SEJARAH DAN KEUNIKAN KAMPUNG ADAT NGGELA DI ENDE

Indonesia timur menyimpan banyak kekayaan wisata yang sangat luar biasa. Mulai dari keindahan alamnya, kulinernya, sampai dengan budayanya. Beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk dapat menikmati secara langsung kekayaan wisata ini. Dan salah satu kekayaan wisata yang saya kunjungi adalah kekayaan budayanya yaitu berupa kampung adat yang dikenal dengan nama Kampung Adat Nggela.

kampung adat nggela ende


Sejarah Dan Keunikan Kampung Adat Nggela

Kampung Adat Nggela adalah salah satu peninggalan budaya Indonesia yang sangat unik dan indah dan penuh dengan sejarah. Kampung adat ini terletak di Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende Lio, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Tepatnya terletak sekitar 72 km dari pusat Kota Ende. Nggela sendiri adalah salah satu desa dari 6 desa di  kecamatan Wolojita.

Sama dengan kampung adat pada umumnya di Nusa Tenggara Timur, keunikan kampung adat ini sama dengan kampung adat lainnya yaitu dari arsitektur bangunan rumahnya yang mengerucut. Rumah ini berupa rumah panggung dengan rangka menggunakan dinding kayu dan atap terbuat dari ijuk atau alang-alang yang dikombinasikan dengan bambu. Rumahnya yang unik dan khas ini menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi wisatawan.

kampung adat nggela


Salah satu kampung adat unik di Flores ini, dihuni oleh masyarakat Suku Lio yang merupakan suku asli di tanah tersebut yakni Lio Nggela. Nggela sendiri dipimpin oleh Mosalaki atau pemimpin atau pemangku adat atau orang-orang yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Nggela. Kampung adat yang sudah dibangun ratusan tahun ini mempunyai 17 Mosalaki. Sebagian besar penduduk kampung adat ini bermatapencaharian sebagai petani.

Kampung adat yang kental dengan magisnya ini memiliki 14 Sa’o atau rumah adat suku dan rumah pendukung (Poa Paso) serta rumah warga yang bentuk bangunannya rumah panggung. Untuk para turis yang berkunjung ke kampung adat ini wajib ditemani oleh guide atau pemandu warga lokal.

Rumah adat yang berderet memanjang ini memiliki fungsi masing-masing. Yaitu digunakan untuk tempat tinggal, tempat untuk menyimpan hasil panen, untuk menyambut tamu yang berkunjung, serta sebagian digunakan untuk acara pertemuan antar warga.

Ada beberapa larangan yang wajib dipatuhi oleh para tamu yang berkunjung, seperti larangan menyentuh susunan batu sakral yang terletak di tengah desa dengan sengaja, karena bisa mendatangkan sial. Biasanya sebelumnya guide akan memberi tahu para tamu.

Cara Menuju Ke Kampung Adat Nggela

Desa ini memiliki keunikan budaya dan rumah adatnya. Sayangnya akses menuju kampung adat ini cukup sulit, karena jalan menuju ke kampung adat ini berupa bebatuan besar dan sangat rusak, membuat perjalanan menjadi sangat lama.

Selain itu juga tidak ada kendaraan umum untuk menuju kampung adat ini. Jadi kalau kamu berencana mengunjungi Kampung Adat Nggela, harus menyewa motor atau mobil seperti yang saya lakukan.

Pengalaman Mengunjungi Kampung Adat Nggela

Saya mengunjungi Kampung Adat Nggela beberapa tahun lalu bersama teman saya, ketika saya road trip keliling Ende dan Labuan Bajo. Saya menyewa mobil untuk road trip tersebut dan guide membawa kami ke tempat ini. Aksesnya sangat luar biasa penuh perjuangan, karena jalannya masih bebatuan dan jalan merah yang licin. DItambah saat kami ke sana kondisi hujan jadi semakin sulit aksesnya.

Ketika kami tiba di tempat ini, kami disambut hangat oleh warga setempat dan dipersilakan untuk ke rumah warga, karena pemandu yang biasa memandu sedang tidak ada. Kami dipersilakan oleh warga setempat untuk melihat-lihat rumah ini. Saya bersama teman saya kemudian bercengkrama dengan anak-anak di kampung adat ini, berfoto dan mengobrol.

anak-anak kampung adat nggela


Saya juga mengambil beberapa foto dan video rumah-rumah adat yang unik ini, sayangnya pas kami ke sana karena baru selesai hujan, jadi langitnya sedang mendung. Namun biarpun begitu, pastinya saya dan teman sangat bahagia.

Kami juga mengobrol dengan warga Kampung Adat Nggela dan mereka bercerita sejarah mengenai kampung adat ini. Selain itu mereka juga bercerita mengenai kebakaran yang terjadi tahun 2018 yang membuat rumah-rumah adat ini terbakar habis.

