Bagi anda yang berencana untuk melakukan solo traveling ke Nepal, ada beberapa tips yang bisa anda lakukan, berdasarkan pengalaman saya mulai dari berangkat sampai dengan pulang lagi. Mulai dari persiapan membeli tiket sampai dengan membeli oleh-oleh. Dan berikut adalah 20+ tips solo traveling ke Nepal part 2. Bagi anda yang pertama kali ke Nepal, wajib banget tahu soal ini.
Tips Solo Traveling Ke Nepal
11. Membawa masker, kacamata, topi
Bagi anda yang cukup aware dengan kebersihan, membawa masker adalah hal yang sangat penting. Karena di Nepal bagian kotanya rata-rata jika siang hari, masih banyak debu beterbangan di mana-mana. Bagi yang suka menonton film-film India, yang merupakan tetangga sebelah Nepal, anda mungkin sering menyaksikan di film-film tersebut sepertinya debu menjadi hal biasa, begitu juga di beberapa lokasi di Nepal.
Maka dari itu, memakai masker, kacamata, dan topi akan membantu melindungi kenyamanan dan keamanan hidung, mata, dan rambut anda dari debu. Juga beberapa lokasi yang cukup terik meskipun di musim dingin.
Tips penting lainnya ketika solo traveling ke Nepal adalah, warga yang tinggal di Nepal tidak hanya asli warga Nepal, tetapi juga ada dari beberapa negara lainnya seperti India dan Bangladesh. Anda mungkin sudah paham dengan aroma tubuh negara-negara tersebut. Kita juga sering melihat makanan-makanan di negara ini seperti apa, tentunya akan berpengaruh pada aroma tubuh yang dikeluarkan termasuk keringat. Buat saya pribadi aromanya memang kurang bersahabat dengan hidung saya, sehingga saya harus menggunakan masker sepanjang waktu jika berdekatan dengan orang-orang ini.
12. Cek persyaratan SIMAKSI pendakian dan jam buka tutup kantor SIMAKSI
Lagi-lagi jika anda tujuan solo traveling ke Nepal adalah untuk melakukan pendakian, pastikan anda sudah mengetahui syarat pembuatan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Siapkan dari Indonesia seperti Foto Berwarna 3x4, Uang Dolar untuk pembayaran, fotocopy paspor, dan dokumen lainnya.
Pembuatannya cukup mudah yaitu mengisi formulir, melampirkan foto warna ukuran 3x4, serta membayar biaya administrasi. Jadi jangan lupa membawa foto berwarna. Jangan lupa untuk mengetahui jam buka tutup kantor SIMAKSI.
Jam buka tutup kantor pembuatan izin masuk kawasan pegunungan di Nepal adalah pukul 07 - 16 waktu setempat. Sabtu Minggu atau hari libur tutup. Jadi pastikan anda tidak membuat Simaksi ini di hari tersebut. Pengalaman berkunjung di hari Minggu, ternyata tutup dan harus menunggu esok harinya.
13. Membawa earmuff dan bantal leher
Menurut saya dua barang ini adalah wajib dibawa ketika berkunjung ke Nepal. Bantal leher ini akan membantu anda lebih nyaman saat di pesawat karena butuh waktu sekitar 8-11 jam perjalanan untuk mencapai Nepal, tergantung pesawat yang anda tumpangi dan transit di negara mana.
Saya waktu itu total 8 jam. Dari Indonesia ke Malaysia 2 jam, dari Malaysia-Kathmandu sekitar 4 jam, dan transit di Malaysia selama 2 jam, ini terlalu meet mengingat Malaysia salah satu hub atau tempat transit yang sangat ramai.
Sementara earmuff bisa anda gunakan pada saat di pesawat untuk menghilangkan rasa bosan dengan mendengarkan musik. Paling penting adalah untuk menutup suara berisik dari para penumpang lainnya. Ini berdasarkan pengalaman saya yang naik KLCC pesawat plat merah milik negara sebelah, banyak juga warga Nepal yang menumpang pesawat ini.
