ALASAN TRAVELER MEMBAWA RICE COOKER MINI SAAT TRAVELING KE LUAR NEGERI

Sewaktu saya mengajar atau pas diundang menjadi pembicara yang membahas soal traveling, saya beberapa kali mendapat pertanyaan yang cukup menggelitik tentang rice cooker. Unik dan sangat layak untuk dibahas. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini.

Mba Mei pernah bawa rice cooker ga pas jalan-jalan ke luar negeri?

Kenapa sih orang-orang pada ribet bawa rice cooker saat liburan ke luar negeri. Apa urgensinya?

Kenapa harus bawa rice cooker? Kan kalau belum mampu, harusnya ga usah maksain diri deh traveling ke luar negeri, sampai maksain buat hemat bawa rice cooker. Harusnya kan udah siapin budgetnya untuk makan.

Dan beberapa pertanyaan lainnya soal rice cooker ini, yang cukup membuat alis saya tertaut saat mendengar mereka melontarkan pertanyaan terkait dengan penanak nasi ini. Sebelum memberikan jawaban, saya mencari informasi dahulu mengenai background orang yang bertanya ini.

Ada yang memang lahir dari keluarga berkecukupan, masih mahasiswa atau pelajar, ada yang memang belum pernah melakukan traveling keluar negeri. Ada yang muslim tapi bisa makan makanan jenis apa aja. Atau bahkan si coral blue yang hidupnya hanya sebatas kantor rumah. Hal ini membuat mereka tidak banyak tahu urgensinya membawa alat tersebut atau seberapa penting dan bergunanya alat masak ini untuk beberapa orang tertentu.

Selain itu, mostly yang bertanya adalah anak-anak muda yang belum bermasalah dengan makanan, belum merasakan menjadi orang berkebutuhan khusus seperti picky eaters atau orang tua yang mengalami laktosa intoleran sehingga tak bisa makan sembarangan. Belum mempunyai anak yang picky dengan makanan, atau belum merasakan menjadi orang tua yang hanya cocok makan nasi.

10 Alasan Kenapa Traveler Membawa Rice Cooker Mini Saat Traveling Ke Luar Negeri

Meskipun saya pemilih dalam makanan, saya pribadi tidak pernah membawa rice cooker ke luar negeri karena memang lebih banyak solo traveling dan masih bisa menggantinya dengan beberapa makanan tertentu. Namun saya pernah bertemu dengan beberapa travel mate dari Indonesia saat di luar yang membawa penanak nasi ini. Atau dari beberapa teman komunitas atau forum traveling yang sudah menjelajah puluhan negara.

Jadi sedikit banyak saya bisa menjawab beberapa alasan kenapa orang-orang memilih membawa rice cooker mini saat melakukan traveling ke luar negeri. Dan berikut adalah alasan kenapa banyak traveler yang membawa rice cooker mini ketika traveling ke luar negeri.

1. Picky Eater

Buat si picky eater mencoba makanan baru bukan hal yang mudah. Dan saya termasuk salah satunya. Saya bisa berhari-hari hanya makan buah-buahan ketika berkunjung ke satu negara yang semua makanannya ga ada nasi atau semua makanannya bersantan dan penuh dengan rempah. Adaptasi lidah saya cukup sulit, jangankan di luar negeri, di negara sendiri pun sama, lidahnya ga mudah menerima rasa baru. Bagi orang-orang seperti ini, membawa penanak nasi bisa menjadi solusi untuk si picky eater tetap makan. 

Kadang juga beberapa orang tidak cocok dengan jenis nasi di satu negara, misalnya Jepang memiliki tekstur nasi yang lembek dan beberpa lidah orang kurang nyaman memakan jenis nasi ini. Atau bahkan di negara tujuan sama sekali tidak ada nasi, misalnya hanya menggunakan roti atau kentang untuk karbohidratnya. Maka rice cooker mini adalah solusi terbaiknya.

