Obligasi merupakan jenis investasi yang saat ini semakin banyak peminatnya karena rendah risiko. Sebelum mengetahui apa saja jenis investasi rendah risiko, perlu mengetahui definisinya terlebih dulu. Yang dimaksud dengan jenis investasi ini adalah produk dengan kemungkinan rugi minim atau tidak ada sama sekali. Investor pemula perlu berhati-hati agar tidak menderita kerugian.
Apa
itu obligasi? Instrumen investasi jenis ini berupa surat berharga yang
menunjukkan penyertaan atau kepemilikan dana pada suatu usaha atau kegiatan.
Dengan memiliki aset tersebut maka investor berhak mendapatkan keuntungan
sehingga bisa sebagai passive income.
Jenis surat berharga cukup banyak dengan potensi keuntungan dan resiko yang
berbeda.
Jenis-jenis Investasi Rendah Risiko
Semua investor pasti
menginginkan dana yang diinvestasikan berkembang dan menghasilkan keuntungan.
Namun tidak selamanya demikian. Produk investasi mempunyai dua kemungkinan,
yaitu menguntungkan atau justru merugikan. Sebagai salah satu instrumen dalam
berinvestasi, obligasi
dipercaya cuan atau menguntungkan.
Saat ini sudah semakin banyak orang yang paham apa itu obligasi dan memilihnya sebagai produk investasi dalam perencanaan keuangan jangka panjang maupun pendek. Dengan berinvestasi, bukan hanya sebagai cara untuk menyimpan dana agar tidak terpakai, namun juga mengembangkannya sehingga jumlahnya bertambah. Beberapa produk investasi berikut termasuk rendah resiko, yaitu:
1. Deposito
Jika ada pertanyaan apa
saja jenis investasi, bisa jadi jawaban pertama adalah deposito karena sudah
sangat dikenal oleh masyarakat, berbeda dengan obligasi yang baru mulai banyak peminatnya. Lembaga yang
menyelenggarakan deposito adalah perbankan di bawah pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan atau OJK.
Risiko deposito terbilang sangat rendah karena sedikit terpengaruh oleh perkembangan pasar modal, namun keuntungannya pun minim. Besar kecilnya keuntungan deposito dipengaruhi oleh kebijakan penentuan bunga yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
2. Tabungan berjangka
Tabungan berjangka
merupakan jenis simpanan yang hanya bisa diambil ketika jatuh tempo. Dibanding
jenis simpanan biasa, besar bunga yang diberikan oleh bank
biasanya lebih besar namun perbedaannya tidak terlalu besar. Keuntungan
kerugian dari investasi ini juga dipengaruhi oleh ketentuan bunga simpanan oleh
Bank Indonesia.
3. Properti
Harga properti setiap
tahun selalu naik dan tidak pernah mengalami penurunan karena semakin banyak
orang yang membutuhkan. Karena itu, jenis investasi ini terkenal minim
kerugian, hampir mirip dengan obligasi.
Untuk memiliki properti membutuhkan dana yang lumayan banyak, namun
keuntungannya signifikan, jadi bisa menjadi pilihan investasi terbaik.
4. Peer to peer lending
Jenis investasi berikut
ini sedang trend. Peer to peer lending
adalah penyertaan modal kepada pelaku usaha melalui perusahaan pinjaman online yang mempertemukan antara pemilik
dan dan peminjam. Risiko investasi ini sangat minim, yaitu terjadi jika
peminjam tidak mampu mengembalikan atau gagal bayar.
Sebagai perantara,
perusahaan pinjaman online sangat
selektif dalam menyalurkan modal sehingga risiko gagal bayar dapat ditekan.
Jenis investasi ini bisa menjadi pilihan bagi investor pemula yang ingin
mendapatkan keuntungan dari investasi dengan risiko minim.
