Memangny blog masih ada? Memangnya masih ada orang yang membaca blog? Memangnya blog masih menarik untuk dibaca? Pertanyaan ini kerap kali saya dapatkan dari beberapa orang yang bukan seorang blogger. Tidak ada yang salah dengan pertanyaan orang-orang ini, justru menjadi refleksi yang sangat menarik bagi saya yang seorang Blogger.
Saya pun menjadi bertanya-tanya kepada diri sendiri, apakah blog masih banyak peminatnya atau justru sudah mulai ditinggalkan dan masyarakat mulai beralih ke platform lain seperti media sosial yang saat ini lebih menarik karena menampilkan visual lebih nyata seperti photo atau video. Kondisi ini membuat saya berpikir lebih terbuka lagi, bagaimana eksistensi blogger di era media sosial?
Bagaimana Eksistensi Dunia Blog Di Era Media Sosial Saat Ini?
Pertanyaan-pertanyaan di atas cukup menggelitik kita sebagai Blogger. Apa betul blog sudah tidak dibutuhkan atau justru kehadirannya masih banyak dinanti dan diminatinya. Dimana saat ini media sosial lebih menampilkan visual yang lebih nyata seperti photo atau video.
Jawaban subjektif saya adalah "masih". Karena pada kenyataannya menulis di beberapa platform online masih banyak dibaca oleh masyarakat umum. Hal ini dibuktikan dengan views atau reader yang berkunjung ke platform blog kita masih tinggi.
Atau dengan bukti lain, di tengah hantaman media sosial yang dominan dengan visual video yang estetik, masih banyak corporate atau klien yang masih menggunakan jasa para blogger untuk membantu melakukan promosi produk-produk terbarunya. Karena sebuah konten berupa tulisan seperti platform blog, menawarkan ruang yang lebih mendalam dan memiliki nilai tersendiri. Itulah kenapa sebabnya sampai saat ini masih banyak pembaca setia akan blog.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dunia blog masih eksis sampai saat ini, hanya saja memang segmennya sudah mulai menyempit. Dimana dulu market share platform untuk tulisan masih sangat besar, seiring dengan berkembangnya berbagai media sosial yang menawarkan preferensi lebih banyak kepada masyarakat luas, berupa photo dan video, maka market share platform mulai terbagi.
Seperti yang kita ketahui platform saat ini semakin banyak mulai dari blog, instagram, twitter, youtube, tiktok, media cetak, podcast, dan lainnya. Market share blog mungkin memang sudah tidak sebesar dulu, namun tetap masih mempunyai peminat atau pasar sendiri di masyarakat.
Lalu apa yang harus dilakukan agar eksistensi blogger tetap bisa dipertahankan? Agar market sharenya masih ada angkanya? Salah satu strategi bertahan hidup adalah dengan adaptasi dan inovasi akan perkembangan zaman, termasuk perkembangan dunia teknologi yang semakin merata di berbagai bidang.
Dimana di dalamnya juga adalah melakukan adaptasi terhadap skill-skill yang harus dikuasai. Termasuk skill yang harus dikuasai oleh para blogger agar mampu bersaing dengan platform media lainnya.
Adaptasi Dan Inovasi, Seni Mempertahankan Eksistensi Blogger
Jumat, 24 Januari 2025, saya berkesempatan mengikuti workshop tentang dunia blogging di Menara Astra. Dalam event ini menghadirkan pembicara Teh Ani Berta, sebagai Founder Indonesian Social Bloggerpreneur (ISB). Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini, dihadiri oleh para blogger dan juga umum.
Tema workshop ini berjudul Inovasi Blogger di Era Sosial Media. Tema yang sangat relate dengan perkembangan media sosial yang sangat massive saat ini. Perkembangan media sosial ini banyak menggerus platform online lainnya, tentu saja salah satunya adalah platform blog yang mulai banyak dipertanyakan mengenai eksistensinya.
Dalam workshop ini, teh Ani berta membantu menjawab bagaimana eksistensi blogger yang selalu dipertanyakan dan bagaimana cara mempertahankan eksistensi yang sudah dibangun bertahun-tahun ini.
Menjawab berbagai tantangan di era gempuran sosial media yang semakin massive eksistensinya, Teh Ani mengatakan bahwa para blogger wajib terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap dilirik oleh masyarakat dan juga klien. Maka dari itu kita harus mencari cara bagaimana agar tetap bertahan dan eksistensi para blogger tetap diakui oleh masyarakat dan pembaca.