Entah budaya atau untuk menghilangkan kebosanan, sepanjang perjalanan dari Malaysia-Kathmandu mereka berisik dengan mengobrol bersama teman-temannya di kursi lain dengan cara berteriak. Berkali-kali ditegur oleh pramugari namun tetap saja dilakukan. Jadi selama empat jam perjalanan telinga saya sakit rasanya, niatnya ingin tidur tetapi tidak bisa.
14. Siapkan permen dan minyak wangi/sejenisnya
Setiap negara mempunyai budaya yang berbeda-beda. Budaya ini bisa dianggap baik atau buruk dari sudut masyarakat negara lain. Begitu pula yang terjadi di Nepal. Seperti budaya membuang kotoran hidung atau ingus serta berdahak sembarangan dan membuangnya di depan umum bagi warga Nepal sepertinya hal biasa. Karena saya menemukan hal ini hampir di semua tempat. Bahkan di pesawat pun saya menemukan beberapa warga ini meludah sembarangan.
Membuat saya mual hampir sepanjang waktu jika sedang berdekatan atau berada di beberapa keramaian. Saya kurang paham ini budaya atau karena Nepal adalah masuk dalam salah satu negara miskin. Tentu saja hal ini berpengaruh perilaku masyarakatnya di tempat umum.
Saya pribadi ini sangat mengganggu dan menganggapnya jorok. Hal ini membuat saya mual berulang kali. Disclaimer, not at all, karena saya juga bertemu dengan warga Nepal yang bersih dan wangi, serta tentunya sopan santunnya bagus serta peduli dengan kebersihan.
Nah untuk mengantisipasi rasa mual karena mendengar dan melihat hal ini, anda dapat menyiapkan permen karet atau minyak wangi dan sejenisnya. Saya biasanya langsung kunyah permen karet atau menghirup minyak wangi atau kayu putih saat mendengar atau melihat masyarakat sana melakukan hal-hal kurang nyaman tadi.
15. Simpan dokumen dan uang di beberapa tempat
Sebenarnya selama di sana, Nepal cenderung aman, dan saya bertemu dengan warga lokal yang sangat ramah-ramah. Kebetulan juga saya banyak berinteraksi dengan warga lokal asli selama pendakian. Termasuk ketika di hotel.
Namun untuk kehati-hatian, pastikan dokumen-dokumen penting misalnya paspor di copy dan uang di simpan di beberapa tempat, untuk mengantisipasi rusak, hilang, atau dicuri. Karena di sana mencari tempat fotocopy atau warnet sangat jarang, termasuk tempat mengambil uang.
16. Mingle dengan traveler lainnya
Selain memperluas jaringan pertemanan, mingle atau berbaur dengan traveler lainnya membuat perjalanan anda jauh lebih menyenangkan. Mengenal banyak budaya dan bahasa negara lain, menambah wawasan, dan juga bisa menekan budget traveling karena bisa sharing dengan mereka. Namun pastikan traveler tersebut benar-benar traveler yang baik.
Pengalaman saya yang awalnya sendirian dari Indonesia, akhirnya selama hampir satu bulan di Nepal, saya menemukan banyak teman saat di bandara, hotel, resto, juga saat di destinasi wisata. Akhirnya kami kemana-mana bersama-sama. Biaya traveling jadi jauh lebih murah, bisa bertukar informasi banyak hal, serta menjadi jauh lebih menyenangkan. Berbaur dengan traveler lainnya ini juga yang membawa saya menjalani voluntourism dengan beberapa volunteer dari beberapa negara Eropa.
17. Berpikir positif namun tetap waspada
Untuk keselamatan dan kenyamanan anda, usahakan sebelum mingle dengan traveler lainnya, perhatikan karakter dari traveler lainnya. Misalnya saat mengobrol bareng-bareng, akan terlihat kebiasaan dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Gunakan feeling anda. Ini berlaku ketika anda traveling kemana saja, tidak hanya di Nepal.