Kampung Adat Nggela mengalami kebakaran hebat pada 29 Oktober 2018 yang menghanguskan 22 dari 23 rumah adat. Semua rumah adat yang terbakar ini adalah bukti sejarah mengenai peninggalan budaya leluhur kampung adat ini. Dan ketika saya berkunjung ke sana, renovasi rumah adat ini belum selesai, karena keterbatasan biaya.

desa kampung adat nggela ende


Ada banyak cerita dan sejarah yang saya dapatkan dari warga kampung adat ini dan bagaimana peliknya mereka mengumpulkan dana untuk membangun kembali rumah adat warisan para leluhur mereka karena keterbatasan dana. Semoga setelah ini ada donatur yang bersedia membangun kembali rumah Kampung Adat Nggela yang merupakan warisan budaya Indonesia.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan soal Kampung Adat Nggela karena kami tidak menginap seperti di kampung adat Wae Rebo dan hanya beberapa jam saja karena cuaca hujan dan sudah sore. Tapi pastinya rumah adat ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kampung adat lainnya. Dan kampung adat ini sangat luas dengan deretan rumah yang sangat rapi.

Ada yang pernah mengunjungi rumah Kampung Adat Nggela? Boleh banget untuk sharing pengalamannya di kolom komentar.

18 Comment

  1. Ah suka dengan desain rumah mereka yang dari segi desain atapnya berbeda dengan atap desa yang pernah aku datangi. Dulu aku pernah main ke Desa Todo (yang katanya mirip rumahnya dengan yang ada di Wae Rebo), walaupun sederhana, tapi pengalaman berkunjung ke desa tradisional gini selalu memunculkan kegembiraan tersendiri.

    Dari tulisan ini, perdana aku denger tentang Kampung Adat Nggela. Ikut miris dengan peristiwa kebakaran besar yang melanda kampung ini, walau untungnya penduduk segera membangun lagi. Ah mupeeeeng, pengen main sama anak-anak di sana, dan berbincang lebih banyak dengan penduduknya.

    ReplyDelete
  2. Wah keren rumah adatnya
    Jadi penasaran mau berkomunikasi sengan warganya bahasa asli sana
    Keren mbak Mei bisa sampai ke sana
    Aku jadi penasaran apakah sekolahnya pun sama dengan itu atapnya

    ReplyDelete
  3. Jadi inget menikmati Floress dari Maumere sd Labuan Bajo, PP dan aku terlewatkan kampung adat ini karena saat Ende seingetku hanya lewat karena ngejar waktu ke Kelimutu.

    Flores selalu dihati, setiap sudutnya memiliki cintanya sendiri. Semoga nanti bisa bertemu kampung adat ini. Terima kasih ya informasinya.

    ReplyDelete
  4. Senangnya bisa mengunjungi sebuah kampung adat,,bisa menikmati pemandangan dan pastinya sambil belajar sejarah dan adat istiadat ya kak...selalu kagum dengan warlok yang tetap menjunjung tinggi adat karena biasanya mempunyai nilai sejarah yang adiluhung

    ReplyDelete
  5. Duuuuh semoga skr ini ada donatur yg mau membantu utk menyediakan dana ya mba. 22 dari 23 terbakar, itu penyebabnya apa 😔

    Dan kalo renovasi aja belum selesai, mereka harus tinggal saling berbagi rumah atau gimana?

    Menarik bentuk rumahnya... Khas rumah2 adat di Daerah Flores memang yaaa. Sayang banget akses kesana juga masih jelek. Mungkin itu juga yg bikin turis jarang datang yaa. Aku lebih kenal rumah adat wae rebo drpd ini soalnya

    ReplyDelete
  6. Bisa berkunjung ke Indonesia bagian Tengah menurutku luar biasa Mba, aksesnya tentu saja tidak mudah. Di sana banyak aneka keragaman budaya, kampung adat Nggela contohnya. Masih menggunakan bahan-bahan alam yang ramah lingkungan. Sayang bahan-bahan tersebut mudah terbakar jadinya ketika ada sedikit percikan api akan lebih cepat menyebar. Semoga dananya segera terkumpul agar keberadaan kampung adat bisa terus dilestarikan. Biar bagaimanapun kampung adat Nggela merupakan salah satu warisan budaya Indonesia :)

    ReplyDelete
  7. waw, seru banget bisa ke kampung adat Nggea ini. aku sejujurnya belom pernah ke kampung adat manapun tapi pengen suatu saat main ke sini.
    eh, berarti kampung adat ini tuh sebenarnya untuk umum ya cuma jalan menuju ke sininya yg sulit. menarik banget

    ReplyDelete
  8. Saya suka kalau berkunjung ke kampung adat, Mbak. Banyak keunikan di sana, termasuk kearifan lokal yang masih mereka jaga sampai sekarang. Termasuk kampung adat Nggela ini, ya. Bentuk rumah dengan atap dari ijuk. Semoga saya isa mengunjungi langsung Kampung adat Nggela ini. Aamin.