5. Reksadana
Untuk memulai investasi
reksadana, investor pemula tidak harus mempunyai pengetahuan tentang produk
tersebut. Meski demikian, bisa mendapatkan keuntungan maksimal dan minim resiko
karena modal dijalankan oleh manajer investasi. Pemilik modal hanya perlu
mencari manajer investasi yang terpercaya dan profesional.
Menjawab pertanyaan surat berharga dan bedanya dengan reksadana, investasi pertama berupa
surat penyertaan modal dimana investor mendapatkan keuntungan dari kupon yang
besarnya tetap. Sedangkan keuntungan dan resiko dari reksadana lebih
fluktuatif.
6. Barang Antik
Barang antik bisa
menjadi investasi yang menghasilkan banyak keuntungan. Harga barang ini terus
meningkat, apalagi jika bisa menjualnya kepada kolektor. Tidak sedikit yang
membeli barang dengan harga murah namun bisa menjualnya kembali berkali lipat.
Kemampuan dalam memilih barang merupakan modal selain dana untuk membelinya.
7. Obligasi
Investor yang
menginvestasikan dananya dalam produk surat berharga bisa mendapatkan banyak keuntungan tanpa takut mengalami
kerugian. Instrumen ini harganya relatif stabil dan jarang menurun. Jika
harganya turun, biasanya juga tidak terlalu banyak dan akan naik kembali.
Pemilik modal bisa
mendapatkan keuntungan dari obligasi melalui
dua cara. Pertama dari kupon atau yang dikenal dengan nama yield. Kupon adalah persentase keuntungan yang akan dibayar oleh
pengguna dana ketika investasi ini jatuh tempo. Cara kedua dari penjualan surat
berharga tersebut sebelum jatuh tempo yang dikenal dengan nama capital gain.
Selain karena fluktuasi
harga yang kecil, risiko investasi obligasi
minim karena beberapa jenis dijamin oleh pemerintah. Sebelum berinvestasi dalam
instrumen ini sebaiknya mempertimbangkan emiten atau penerbitnya karena
menentukan risiko yang bisa dihadapi investor.
Obligasi, Jenis Investasi Rendah Risiko Terbaik untuk Pemula
Bagi investor pemula,
mengalami kerugian di awal berinvestasi bisa menjadi pengalaman buruk yang
tidak terlupakan. Karena itu sebaiknya memilih produk yang menguntungkan dan
rendah risiko, yaitu obligasi. Saat
ini untuk mendapatkan produk tersebut sangat mudah karena ada Aplikasi digibank by DBS.
Dengan semakin paham apa itu obligasi, keuntungan dan risikonya menjadikan investor pemula tidak perlu ragu untuk berinvestasi. Pastikan membeli pada penerbit yang terpercaya. Aplikasi digibank by DBS menyediakan berbagai pilihan instrumen dengan keunggulan:
- Pilihan produk, sangat lengkap dari pasar perdana maupun sekunder
- Siapa pun bisa berinvestasi obligasi karena sangat terjangkau mulai dari Rp1 juta atau $1000 USD
- Praktis karena semua transaksi bisa lewat Aplikasi digibank by DBS yang diunduh di smartphone
Membeli produk obligasi di digibank berarti telah memulai berinvestasi yang cuan dan minim risiko. Investor pemula bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan. Tertarik untuk memiliki instrument ini? cek di sini untuk informasi lebih detail.
21 Comment
Masih terhitung awal tahun 2023 bisa nih mulai berinvestasi.
ReplyDeleteAda 7 jenis yang dapat dijadikan pilihan, terlebih lagi diterangkan rinci nih sama kak Mei rekomen yang risikonya gak berat buat pemula. Cuss dimulai
Obligasi emang biasanya paling bagus sih dan risikonya rendah ya kann.. aku sendiri kalo milih mending ke obligasi sih
ReplyDeleteAku pribadi prefer reksadana sih karena praktis dan minim resiko. Cuma sayang aja kalau mau nyairin waktu tunggunya lama sampe 3 hari, hehehe
ReplyDeleteSaya juga pemula, Mbak. Jadi saya reksadana dulu. Itu pun Pasar Uang yang risikonya kecil dan sesuai dengan profil risiko saya. Tapi saya juga tertarik obligasi. Karena selain investasi, juga bisa bantu negara untuk membangun sesuatu yang bermanfaat.