Tetap berpikir positif karena saya percaya jika kita berpikir positif, maka energi yang kita tarik juga adalah energi positif, dan hal ini sudah sering terjadi. Namun bukan berarti kita lengah, kita harus tetap waspada dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Hal-hal seperti ini biasanya akan terlatih ketika anda sering melakukan solo traveling.
18. Bawa tumbler dan makanan seduh hangat
Bagi yang solo traveling ke gunung-gunung di Himalaya, wajib membawa tumbler karena sepanjang perjalanan menuju gunung di Nepal semua lodge (penginapan) dan warung tidak menjual air minum kemasan.
Di beberapa titik tersedia air minum alami berupa air gunung baik yang dibuat oleh pemerintah atau di keran sumur milik warga. Atau jika anda membutuhkan air hangat, para pendaki dapat mengisi botol air minum dengan membeli kepada pemilik lodge atau warung makan.
19. Hindari peak season seperti long holiday dan hari raya
Berdasarkan informasi dari beberapa teman di Nepal, biasanya peak season seperti long holiday dan hari raya akan ramai sekali. Biasanya turis yang datang ke Nepal adalah mereka yang hobi mendaki. Atau bagi yang suka mendaki musim Semi akan sangat ramai.
Bagi yang suka mingle dengan para traveler lain, justru ini adalah momen seru, terutama bagi yang suka solo traveling, anda akan menemukan banyak travelmate dari berbagai negara. Saya berkunjung ke Nepal saat itu akhir Desember sampai dengan Januari. Pendakian tidak begitu ramai karena mungkin musim dingin.
Namun meskipun begitu saya menemukan banyak pendaki dari berbagai negara. Sampai akhirnya saya mempunyai banyak teman dari berbagai negara, dan sampai sekarang masih keep contact.
20. Hormati adat budaya setempat
Beberapa destinasi wisata seperti beberapa wisata religi biasanya untuk beberapa kegiatan tidak terbuka untuk umum. Jadi jangan pernah memaksa masuk. baca aturan-aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat wisata tersebut. Mengingat banyak tempat wisata juga menjadi tempat ibadah bagi warga lokal di sana. Seperti Bundanath dan juga Pashupatinath Temple.
21. Jangan mengambil photo sembarangan
Ternyata di Nepal tidak semua orang suka di foto, mereka sangat menjaga privasi terutama orang-orang suci di sana yaitu Sidhu atau orang-orang yang sedang ibadah. Jadi jika anda berkunjung ke tempat ibadah mereka, jangan ambil foto warga sembarangan.
Izin terlebih dahulu sebelum mengambil foto. Di beberapa lokasi tertentu bahkan anda harus membayar dengan harga tertentu untuk berfoto dengan para Shidu ini.
22. Bawa perlengkapan dari Indonesia atau sewa di Nepal
Buat anda yang berencana solo traveling ke Nepal untuk mendaki gunung-gunung indah di sana, untuk perlengkapan dan peralatan anda bisa membawa sendiri dengan risiko akan banyak barang yang dibawa namun anda nyaman karena menggunakan perlengkapan atau peralatan yang biasa anda pakai dan pastinya aman dengan kulit anda.
Namun bagi anda yang ingin praktis, anda dapat menyewa perlengkapan atau peralatan gunung atau bahkan membeli di Nepal. Risikonya jika anda menyewa ukuran tidak sesuai dengan tubuh anda, dari sisi kebersihan dan keamanan barang juga tidak terjamin karena bekas orang lain. Dan jika membeli, ada banyak toko-toko outdoor ternama di dunia, tetapi dengan risiko budget anda membengkak. Jadi silakan dipilih sesuai dengan kebutuhan anda.
Itu dia tips solo traveling ke Nepal part 2 yang bisa anda lakukan. Untuk part 1-nya boleh klik di sini. Semoga bermanfaat. Dan buat anda yang pernah melakukan kunjungan atau solo traveling ke Nepal, boleh banget untuk sharing di kolom komentar soal pengalamannya. Karena pastinya setiap orang akan mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda.
0 Comment
Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.