2. Berkebutuhan khusus

Berkebutuhan khusus misalnya hanya bisa makan nasi, sakit, atau picky eater. Beruntungnya saya masih bisa mengganti nasi dengan buah-buahan atau kentang kukus atau goreng. Lalu bagaimana dengan orang lain yang wajib atau hanya bisa makan nasi? Atau misalnya membawa orangtua atau anak kecil yang hanya bisa dan mau makan nasi saja? Membawa rice cooker mini pastinya sangat membantu mereka tetap makan.

Pengalaman teman saya yang traveling ke luar negeri dengan membawa anak kecil, anaknya tidak mau makan selama berhari-hari karena ia hanya mau makan nasi. Belum lagi dia hanya bisa makan nasi jenis Indonesia, karena di luar negeri biasanya nasinya ada yang lembek atau peranya bener-bener pera. Akhirnya setelah kejadian itu dia selalu membawa rice cooker jika traveling ke luar negeri.

3. Solusi ketika cuaca kurang baik

Buat kamu yang pernah traveling di musim salju, ada momen yang kita merasa malas untuk keluar kamar hotel. Karena dinginnya bisa sampai menusuk ke tulang belulang apalagi kalau sampai cuaca minus, badai salju, dan lainnya. Terus kita juga sudah bosan dengan menu makanan hotel. Termasuk juga pada saat kelaparan tengah malam. 

Jadi rice cooker mini ini menjadi solusi di saat kondisi tertentu seperti di atas. Membawa rice cooker menjadi solusi untuk menahan rasa lapar. Kita bisa memasak nasi di hotel yang ditemani dengan beberapa makanan Indonesia lainnya. Misalnya abon, kecap, kerupuk, sambal, dan lainnya.

4. Menekan budget traveling

Traveling ke negara-negara nordic seperti Norway, Denmark, Finlandia, dan lainnya, memakan biaya yang lumayan mahal, versi saya. Sekali makan seenggaknya Rp200-300 ribuan, dikali tiga kali, misalnya 7 hari, sudah berapa juta. Kalau travelingnya sendiri mungkin tidak begitu terasa, tetapi kalau membawa keluarga, totalnya lumayan. 

Maka dari itu, untuk beberapa traveler yang budgetnya masih terbatas, untuk menekan pengeluaran makan biasanya membawa rice cooker mini benar-benar menjadi solusi.

Buat yang bertanya kenapa maksain diri untuk traveling kalau uangnya masih pas-pasan. Kalau nunggu uangnya banyak dan terkumpul, kapan mau jalannya. Selagi kita bisa dan ada waktu pergilah, selama kita tidak meminjam kemana-mana atau merepotkan orang lain. 

5. Sulit menemukan makanan halal

Untuk traveler yang beragama muslim, di beberapa negara yang minoritas muslim, menemukan makanan halal bukan hal yang mudah. Membawa rice cooker mini ini menjadi salah satu solusi untuk memasak di hotel. Atau misalnya membuat nasi uduk atau nasi liwet dengan menggunakan bumbu instan. 

Pengalaman saya dan teman pernah berhari-hari tidak menemukan makanan halal saat pertama kali ke Thailand tahun 2011. Tempat makanan halal harus ditempuh selama 3 jam dari hotel, belum lagi rasa dan tekstur makanannya ga cocok di lidah. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga, kalau ke luar negeri harus membawa makanan dari Indonesia.

6. Bisa digunakan memasak yang lain

Selain dapat digunakan untuk menanak nasi, traveler juga dapat menggunakan rice cooker mini ini untuk mengukus sayuran, telor, memasak mie, atau lainnya yang mungkin saja alat memasaknya tidak tersedia di hotel. Kecuali jika kamu menginap di hotel dengan konsep apartemen dan sejenisnya. Atau bahkan buat kamu yang membawa bayi atau anak kecil, kamu dapat menggunakannya untuk memasak makanan mereka.