ReplyDeleteAku baru-baru ini belajar obligasi sih, terutama yang dikeluarkan oleh pemerintah. Baru tahu juga hasil pembangunan dari obligasi ini. Jadi semangat deeh ikutan. Kan itung-itung turut membangun negara deh...
ReplyDeleteWah...barang antik juga termasuk investasi yah...Makasih infonya...
Invetsasi jenis apapun memang ada risikonya, kita harus pintar milih dan milih yang minim risiko. Kalau aku sih lebih ke emas ya, karena harganya relatif stabil
ReplyDeleteSejauh ini saya baru mencoba investasi dalam bentuk deposito. next coba pertimbangkan obligasi, sepertinya lumayan ga terlalu ribet dan juga rendah resikonya, ya
ReplyDeleteIya barang antik juga bisa dijadiin investasi hehe. Apalagi obligasi nih, rendah resiko. Instrumen ini relatif stabil dan jarang turun. Bisa nyobain di aplikasi digibank by DBS nii.
ReplyDeleteWahh... aku baru tahu nih produk obligasi. Selama ini tahunya yang rendah risiko cuma deposito dan properti aja. Terima kasih infonya, Mbak Mei.
ReplyDeleteBisa dicoba nih, Obligasi termasuk pengetahuan baru buat saya. Kalau baca di sini sangat rendah risiko dibandingkan jenis Investasi yang lain
ReplyDeletekalau risiko rendah returnnya biasanya tidak terlalu tinggi tapi yang penting bisa untuk diversifikasi juga ya kak.. thanks for sharing
ReplyDeleteMemang investasi ini sangat membantu sekali.
ReplyDeleteAku ngerasain manfaatnya saat tabungan berjangka. Meski terasa lama di awal, namun saat pencairan, rasanya kayak prestasi banget.. Alhamdulillah..
Ingin mencoba investasi dalam instrumen lain yang terpercaya dan minim resiko.
wah buat pemula macam saya, kayanya kudu mulai nyobain nih :) thanks mba infonyaa mantap
ReplyDeletebuat investasi pemula ini beneran bisa digunakan. Kudu dipelajari dan dipahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Tentu ini ngebuat investor bisa lebih paham kerugian dan keuntungannya. Mantaaappp!
ReplyDeletebuat pemula memang rekomendasi bgt jenis investasinya krn pastinya kan pemula tuh gak mau terlalu ambil resiko, inget aja resiko berbanding lurus sama hasilnya biasanya sih
ReplyDeleteBaru punya reksadana dan belum tertarik dengan yang lain. Tapi bagusnya kalau investasi itu didiversifikasi ya mbak jangan di satu tempat aja.
ReplyDeleteAkuuu masih setia dengan deposito yang aman jaya meski bisa diambil mendadak dg potongan yg prosentasenya kecil. (Gusti yeni)
ReplyDeletePas banget ini informasi, mumpung masih awal tahun sepertinya harus coba investasi dari salah satu jenis di atas.
ReplyDeleteBingung investasi yg mana akhirnya lari ke tabungan berjangka. Tapi ke depannya pengin nyoba reksa dana pasar uang yg risikonya terbilang minim.
ReplyDeleteAku mah berpikir kalau deposito dan tabungan berjangka tuh sama lho. Sama-sama punya batas waktu sebelum tabungan dan keuntungannya bisa diambil.
ReplyDeleteAku dan suami ku sepakat memilih investasi dalam bentuk properti. Memang butuh dana yang banyak biar kami bisa memilikinya. Tapi keuntungannya jelas dan sangat minim resiko.
ReplyDeleteSilakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.