    ReplyDelete
  9. Turut bahagia dan senang karena mba Mei sudah menjelajah area Indonesia Timur yang sangat kaya akan budaya dan adat istiadat. Bahkan rumah adat Nggela pun dari segi bentuk sangat unik dan menarik.

    Sebagai orang yang belum pernah kesana melalui artikel ini aku jadi terbayang dan tergambar suasana dan keasrian alam nya juga. Semoga nanti bisa mendapatkan kesempatan buat jelajah Kampung Adat Nggela di Ende.

    ReplyDelete
  10. Lewat artikelnya mbak Mei ini semoga banyak yang tahu akan informasi Kampung Adat Nggela dan bagaimana perjuangan mereka untuk berupaya merenovasi rumah adat di sana. Karena walau bagaimanapun rumah adat ini bakal jadi jejak sejarah yang akan diketahui generasi berikutnya

    ReplyDelete
  11. Rumah adat gitu bangunnya bisa lebih mahal dari rumah modern kayaknya ya, bahannya sudah mulai susah, orang yang bisa membuatnya juga semakin sedikit... Semoga skill-nya masih banyak yang mau meneruskan...

    ReplyDelete
  12. Flores cantik banget ya. Sebenernya kalau mau traveling ke Indonesia bagian timur aja, bisa puas jalan2 lalu hunting foto.

    Senangnya kalau ada kampung adat begini, masyarakatnya masih menjaga budaya dan adat dengan erat.

    ReplyDelete
  13. Kebayang perjalanan yang Mbak Mei dan teman-teman tempuh untuk sampai ke kampung adat Nggala dengan aksesnya yang sulit karena masih bebatuan ditambah lagi cuaca hujan. Tapi akhirnya terbayarkan ya setelah sampai di sana dan melihat langsung keunikan salah satu kampung yang ada di NTT ini.

    ReplyDelete
  14. Semoga Kampung Adat Nggela bisa kembali pulih dari trauma dan kerugian akibat musibah kebakaran besar itu yaa..
    Btw, apakah akses air dan listrik sudah ada di Kampung Adat Nggela, ka Mei?

    Kalau foto sampai ke interior Kampung Adat Nggela, bolehkah?
    Aku penasaran..

    ReplyDelete
  15. NTT ini kalo dari yg byk aku baca banyak sekali keindahan yg bisa di eksplore. Kalo biasanya aku melihat eksplore dari wilayah perairan, ini malah bikin kepo karena ngebahas perkampungan yg ternyata gak jauh2 amat dari pusat kota tapi masih klasik bgt ya. Aku jd ngebayangin kalo gak jauh dari kota aja tanpilannya begini bagaimana keadaan pusat kotanya? Apakah ada mall, kemacetan, dan ibu2 sosialita

    ReplyDelete
  16. Suasana desa dan pemandangannya unik banget ya, jadi sadar Indonesia itu luas banget dan kaya akan budaya...sayang banyak disia-siakan pemerintah..

    ReplyDelete
  17. waktu aku ke Ende nggak mampir ke sini, rasanya waktu cepet berlalu meskipun aku seminggu road trip ke Flores
    asli dah kangen sama Flores hahaha, tapi budget kesana juga mayan waktu itu,ntarlah nabung lagi hehehe
    yang pasti masuk ke Kampung Adat seperti ini memang menyenangkan, aku suka, ramah tamah dengan warganya dan anak-anak disana yang lucu-lucu

    ReplyDelete
  18. Untuk jenis atap ilalang ini saya sering banget liat di beberapa daerah pedalaman Indonesia Timur, tapi emang untuk model atap di Kampung adat Nggela ini unik banget ya.
    Btw, ketika melihat rumah dengan atap seperti ini, di dalam pikiran saya tuh cuman 1, ketika musim kemarau gimana mereka menjaga agar tidak terjadi kebakaran ya?.
    Ternyata memang pernah kebakaran juga ya.

    Penasaran juga apakah di sana ada orang merokok? lalu gimana cara mereka memasak, karena yang namanya ilalang di musim kemarau, setetes api kecil ditambah tiupan angin, seketika api akan melahap semuanya.
    Tapi, hanya terjadi 1 kebakaran saja itu luar biasa sih.
    Btw, seru banget kalau bisa traveling menikmati ragam kampung adat di Indonesia kek gini :)

    ReplyDelete

Silakan berkomentar dengan bijak dan positif. Terima kasih.