7. Tidak menyukai nasi siap saji

Saat ini ada beberapa produk nasi yang siap seduh sehingga sangat praktis, tinggal menyeduhnya dengan air panas seperti memasak mie. Namun lidah setiap orang berbeda-beda, tidak semua orang menyukai nasi siap saji. Karena menurut saya memang rasanya berbeda dengan nasi murni dan utuh yang belum diberi bumbu atau diolah untuk menjadi nasi cepat saji. Jadi tetap harus memakan nasi biasa.

8. Tidak ada nasi di negara tujuan

Di sebagian besar negara Eropa, kamu tidak akan menemukan nasi. Biasanya karbo mereka adalah roti-rotian atau kentang goreng. Kalau misalkan lama travelingnya, pastinya kamu akan kangen nasi, tentu saja dengan membawa rice cooker mini akan membantu kangen kamu terobati dan perut kenyang.

9. Hemat waktu

Dengan membawa rice cooker bisa menghemat waktu juga loh. Kalau pas harus buru-buru ke destinasi wisata dan ga sempat cari sarapan, apalagi bagi yang beragama muslim, butuh waktu mencari tempat makan halal agak susah, menanak nasi dengan rice cooker mini menjadi pilihan terbaik.

10. Preferensi orang berbeda-beda

Tujuan orang ke luar negeri pastinya berbeda-beda, tidak hanya untuk kulineran saja. Ada yang untuk mengunjungi destinasi wisata, melakukan shopping, wisata kesehatan, menikmati suasana, mencari pengalaman, belajar budaya, dan lainya. Tujuan-tujuan ini membuat mereka lebih memilih uangnya dihabiskan sesuai dengan tujuan awal. Untuk kulinernya mungkin sekali dua kali sudah cukup. Apalagi jika mereka tidak cocok dengan makanan lokal, tentu saja kulineran akan diskip.

Ada sebagian traveler yang memang suka dengan petualangan, mencari pengalaman baru, traveling justru kesempatan dia mengatur keuangan dan men-challenge dirinya mampu bertahan atau tidak dengan keadaan yang pas-pasan. Atau hal-hal lainnya.

Jadi mari perluas pola pikir kita dan menilai sesuatu secara universal atau dari helicopter view  bahwa tidak semua orang tujuan wisatanya kuliner, tidak menggampangkan soal makanan di negara orang lain, dan lainnya.

Punya Pengalaman Bawa Rice Cooker Mini Saat Traveling Ke Luar Negeri?

Jadi buat kamu yang ga pernah ke luar negeri, ga ada masalah dengan keuangan, tidak memiliki kebutuhan khusus, bukan si picky eater, atau ga punya masalah dengan lidahnya alias bisa makan apa aja, kamu adalah orang yang sangat beruntung. Sekarang sudah tahu jawabannya bukan? Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda kenapa membawa rice cooker mini, tidak hanya karena menghemat biaya saja.

Dan jangan dibayangkan bahwa rice cooker yang dibawa itu berukuran 1.8 liter atau kapasitas 2 liter. Biasanya yang traveler bawa itu ukuran  mini yang 0.3 liter, 0.5 liter, atau 0.6 liter. Ukurannya kecil dan tidak memakan tempat di bagasi. Sekarang bahkan lebih mudah lagi, ada electric lunch box yang bisa digunakan untuk memasak nasi. Ukurannya lebih kecil dan simpel.

Perihal rice cooker mini ini, ternyata ga cuman traveler saja yang melakukan, banyak kalangan artis atau selebriti, atlit, pejabat, atau pegawai yang melakukan dinas ke luar negeri membawa rice cooker ini. Termasuk juga orang-orang yang mu ibadah Umroh atau Haji. Jadi bisa disimpulkan, menghemat biaya itu hanya salah satu alasan dari sekian alasan yang ada kenapa membawa rice cooker ini saat ke luar negeri.

Jadi sekarang sudah tidak penasaran lagi kan, kenapa banyak traveler yang membawa rice cooker mini saat traveling ke luar negeri. Atau kamu mempunyai pengalaman membawa rice cooker ke luar negeri? Dan apa alasannya? Yuk boleh banget sharing di kolom komentar.