Improving Skill: bantu Blogger tetap dilirik oleh brand
Salah satu adaptasi akan perubahan zaman adalah dengan improving your skill. Saat ini sebagai blogger kemampuannya tidak hanya terkait tulis menulis atau storytelling dalam bentuk tulisan.
Ada banyak investasi leher ke atas yang harus dikembangkan. Skill-skill ini seperti belajar public speaking, pengetahuan terkait digital marketing, adsense, menguasai digital tools seperti aplikasi editing video dan picture editor, negotiation skill, business ethic, manners, dan masih banyak lainnya. Termasuk skill dalam bahasa misalnya bahasa Inggris, mengingat sekarang sudah mulai banyak klien dari luar yang mengajak kerjasama dengan para blogger di Indonesia.
Termasuk juga dalam hal improve mindset terkait dengan self development dan growth mindset, sangat penting. Kemampuan-kemampuan di atas akan menjadi amunisi untuk bertahan bahkan berkembang. Bahkan skill-skill yang kita miliki ini akan impactful terhadap networking yang akan terjalin. Dengan kita memiliki banyak kemampuan, maka relasi juga akan semakin meluas.
Skill-skill di atas tentunya akan sangat membantu kita dalam mengembangkan kemampuan kita dalam menulis dan memperluas pangsa pasar kita terhadap klien. Kita akan semakin dikenal karena memiliki kemampuan dalam banyak hal, yang tentunya akan disukai oleh market atau klien.
Personal Branding: ciri khas yang akan memudahkan brand untuk bekerjasama
Personal branding yang kuat adalah salah satu strategi blogger untuk tetap menjaga eksistensinya di hadapan klien atau brand. Image yang sudah dibangundan dikenal masyarakat akan membuat calon klien kita cenderung memilih kita. Maka mulai sekarang bangun personal branding yang benar-benar menggambarkan kamu dan membuat orang mudah mengingat siapa kamu.
Ini juga yang saya rasakan, dari awal saya membangun blog saya sebagai blog dengan niche traveling, spesifiknya lebih banyak membahas tempat-tempat wisata outdoor seperti gunung. Beberapa circle saya saat menyebut nama yang mereka ingat adalah Mei pendaki gunung. Karena dari awal saya melakukan personal branding sebagai traveler gunung.
Personal branding ini adalah salah satu inovasi yang harus dilakukan jika selama ini, kamu tidak memiliki ciri khas dalam penulisan atau blog. Dengan membangun personal branding yang kuat dengan menampilkan keunikan atau kekhasan kamu, akan mempermudah brand dalam bekerjasama. Dan klien atau brand biasanya lebih suka dengan blogger yang memiliki personal branding yang kuat. So, being unique, it will attract collaboration with the many brands.
Saya sepakat dengan poin-poin yang disampaikan oleh Teh Ani. Dan sedikit menambahkan ada beberapa adaptasi dan inovasi lain yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan eksistensi blogger. Diantaranya adalah communication skill, leadership, time management, problem solving, creative thinking, dan masih banyak lainnya yang akan mendukung eksistensi blogger saat ini.
Skill-skill ini akan membantu dan menjadi amunisi dalam memproduksi tulisan-tulisan yang berkualitas, sehingga tetap ditunggu oleh pembaca setia kita dan pastinya tetap dilirik oleh brand atau klien. Paling penting lagi adalah konsistensi kita dalam menulis.
Konsistensi ini akan membuat pembaca berbagai informasi yang akan kita sampaikan secara terjadwal. Misalnya kita update blog setiap hari Senin, maka hal ini selain membuat mudah dicrawling oleh google, pastinya pembaca setia kita juga akan mengetahui semua update tulisan kita.
Sementara konsistensi secara luas, tidak hanya soal tulisannya saja yang dipublish tetapi juga konsistensi kita dalam mengembangkan diri secara terus menerus agar kualitas tulisan kita semakin baik dan meningkat. Tulisan berkualitas ini salah satu yang akan membuat blogger tetap diminati dan eksistensinya tetap ada.
Jadi, masih berminat dan bertahan menjadi Blogger? Jika ya, yuk segera lakukan adaptasi dan inovasi agar kehadiran kita sebagai blogger tetap dinanti dan diakui oleh masyarakat luas.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.