
ReplyDeletebaru tahu aku mbak
ReplyDeletekukira traveling biar refreshing saja, ternyata bisa menghilangkan kebiasaan buruk jug ya
Paling suka Travelling tapi gak sepenuhnya bisa merubah kebiasaan buruk sih menurutku. Paling tepat yang tidak suka menunda dan membuat jadwal. Hehe
ReplyDeletekujuga ingin traveling niiihhhhhh.. huhuhuhuu. selain bisa menghilangkan kebiasaan buruk, traveling bener bner bisa merefresh pikiran. Semoga pandemi cepet selesai biar kita bisa bebas traveling lagi yaaaa.. aamiin
ReplyDeleteKebiasaan buruk saya suka menunda-nunda segala sesuatu hingga akhirnya kelupaan dan kewat batas waktu deh, suka mepet juga kalau melakukan pekerjaan, duh kacau yah, moga nih bisa ngikutin tipsnya mba Mei, makasih ya
ReplyDeleteBener ya
ReplyDeleteKarena kalau kebiasaan lelet pas mau traveling wah sudah ketinggalan kereta atau pesawat
Lagian saat traveling tuh, time is best moment I think
Tulisannya lengkap nih dan aku setuju kalau traveling itu bisa membuka wawasan dan melatih kebiasaan baru. Kayak aku yang tak terlalu suka berinteraksi dengan orang lain, dari traveling tuh pelan-pelan belajar dan setengah dipaksa memang sih. Bahas traveling, jadi kangen jalan-jalan euy
ReplyDeleteKebiasaan buruk yang susah dihilangkan itu memang nyebelin banget. Aku pun masih ada banyak kebiasaan yang pengen banget diubah. Makasih tipsnya kak, akan kucoba deh.. Semoga berhasil
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.